Tim putri Indonesia lolos ke final Piala Asia Catur Daring 2020 usai mengalahkan Filipina 5-3 dalam dua laga semi final, Sabtu (24/10/2020). Di partai puncak, mereka ingin menjadi juara untuk pertama kali bagi Indonesia.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tim catur putri Indonesia mencatat prestasi gemilang dengan lolos ke final kejuaraan beregu Piala Asia Catur Daring 2020 usai mengalahkan Filipina 5-3 (2,5-1,5, 2,5-1,5) dalam dua laga semi final catur cepat, Sabtu (24/10/2020). Saat jumpa India di partai puncak, Minggu (25/10), Srikandi Indonesia ingin membuat sejarah dengan merengkuh juara, yang akan menjadi gelar pertama Merah-Putih dalam ajang dua tahunan tersebut.
Piala Asia Catur adalah kejuaraan catur beregu tertinggi di Asia. Kejuaraan yang digelar sejak 1974 itu melombakan catur klasik, cepat, dan kilat. Namun, karena pandemi Covid-19, ajang tahun ini hanya melombakan catur cepat secara daring, dengan batasan waktu bermain 15 menit untuk tiap pecatur ditambah lima detik untuk setiap langkah berikutnya.
Prestasi terbaik Indonesia sebelumnya pada ajang ini adalah medali perak, yang dua kali diraih tim putra pada 1987 dan 1989 di nomor catur klasik. Tim putra juga meyumbang lima perunggu catur klasik (1974, 1977, 1979, 1986, dan 1991). Sementara itu, prestasi terbaik tim putri adalah perunggu catur kilat pada 2012 di Zaozhuang, China.
”Saya menyambut gembira tim putri Indonesia bisa mengalahkan Filipina di semi final dan akan menantang India di final. Mudahan-mudahan Irene (IM/WGM Irene Kharisma Sukandar) dan kawan-kawan bisa mencatat sejarah menjadi juara putri Asia,” ujar Ketua Umum PB Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Utut Adianto.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem mengatakan, keberhasilan tim putri Indonesia kali ini tak lepas dari pandemi Covid-19. Wabah itu telah berdampak negatif sehingga sejumlah kejuaraan reguler ditunda dan dialihkan menjadi kompetisi daring. Akan tetapi, hal itu ada hikmahnya.
Karena Piala Asia Catur berlangsung daring, tim kuat China tidak bisa tampil, diduga karena hambatan jaringan internet. Tim Negeri Tirai Bambu itu sudah menghadapi kendala non teknis sejak Olimpiade Catur Daring 2020 pada Juli-Agustus. Akibatnya, mereka tidak bisa tampil optimal dan hanya mencapai babak 16 besar.
Tanpa kehadiran China, persaingan di Piala Asia menjadi lebih terbuka. Hal itu berhasil dioptimalkan tim putri Indonesia sehingga masuk dua besar dari 31 tim peserta.
”Awalnya, kami terpukul juga dengan pandemi ini karena banyak kejuaraan dibatalkan. Namun, kami tetap berusaha agar pembinaan tidak terputus dengan melakukan latihan daring. Ternyata, Federasi Catur Internasional (FIDE) mulai melihat celah menggelar kejuaraan daring. Dari situ, kita sudah siap untuk ikut serta,” kata Kristianus.
Tatap kejuaraan dunia
Jika mampu menjadi juara Piala Asia Catur tahun ini, tim putri Indonesia akan mewakili Asia pada Kejuaraan Dunia Catur Beregu. Sejak pertama kali digelar pada 1985, tim putra maupun putri Indonesia belum pernah berpartisipasi di ajang elite dunia yang terakhir kali digelar di Astana, Kazahkhstan, tahun 2019.
Kejuaraan elite dua tahunan ini hanya bisa diikuti juara catur beregu dari setiap benua ditambah tiga besar dalam Olimpiade Catur.
”Kalau bisa ikut Kejuaraan Dunia Beregu, itu prestasi luar biasa untuk dunia catur Indonesia. Sebab, hanya negara-negara terbaik dunia saja yang bisa ikut kompetisi tersebut,” tutur Kristianus yang belum tahu pasti kapan Kejuaraan Dunia tahun ini digelar.
Untuk mencapai target tersebut, PB Percasi berusaha menyiapkan tim putri dengan optimal. Tim putra yang telah gugur di perempat final, Jumat (23/10) diminta untuk tidak meninggalkan basecamp di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Mereka diinstruksikan membantu tim putri menyiapkan strategi jelang laga semi final maupun final.
Pecatur putra dikenal memiliki permainan lebih liar dan cekatan dalam catur cepat sehingga bisa sangat membantu tim putri menyiapkan strategi tak terduga untuk menghadapi lawan di semi final dan final. Maka itu, Untuk menghadapi India, tim putri maupun putra akan berdiskusi mempelajari permainan lawan dan merencanakan taktik antisipasi yang tepat.
Siapkan mental
Selain strategi, tim putri Indonesia juga diminta menyiapkan mental agar tidak gentar sebelum bertanding. Terlebih mereka pernah ditundukan India 1-3 pada babak keenam penyisihan grup, Sabtu (17/10).
Adapun putri India tengah naik daun. Setelah bersama Rusia menjadi juara bersama Olimpiade Catur Daring 2020, para pecatur putri India sukses menempati peringkat pertama penyisihan grup Piala Asia Catur. Mereka pun tidak terkalahkan dari empat laga selama perempat final maupun semi final.
Bahkan, di semi final, India membantai Mongolia 7,5-0,5 (3,5-0,5, 4-0). ”Kekuatan India merata. Dari papan pertama sampai pemain cadangan, kekuatannya hampir sama. Di kejuaraan ini, mereka sangat stabil sejak penyisihan grup. Mudah-mudahan, performa kita berbeda di penyisihan dan sistem gugur ini,” ujar Irene.
Irene menambahkan, dia dan teman-temannya akan tampil lepas. ”Sekarang, kami sudah melampaui target perempat final dan mencapai final. Untuk final ini, kami akan tampil semaksimal mungkin dan selepas mungkin agar tidak ada beban mental yang menghambat performa," kata Irene. (DRI)