Presiden Jokowi Meminta IDI Menjadi Gerbong Reformasi Sistem Kesehatan
›
Presiden Jokowi Meminta IDI...
Iklan
Presiden Jokowi Meminta IDI Menjadi Gerbong Reformasi Sistem Kesehatan
Presiden Jokowi menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada para dokter yang selama tujuh bulan ini berada di garis depan perlawanan terhadap Covid-19. Presiden mengucapkan selamat Hari Dokter Nasional.
Oleh
Nina Susilo
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan selamat ulang tahun ke-70 kepada Ikatan Dokter Indonesia. Dalam pidatonya di Hari Dokter Nasional, Presiden Jokowi juga mengharapkan IDI berkontribusi dalam transformasi sistem kesehatan Indonesia.
Ucapan selamat ulang tahun ke-70 bagi IDI diunggah dalam rekaman video di akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (24/10/2020). Selain menyampaikan ucapan selamat, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pengabdian, perjuangan, dan pengorbanan para dokter yang berada di garis depan penanganan Covid-19.
”Memberi pelayanan di kampung, di perbatasan, di pulau-pulau terdepan, juga di kawasan-kawasan terisolasi, di tengah pandemi ini masyarakat melihat dan merasakan ketangguhan para dokter yang memilih jalan sebagai pejuang kemanusiaan, mengorbankan waktu dan tenaga untuk menolong sesama, membuat yang sakit kembali sehat dan membuat yang sehat tetap menjaga kesehatannya,” kata Presiden Joko Widodo.
Presiden juga menyatakan belasungkawanya atas berpulangnya para dokter akibat Covid-19. Doa supaya keluarga tabah dan kuat serta supaya amal ibadah para dokter diterima Yang Kuasa dipanjatkan.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam ucapannya juga mendoakan para dokter dan tenaga kesehatan yang gugur dalam perjuangan menghadapi pandemi Covid-19. Selain itu, penghargaan kepada para dokter dan tenaga medis yang terus bertugas di garda terdepan melawan Covid-19 juga disampaikan.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menyebutkan pandemi memberi banyak pelajaran. ”Kita semakin tahu kelemahan-kelemahan yang harus kita perbaiki. Karena itu, situasi sulit yang kita hadapi, kita gunakan sebagai momentum untuk melakukan transformasi termasuk reformasi sistem kesehatan di negara kita,” katanya.
Reformasi sistem kesehatan akan memperkuat sisi pencegahan. Pemerintah akan mendorong pola hidup sehat serta kesadaran dan kedisiplinan masyarakat yang merupakan bagian yang sangat penting.
Reformasi sistem kesehatan akan memperkuat sisi pencegahan. Pemerintah akan mendorong pola hidup sehat serta kesadaran dan kedisiplinan masyarakat yang merupakan bagian yang sangat penting. Hal ini memerlukan dukungan organisasi kemasyarakatan. Di sisi lain, penguatan SDM kesehatan, rumah-rumah sakit dan balai-balai kesehatan, serta industri obat-obatan dan alat kesehatan harus terus dilakukan.
Pandemi Covid-19 juga melahirkan banyak inovasi dari peneliti dalam negeri. Beberapa yang sudah ada, antara lain, rapid diagnostic test, ventilator, mobile lab bio safety yang dilengkapi PCR, penggunaan artificial intelligence untuk penegakan diagnosis Covid-19, dan aplikasi Covid Track untuk membantu dokter memantau mobilitas pasien. Selain itu, Presiden juga menyebutkan mempercepat uji klinis dan produksi massal vaksin.
Pandemi menjadi momentum menguatkan ketahanan kesehatan dan kapasitas pelayanan kesehatan.
”Kita harus melakukan cara-cara luar biasa untuk mengeliminasi penyakit menular dan tidak menular, menurunkan (angka) stunting, imunisasi lengkap bayi. Kita juga harus memperluas kesempatan generasi muda kita untuk menjadi dokter, terutama dokter spesialis untuk meningkatkan kualitas kesehatan di seluruh pelosok negeri. Karena itu, saya berharap IDI menjadi gerbong reformasi sistem kesehatan. Keberhasilan reformasi ini tidak ditentukan oleh kerja pemerintah semata, tetapi memerlukan dukungan penuh dari organisasi profesi dan masyarakat,” tutur Presiden Jokowi.
Saya berharap IDI menjadi gerbong reformasi sistem kesehatan. Keberhasilan reformasi ini tidak ditentukan oleh kerja pemerintah semata tapi memerlukan dukungan penuh dari organisasi profesi dan masyarakat. (Presiden Jokowi)
Ditambahkan, dengan semangat kolaborasi, transformasi sistem kesehatan akan bisa dilakukan. Harapannya, perubahan ini segera membawa manfaat bagi masyarakat.
Sinergi
Dalam usia 70 tahun usianya, IDI telah menorehkan catatan sejarah IDI sangat panjang. Peran IDI bukan hanya menggali segenap potensi dokter di Indonesia, meningkatkan harkat martabat kehormatan diri dan profesi kedokteran, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan teknologi kedokteran. Akan tetapi, menurut Presiden, peran termulia adalah meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam perjuangan panjang itu, kata Presiden, IDI tidak bisa sendirian. IDI berada dalam ekosistem yang di dalamnya ada lembaga pendidikan, ada profesi-profesi lain, dan juga industri. Untuk mencapai tujuan IDI, diperlukan sinergi dan kerja sama yang erat.
”Bekerja dalam satu ekosistem, sudah saatnya kita menghilangkan egosentrisme lembaga. Tidak ada lembaga yang lebih penting lebih super dibanding yang lain. Semuanya penting, semuanya super jika masing-masing mau bekerja sama,” kata Presiden.
IDI berada dalam ekosistem yang di dalamnya ada lembaga pendidikan, ada profesi-profesi lain, dan juga industri. Untuk mencapai tujuan IDI, diperlukan sinergi dan kerja sama yang erat.
Di akhir pidatonya, Presiden menyapa dan memberi semangat kepada para dokter yang bertugas di tempat-tempat yang sulit terjangkau dan terisolasi. Kepada para dokter yang sedang merawat pasien-pasien Covid-19, Presiden juga berterima kasih atas pengabdian mereka.
”Untuk semua dokter yang tergabung dalam IDI, selamat ulang tahun ke-70 tetaplah menjadi penjaga harapan, pejuang kemanusiaan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Presiden menyoroti peran perhimpunan para dokter Indonesia. Kendati secara organisasi, IDI baru terbentuk tahun 1950, jejak perhimpunan para dokter Indonesia ini sudah ada sejak sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat. Bahkan, kebangkitan bangsa diawali para dokter-dokter muda Indonesia yang berhimpun di Stovia.
Mengingat panjangnya sejarah perhimpunan para dokter ini, Wapres Amin mengatakan, baginya, IDI bukan sekadar organisasi profesi kedokteran. Namun, organisasi ini juga representasi perjuangan bangsa.
”Di usia ke-70, saya harap IDI semakin dewasa, mampu menjadi tempat bernaung para dokter Indonesia dan menjadi wadah pengembangan profesionalisme. Saya harap IDI dan keluarga besar bisa mempertahankan integritas dan menjunjung kehormatan profesi dokter,” tuturnya.