Mengacu pada WHO, banyak hal bisa dilakukan secara bergotong royong, baik dalam hal diagnostik, terapuetik, vaksinasi, maupun perbaikan infrastruktur layanan kesehatan.
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
One19, gerakan umat manusia sedunia untuk mengatasi pandemi Covid-19, telah diluncurkan. Semua sadar tak akan ada satu negara pun yang dapat bergerak sendiri.
Dengan bekerja bersama-sama, semua berkesempatan mengoptimalkan pengetesan, pengobatan, ataupun vaksinasi untuk menyelamatkan umat manusia di dunia ini. Gerakan tersebut bukan cerita fiksi ilmiah, seperti film Hollywood, Armageddon, yang menceritakan bagaimana semua negara bersatu mengirimkan orang terbaiknya mencari solusi menghadapi hujan meteor yang menghancurkan bumi. Gerakan One19 adalah gerakan nyata untuk menyelamatkan bumi dari serbuan virus SARS-CoV-2.
Semua sadar tak akan ada satu negara pun yang dapat bergerak sendiri.
Gerakan bersama ini pula yang perlu diinisiasi, dibangun, dirawat, dan terus dikembangkan di bumi Nusantara. Dalam webinar yang diselenggarakan harian Kompas bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada, soal ini pun mengemuka. Pendekatan mengatasi pandemi di negeri ini tidak bisa dilakukan sebatas program pemerintah, tetapi harus melalui gerakan bersama. Pendekatan tidak bisa eksklusif, tetapi harus inklusif. Pendekatan juga tidak bisa by authority dan harus by influence (Kompas, 25/10/2020).
Gerakan bersama dari semua pihak, termasuk dunia usaha, pendidikan, keagamaan, dan masyarakat, dibutuhkan agar kita dapat lebih cepat mengatasi Covid-19. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, tidak akan mampu mengatasi sendirian. Segenap kekuatan nasional, semua yang terbaik di bidangnya, perlu dilibatkan dan terlibat. Kekuatan rakyat semesta.
Indonesia memiliki budaya gotong royong. Sayidiman Suryohadiprojo, dalam buku Budaya Gotong Royong dan Masa Depan Bangsa, menyebutkan, gotong royong adalah inti dari sikap budaya bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang bergotong royong, manusia Indonesia beda satu sama lain, tetapi pada saat yang sama kita satu karena hidup dalam kebersamaan. Namun, tokoh pejuang ini juga mengingatkan, bangsa ini, terutama para pemimpinnya, kurang menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk memelihara sifat dan sikap gotong royong dalam masyarakat.
Mengacu pada empat kerangka kerja penanganan pandemi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), banyak hal bisa dilakukan secara bergotong royong, baik dalam hal diagnostik, terapuetik, vaksinasi, maupun perbaikan infrastruktur layanan kesehatan. Terkait vaksin, misalnya, cakupannya sangat luas dan perlu keterlibatan banyak pihak, mulai dari relawan untuk uji klinis, pakar, penyediaan tenaga kesehatan, tempat vaksinasi, logistik atau transportasi, gudang dan alat penyimpanan vaksin, keamanan, hingga sosialisasi kepada masyarakat.
Banyak hal bisa dilakukan secara bergotong royong, baik dalam hal diagnostik, terapuetik, vaksinasi, maupun perbaikan infrastruktur layanan kesehatan.
Richard Edelman, CEO Edelman, perusahaan komunikasi global mengingatkan, ini juga saatnya bagi pemerintah, media, bisnis, dan organisasi nonpemerintah bekerja sama dan membangun kepercayaan. Pandemi Covid-19 telah membuat kepercayaan berada di titik terendah, dan kita semua harus bersama-sama memulihkannya. Saatnya bergotong royong.