Persewaan Mobil Laris Manis, Puncak Bogor Jadi Destinasi Favorit
Usaha persewaan mobil mulai menggeliat di masa pandemi. Libur panjang kali ini membuat sebagian besar pengusaha sewa mobil panen rezeki.
JAKARTA, KOMPAS — Persewaan mobil di Jakarta kebanjiran pesanan selama libur panjang akhir Oktober ini. Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih menjadi destinasi favorit para penyewa.
Pemerintah telah menetapkan cuti bersama sebelum dan sesudah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Kamis (29/10/2020). Cuti bersama berlaku hari Rabu (28/10/2020) dan Jumat (30/10/2020). Artinya, warga berkesempatan menikmati libur panjang selama lima hari, mulai Rabu hingga Minggu (1/11/2020).
Libur panjang tersebut membuat Agung (26), pemilik usaha persewaan mobil Otota Travelindo di Jakarta Pusat, kebanjiran pesanan. Sebanyak 15 mobil yang ia miliki sudah disewa. ”Kebetulan untuk periode liburan ini semua mobil kosong, termasuk sopirnya,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Baca juga : Terminal Pulo Gebang Mulai Ramai, Pemeriksaan Kesehatan Melonggar
Selain menyewakan 15 mobil miliknya, Agung juga bermitra dengan 160 pengemudi taksi daring. Dari 160 mobil milik mitranya tersebut, sekitar 80 mobil juga telah dipesan selama periode liburan ini.
Menurut Agung, sebagian besar pelanggan menyewa mobil beserta sopir. Meski begitu, ada beberapa yang hanya menyewa mobil. Tarif sewa mobil yang ditetapkan Agung mulai dari Rp 350.000 per hari. ”Kalau untuk ke luar Jabodetabek wajib pakai sopir. Kalau masih di area Jabodetabek, bisa lepas kunci,” tambahnya.
Baca juga : Pilih Tempat Liburan yang Aman dari Paparan Virus Korona Jenis Baru
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Agung, mayoritas penyewa mobil di Otota Travelindo akan berlibur ke kawasan Puncak dan sekitarnya. Selebihnya mengaku pergi ke daerah lain di area Jawa Barat, Jawa Tengah, dan dalam kota Jakarta.
”Kira-kira 60 persen yang ke Puncak Bogor. Sisanya ke kota lain di Jawa Barat dan dalam kota Jakarta. Kalau ke Jawa Tengah hanya satu atau dua orang,” ungkapnya.
Baca juga : Jelang Libur Panjang, Pesanan Kamar Hotel di Jakarta Masih Sepi
Untuk masa libur panjang ini, Agung sama sekali tidak menaikkan harga. Malah, ia memberikan promo untuk menggaet pelanggan. Salah satunya dengan memberikan tambahan waktu sewa.
”Misalnya yang menyewa 12 jam kami beri tambahan dua jam. Kalau untuk besok, kebanyakan memang menyewa 12 jam, bukan 24 jam. Jadi, mereka sehari langsung balik,” tambahnya.
Kira-kira 60 persen yang ke Puncak Bogor. Sisanya ke kota lain di Jawa Barat dan dalam kota Jakarta. Kalau ke Jawa Tengah hanya satu atau dua orang.
Sama halnya dengan Agung, Yosep (32), pemilik usaha persewaan mobil Rentcar 28 yang berlokasi di Jakarta Barat, juga kebanjiran pesanan mobil selama libur panjang ini. Dari 10 mobil jenis minibus yang ia miliki, lima unit sudah tersewa.
Selain minibus, Yosep juga memiliki 40 mobil keluarga. Delapan di antaranya sudah dipesan. Jumlah ini, menurut Yosep, relatif banyak mengingat segmen mobil yang disewakan di Rentcar 28 adalah untuk pebisnis dan orang kantoran.
Kebanyakan pelanggan menyewa untuk keperluan berlibur selama 3-4 hari. ”Kebanyakan buat ke daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sisanya buat di area Jakarta saja. Mobil-mobil yang keluar kebanyakan Alphard dan Innova,” katanya.
Sementara Ari (33), pemilik persewaan mobil perorangan di Jakarta Pusat, mengaku hanya mendapatkan pesanan untuk area Jabodetabek selama libur panjang ini. Dari lima mobil yang ada, tidak ada satu pun yang disewa untuk ke luar kota.
”Kebetulan saya gabungan dengan teman-teman, jadi ada lima mobil. Semuanya tidak ada yang disewa ke luar kota. Paling di area Puncak atau Taman Safari Bogor,” katanya.
Baca juga : Libur Panjang Akhir Pekan Ini, Volume Kendaraan Keluar Jakarta Diprediksi Naik 21,77 Persen
Semua mobil yang disewakan di tempat Ari wajib menggunakan sopir. Untuk paket 12 jam dalam kota Jakarta, ia mematok tarif Rp 750.000. Harga tersebut sudah termasuk sopir dan bahan bakar minyak (BBM). ”Khusus buat Puncak, tarifnya Rp 900.000. Kebetulan sopirnya saya sendiri,” ujarnya.
Di masa libur panjang pekan ini, puncak kepadatan lalu lintas di jalan tol diprediksi terjadi pada Rabu besok. Sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Minggu (1/11/2020).
Baca juga : Polisi Siap Jaga Ketertiban Selama Libur Panjang Sekaligus Demo ”Omnibus Law”
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi pada Jumat (23/10/2020) mengatakan, pihaknya menyiapkan 15 pos pengamanan libur panjang. Sebanyak 10 pos tersebar di jalan tol, yaitu Tol Jakarta-Cikampek, Jagorawi, dan Jakarta-Merak. Adapun dua pos didirikan di Semanggi dan Cawang. Kemudian, tiga pos disiapkan di Pangkalan Jati dan Bekasi Cyber Park, Kota Bekasi, serta di Pos Ganda Suka, Kabupaten Bekasi.
Guna mengantisipasi kemacetan akibat kenaikan volume kendaraan di tol, polisi menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas, seperti pernah diterapkan pada libur panjang periode-periode sebelumnya. Jika arus besar, skenario lawan arus (contraflow) diberlakukan. Jika masih belum memadai, sistem satu arah (one way) diterapkan. Namun, penerapannya hanya jika dibutuhkan.
Baca juga : Tempat Wisata Siapkan Strategi Cegah Lonjakan Pengunjung
Berangsur normal
Setelah sempat jatuh pada empat bulan pertama masa pandemi Covid-19, kini usaha persewaan mobil milik Agung perlahan mulai normal. Puncaknya, menurut dia, adalah saat libur panjang ini, di mana ia kebanjiran pesanan.
”Jatuhnya mulai Maret dan puncaknya bulan Juni. Biasanya setiap hari pasti ada pesanan masuk, tetapi waktu itu 2-3 hari cuma dapat satu pesanan. Bahkan, pas Juni itu kami pernah dapat nol pesanan dalam 14 hari,” katanya.
Sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, usaha Agung sedikit demi sedikit mulai bangkit. Puncaknya saat libur panjang ini ketika semua mobilnya laris manis tersewa. Bahkan, kondisi ini sudah menyerupai kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.
”Dulu setiap hari mobil saya bisa keluar semua kayak sekarang ini. Kalau enggak ada libur panjang, paling 10 mobil yang disewa per hari. Kalau hari biasa untuk keperluan kerjaan, akhir pekan buat liburan,” lanjutnya.
Yosep juga mengakui usahanya kini berangsur membaik dibandingkan dengan awal-awal masa pandemi. Hanya saja, mobil yang tersewa saat ini masih fluktuatif. Kadang 70 persen mobil tersewa dalam sehari, tetapi tak jarang dalam sehari hanya 40 persen yang tersewa.
”Kemungkinan karena orang-orang sekarang banyak yang saving keuangan mereka juga,” ungkapnya.
Yosep mengakui usahanya kini berangsur membaik dibandingkan dengan awal-awal masa pandemi. Hanya saja, mobil yang tersewa saat ini masih fluktuatif. Kadang 70 persen mobil tersewa dalam sehari, tetapi tak jarang dalam sehari hanya 40 persen yang tersewa.
Untuk menjamin kebersihan mobil dan kesehatan penyewa, mobil-mobil yang disewakan Yosep selalu dibersihkan menggunakan metode fogging sebelum diserahkan kepada penyewa. Dengan begitu, bukan hanya kabin mobil yang terbebas dari virus dan bakteri, melainkan juga saluran-saluran pendingin ruangan. Selain itu, para sopir di Rentcar 28 juga menjalani tes cepat setiap pekan.
Sementara Ari mengaku berkali-kali membersihkan mobilnya selama mengantarkan pelanggan bepergian. Setiap pelanggan keluar dari mobil, kabin mobil akan disemprot menggunakan disinfektan.
”Setiap penumpang turun di tempat tujuan, saya bersihkan bagian dalam mobil. Jadi, pas penumpang masuk lagi sudah bersih dan wangi lagi,” katanya.