Kebutuhan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam memanfaatkan teknologi digital kian meningkat. Literasi digital bernilai penting guna mendukung transformasi UMKM.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Digitalisasi menjadi bagian penting dalam langkah transformasi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM di Indonesia. Jangkauan akses ke pasar digital tersebut dapat membantu pelaku UMKM yang selama ini tidak sanggup menyewa tempat usaha strategis secara luar jaringan.
Untuk mendukung kiprah pelaku UMKM di ranah digital, mereka mesti memahami dunia digital. Apalagi, saat ini, platform-platform digital pun makin berkembang di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, saat ini sekitar 10,25 juta UMKM atau 16 persen dari total UMKM di Indonesia terhubung dengan ekosistem digital. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan Juni 2020, yakni baru sekitar 13 persen pelaku UMKM yang terhubung.
”Saya mendapat informasi bahwa 90 persen lebih wilayah Indonesia sudah dapat mengakses pasar digital,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) Teten Masduki di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Teten menyampaikan hal itu dalam pidato kuncinya pada seminar dalam jaringan bertema ”Ekonomi Digital, Peluang UMKM Menjadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional”. Acara diselenggarakan The Asia Foundation dan Asosiasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita.
”Tidak saja yang dalam skala unicorn, skala nasional. Sekarang juga muncul platform-platform skala daerah tertentu,” ujar Teten.
Pemerintah, melalui program Pahlawan Digital, sudah menginventarisasi 30 platform digital. Beberapa platform di antaranya membidik pasar khusus.
Beberapa kepala daerah juga mengembangkan pasar digital.
”Kami nanti akan membuat kebijakan agar belanja pemerintah daerah juga membeli produk-produk UMKM lewat pasar digital di daerah,” katanya.
Kemenkop dan UKM memiliki beberapa program pendampingan transformasi digital UMKM. Program tersebut antara lain e-learning atau pelatihan secara daring yang dapat diakses di laman Edukukm.id.
Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) Syahnan Phalipi beberapa waktu lalu mengatakan, literasi digital, termasuk melalui pelatihan, penting untuk membawa pelaku UMKM berkiprah di ranah digital.
Kebutuhan pelaku usaha mikro dan kecil untuk mampu mengakses dan memanfaatkan teknologi digital kian terasa saat pandemi Covid-19. Apalagi, saat pandemi Covid-19 ini terjadi pembatasan aktivitas dan interaksi fisik yang berdampak pada usaha UMKM.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan, ada tantangan bagi UMKM dalam berpromosi dan berjualan lewat pemasaran digital. ”Salah satunya di sisi kemahiran menampilkan produk mereka agar menarik secara visual,” katanya.