Parade Seni Budaya Virtual di Surabaya Digelar Setiap Pekan
›
Parade Seni Budaya Virtual di ...
Iklan
Parade Seni Budaya Virtual di Surabaya Digelar Setiap Pekan
Pemerintah Kota Surabaya menggaungkan Parade Seni Budaya secara virtual untuk mengakomodasi karya seniman dan budayawan serta menghibur masyarakat di masa wabah Covid-19. Pentas dilakukan setiap pekan hingga Desember.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menggaungkan pergelaran Parade Seni Budaya secara virtual untuk mengakomodasi ruang karya seniman dan budayawan serta menghibur masyarakat di masa wabah Covid-19. Parade seni akan dilaksanakan setiap pekan hingga akhir Desember.
Parade Seni Budaya diwujudkan lewat pementasan ludruk, dagelan Surabaya, ketoprak, wayang orang, sendratari, karawitan, keroncong, campursari, serta reog. Parade dimulai dengan pementasan Surabaya Merah Putih pada Sabtu (19/9/2020).
Secara khusus, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dari unsur TNI/Polri juga beberapa kali terlibat dalam pementasan. Risma, misalnya, tampil dalam Surabaya Merah Putih, Banyolan Kartolo, serta drama Resolusi Jihad pada Kamis (22/10/2020) untuk peringatan Hari Santri di Tugu Pahlawan.
Dalam drama teater arahan Heri ”Lentho” Prasetyo itu, tampil pula Komandan Resor Militer 084/Baskara Jaya Brigadir Jenderal Herman Hidayat Eko Atmojo, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Johnny Eddison, dan Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Ganis Setyaningrum.
Dua hari kemudian atau Sabtu (24/10/2020) malam, Risma kembali tampil membacakan puisi dalam sendratari Sumpah Merah Putih Gayatri Rajapatni. Menurut Risma, keterlibatan dirinya dalam beberapa pentas Parade Seni Budaya diharapkan menghibur masyarakat di masa pandemi.
”Parade bertujuan mengakomodasi kepentingan seniman dan budayawan yang kesulitan pentas sebagai dampak pembatasan aktivitas sosial karena wabah,” kata Risma seusai pementasan sendratari.
Parade dipentaskan secara virtual agar tidak mengundang kerumunan orang yang berpotensi meningkatkan risiko penularan virus korona baru.
Parade dipentaskan secara virtual agar tidak mengundang kerumunan orang yang berpotensi meningkatkan risiko penularan virus korona baru. Selain itu, pergelaran melalui akun media sosial pada Instagram dan Youtube diharapkan menjangkau penonton atau warga lebih luas serta terdokumentasi.
”Dari sisi protokol kesehatan tetap terlaksana, seniman budayawan terus berkarya, dan masyarakat lebih luas terhibur,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiharti.
Seperti daerah lain, pandemi melanda Kota Surabaya sejak pertengahan Maret 2020 dengan temuan pertama virus korona pada enam warga. Pengendalian dan penanganan wabah memaksa pemerintah menempuh berbagai pembatasan, termasuk menutup sejumlah sarana umum, taman, dan obyek wisata.
Antiek mengatakan, obyek wisata yang sudah beroperasi dengan penerapan protokol kesehatan ialah Hutan Raya Mangrove Wonorejo dan Gunung Anyar, Kebun Binatang Surabaya, Kenjeran Park, Hutan Kota Pakal dan Balasklumprik, serta Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel. Taman, museum, dan kompleks Balai Pemuda masih tertutup bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, gugus tugas terpadu terus mengupayakan penanganan wabah Covid-19 dengan sebaik-baiknya. ”Kami berharap dan berusaha keras agar wabah bisa segera teratasi,” kata Febria.
Data menunjukkan wabah telah menjangkiti 15.673 warga Surabaya. Sebanyak 135 orang masih dirawat, sedangkan 14.388 orang berhasil sembuh. Namun, wabah telah mengakibatkan kematian 1.150 jiwa. Fatalitas atau tingkat kematian juga masih tinggi, yakni 7,34 persen, tetapi persentase kesembuhan juga tinggi, yakni 91,8 persen.
Febria menjelaskan, sudah dua pekan ini, jumlah kelurahan tanpa temuan kasus baru bertambah. Saat ini sudah hampir 70 kelurahan di Surabaya tidak ditemukan kasus baru warga terjangkit Covid-19. Namun, status risiko penularannya masih jingga atau kategori sedang.