Sejumlah hotel di Banyuwangi bersiasat memanjakan tamu dengan tetap memperhatikan risiko penularan Covid-19. Salah satu caranya dengan menyediakan layanan penyediaan oleh-oleh untuk tamu hotel yang menginap.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·4 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Pascapenerapan adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata, sejumlah hotel di Banyuwangi bersiasat memanjakan tamu dengan tetap memperhatikan risiko penularan Covid-19. Salah satu caranya ialah menyediakan layanan penyediaan oleh-oleh untuk tamu hotel yang menginap.
Di Banyuwangi, adaptasi kebiasaan baru dilakukan dengan memberlakukan sertifikat kesehatan bagi hotel yang telah memenuhi standar protokol kesehatan. Hal ini menjadi jaminan sekaligus kemewahan bagi wisatawan.
Resort Manager Ketapang Indah Pungky Kusuma mengatakan, pihaknya mengembangkan konsep penginapan one stop shopping. Konsep ini memungkinkan wisatawan tetap berbelanja aneka oleh-oleh hanya dari hotel saja.
”Wisatawan yang ingin membeli bagiak, klemben, dan aneka makanan khas Banyuwangi, tetapi tidak memiliki waktu untuk ke kios oleh-oleh, bisa titip melalui kami. Para tamu tinggal menulis daftar oleh-oleh yang diinginkan, nanti kami yang membelikan bahkan barangnya akan kami kirim hingga ke rumah pemesan,” tutur Pungky di Banyuwangi, Senin (26/10/2020).
Program tersebut dikembangkan Ketapang Indah Hotel bekerja sama dengan UMKM oleh-oleh dan biro perjalanan wisata. Selain turut membantu pengembangan UMKM setempat, fasilitas tersebut juga membantu para wisatawan karena meringankan barang bawaan wisatawan saat melakukan perjalanan pulang.
Pungky mengatakan, layanan ini juga mengurangi kemungkinan para wisatawan bertemu banyak orang. Dengan demikian, risiko penularan Covid 19 juga dapat diminimalkan.
Penyediaan fasilitas buah tangan juga diterapkan oleh Hotel Santika Banyuwangi. Setiap tamu yang menginap akan mendapatkan satu paket ayam betutu sebagai buah tangan.
”Semua kamar yang dipesan tamu untuk menginap di akhir pekan akan di-bundle bersama satu paket ayam betutu. Ayam utuh tersebut sudah dimasak oleh chef kami lalu dibekukan untuk bisa dijadikan oleh-oleh,” tutur General Manager Santika Hotel Banyuwangi Indra Muaz.
Indra mengatakan, ayam betutu tersebut dibekukan dan dikemas dalam kotak styrofoam agar tetap segar ketika dibawa pulang usai menginap di Santika Banyuwangi. Namun, bila para tamu menginginkan ayam betutu tersebut dimakan di hotel, pihaknya siap menyajikan langsung bagi para tamu.
Ayam betutu yang disajikan sebagai buah tangan dari Santika Banyuwangi tersebut dilengkapi sambal matah, kuah, kacang goreng, dan aneka pelengkap. Paket buah tangan betutu tersebut akan diberikan kepada tamu saat hendak meninggalkan hotel.
”Harapan kami program ini bisa menjawab kebutuhan para tamu yang kerap menginginkan hidangan ayam betutu untuk buah tangan. Lebih lagi, ada jaminan kesehatan dari kami karena oleh-oleh tersebut dihidangkan dari dapur kami yang sudah memenuhi standar protokol kesehatan,” tutur Indra.
Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi Yanuarto Bramuda menyabut baik inovasi yang dilakukan sejumlah hotel di Banyuwangi. Hal itu bisa mengurangi kepadatan pengunjung di pusat oleh-oleh.
Namun, Bramuda berharap agar program tersebut tetap dilakukan dengan menggandeng UMKM setempat. Harapannya, UMKM juga merasakan dampak dari kunjungan wisatawan yang mulai tumbuh di Banyuwangi.
Harapannya, UMKM juga merasakan dampak dari kunjungan wisatawan yang mulai tumbuh di Banyuwangi.
Ditanya terkait persiapan Pemeritah Kabupaten Banyuwangi menghadapi libur panjang akhir pekan, Bramuda mengatakan, pihaknya tengah mengedepankan konsep pariwisata staycation. Konsep ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama para pelaku seni dan penginapan.
”Dengan kolaborasi ini, penginapan-penginapan akan menyuguhkan atraksi seni budaya di akhir pekan. Dengan demikian, wisatawan tetap bisa berlibur dan menikmati atraksi seni meski hanya tinggal di hotel,” ujarnya.
Konsep ini, menurut Bramuda, tidak hanya bermanfaat bagi wisatawan yang tidak ingin banyak beraktivitas di luar penginapan, tetapi juga dapat menjaga pendapatan seniman yang selama ini tidak bisa berkarya karena pembatasan aktivitas selama pandemi.
Selain itu, hotel-hotel juga diarahkan untuk menawarkan paket city tour, berkeliling Kota Banyuwangi. City tour yang ditawarkan, antara lain, Pendopo Banyuwangi, Asrama Inggrisan, Lorong Bambu, dan Pantai Boom.
Untuk memastikan protokol kesehatan berjalan, lanjut Bramuda, pihaknya telah menyusun protokol kesehatan secara ketat di sektor pariwisata sejak awal masa adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya adalah sertifikasi bagi guide, hotel, restoran, dan warung makan yang dikeluarkan Satgas Covid-19.
”Ini memudahkan wisatawan mencari destinasi dan warung rakyat yang sehat dengan protokol Covid-19. Begitu juga hotel dan homestay yang seluruh prosesnya sudah memenuhi standar kesehatan juga diberikan sertifikasi. Semua yang sudah terserfikasi tersaji di aplikasi banyuwangitourism. Tinggal download aplikasinya saja,” tutur Bramuda.
Selain itu, lanjut dia, di sejumlah destinasi juga dipasang kamera pemantau (CCTV) guna memastikan protokol kesehatan betul-betul dijalankan. Petugas akan memantau dari kamera pengunjung mana yang kurang taat protokol kesehatan.
”Satgas juga akan turun lapangan untuk memastikan protokol covid dijalani dengan baik. Kami ingin menyajikan wisata yang aman dan bersih, tetapi juga sehat,” ujarnya.