Instansi Keamanan Negara Alirkan Bantuan Pangan dan Alat Kesehatan ke Kepulauan di Sulut
›
Instansi Keamanan Negara...
Iklan
Instansi Keamanan Negara Alirkan Bantuan Pangan dan Alat Kesehatan ke Kepulauan di Sulut
Polda Sulawesi Utara dan Bakamla Zona Maritim Tengah berupaya terlibat dalam menangani dampak ekonomi Covid-19 di wilayah kepulauan Sulut. Bantuan berupa alat kesehatan disalurkan secara gratis.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Instansi keamanan negara di Sulawesi Utara berupaya terlibat meminimalkan dampak ekonomi pandemi Covid-19 yang dirasakan warga di wilayah kepulauan. Kehadiran negara di wilayah terluar Indonesia lewat bantuan pangan hingga alat pelindung diri diyakini dapat ikut menjaga kesatuan dan keamanan di masa sulit.
Melalui siaran pers yang diterbitkan pada Sabtu (24/10/2020), Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulut Komisaris Besar Jules Abbast mengatakan, pihaknya mengantar bantuan hingga ke Pulau Kawaluso, salah satu pulau terluar Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kegiatan bernama Sambang Nusa ini dilaksanakan satuan Polisi Air dan Udara (Polairud).
”Tim Polairud yang terdiri atas 31 personel tiba di Kawaluso menggunakan Kapal Polisi Prahasta 7015, Jumat (23/10/2020). Kami membagikan 195 karung beras 5 kilogram serta beragam bahan pangan dalam 40 tas plastik dan 10 kotak suplemen,” katanya.
Pulau Kawaluso terpisah laut sejauh 62,8 kilometer dari Tahuna, ibu kota Kepulauan Sangihe. Pulau berpenduduk lebih kurang 600 jiwa itu mengandalkan kapal perintis yang datang setiap dua minggu untuk memenuhi kebutuhan logistiknya. Namun, pelayaran tiga kapal perintis yang menghubungkan wilayah kepulauan dengan Bitung sempat terhenti.
Selain bantuan pangan, tim Polairud juga membagikan 10 lembar bendera Merah Putih dan 10 lembar teks Pancasila. Pemimpin tim, Komisaris Kapten Ekanto Yuni Eddy, mengatakan, hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya menjaga kesatuan bangsa yang saling terhubung oleh laut. Di masa pandemi, solidaritas antarsesama sangat dibutuhkan.
”Semoga kedatangan kami juga bisa mendekatkan Polri dengan masyarakat demi menjaga keamanan dan ketertiban. Kami harap bantuan ini bermanfaat bagi warga Kawaluso,” kata Eddy.
Badan Keamanan Laut Zona Maritim Tengah (Bakamla ZMTh) juga menyambangi dua kabupaten kepulauan, Kepulauan Talaud dan Kepulauan Sangihe. Tujuannya, menyerahkan bantuan dalam Operasi Cegah Tangkal 2020.
Bakamla ZMTh yang dipimpin Laksamana Pertama Leonidas Braksan tiba di Melonguane, sekitar 350 km dari Manado, Senin (19/10/2020), dengan Kapal Negara Pulau Marore-322. Sebanyak 450 paket bahan pangan pokok dibagikan kepada warga Melonguane.
Di samping itu, Bakamla juga membagikan bantuan alat kesehatan berupa alat tes cepat Covid-19 kepada puskesmas-puskesmas di Talaud. Alat itu dapat digunakan gratis oleh warga.
”Ini adalah bentuk kepedulian kami, hasil sinergi antara Kementerian Sosial, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan Bakamla. Jumlahnya tidak seberapa. Namun, kami bersama-sama ingin menanggulangi pandemi dengan mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat,” kata Leonidas.
Sebelumnya, Kamis (15/10/2020), Bakamla juga menyambangi Tahuna, Kepulauan Sangihe, untuk memberikan bantuan serupa. Sebanyak 300 paket bahan pangan pokok dibagikan kepada warga.
Tenaga kesehatan di Tahuna juga mendapatkan 106 alat pelindung diri, 22 kacamata pelindung, dan 23 pembungkus sepatu. Selain itu, ada juga 58 pelindung wajah, 200 alat tes cepat, dan 606 lembar masker bedah.
”Bakamla berkomitmen selalu hadir di wilayah Laut Sulawesi demi menjamin keamanan dan keselamatan laut para nelayan. Bakamla adalah sahabat nelayan, terutama di wilayah perbatasan dengan Filipina,” tambah Leonidas.
Bakamla juga membagikan 676 paket bahan pokok kepada masyarakat pesisir di sekitar Pangkalan Bakamla Serei, Minahasa Utara. Alat kesehatan berupa 324 baju hazmat, 69 kacamata pelindung, dan 72 pembungkus sepatu. Di samping itu, ada pula 177 pelindung wajah, 1.822 masker bedah, dan 600 alat tes cepat diserahkan kepada Puskesmas Munte, Likupang Barat.
Bupati Kepulauan Talaud Elly Lasut mengapresiasi kedatangan bantuan yang sangat diharapkan masyarakat. Meski Talaud dinyatakan zona hijau atau aman dari Covid-19, Talaud masih harus menangani tiga dari total 32 kasus Covid-19 di kabupaten itu. Ruang gerak ekonomi masyarakat pun terbatas sehingga pendapatan warga terdampak.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sulut Rinny Tamuntuan mengatakan, kegiatan kemanusiaan dari berbagai pihak akan selalu mendapat dukungan pemprov. ”Kami akan selalu mendukung upaya menyejahterakan masyarakat, terlebih di tengah pandemi Covid-19,” katanya.
Hingga pertengahan 2020, Pemprov Sulut telah merealokasi APBD senilai Rp 191,5 miliar untuk menangani Covid-19. Jika digabungkan dengan dana hasil realokasi 15 kabupaten/kota, jumlahnya melampaui Rp 400 miliar. Namun, kasus Covid-19 di Sulut kini terus bertambah hingga mencapai 5.132 kasus.