Pilih Tempat Liburan yang Aman dari Paparan Virus Korona Jenis Baru
›
Pilih Tempat Liburan yang Aman...
Iklan
Pilih Tempat Liburan yang Aman dari Paparan Virus Korona Jenis Baru
Masyarakat bisa menikmati libur panjang dengan aman apabila menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Jangan lupa untuk mempertimbangkan lokasi wisata yang tidak ramai dari kerumunan massa.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perlu antisipasi bagi warga yang memanfaatkan liburan panjang saat pandemi belum melandai. Selain tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, pelancong sebaiknya mempertimbangkan lokasi liburan yang tidak ramai. Langkah ini patut dipikirkan agar tidak banyak berkontak dengan orang lain saat berlibur.
Pemerintah menetapkan cuti bersama sebelum dan sesudah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (29/10/2020). Cuti bersama berlaku pada Rabu (28/10) dan Jumat (30/10/2020). Artinya, warga bisa menikmati libur panjang selama lima hari mulai Rabu hingga Minggu (1/11/2020).
Kepala Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengingatkan agar kepatuhan terhadap protokol kesehatan selama bepergian ataupun berwisata untuk meminimalkan risiko paparan virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) tetap dijalankan.
”Kalau di zona merah seharusnya pelancong dapat melengkapi diri dengan pelindung wajah. Demikian juga di tempat pariwisata karena berpotensi ramai. Kalau tidak bisa jaga jarak, hindari kerumunan atau jangan berkelompok lebih dari lima,” ucap Tri, Selasa (27/10/2020).
Ia menyarankan hindari tempat tertutup sebab lebih baik berada di ruang terbuka karena aliran udara lebih lancar. Apabila memungkinkan, jalani tes cepat sebelum bepergian ataupun berwisata. ”Untuk makan, sebaiknya di ruang terbuka karena hanya segelintir tempat makan yang ada bilik pembatas antarpengunjung,” katanya.
Sama halnya dengan anjuran Center for Disease Control and Prevention atau
CDC pada 19 Oktober untuk warga Amerika Serikat yang hendak merayakan liburan musim gugur dan musim dingin.
Sebelum liburan, terlebih dulu periksa status Covid-19 di wilayah sekitar ataupun tujuan. Sebaiknya rayakan liburan secara virtual atau dalam rumah tangga karena risiko paparan virus lebih rendah. Jika tidak, hindari kegiatan di dalam ruangan karena umumnya lebih berisiko ketimbang di luar ruangan. Selalu patuhi jaga jarak, kenakan masker, cuci tangan, dan perilaku pencegahan lainnya.
Bepergian
CDC menggarisbawahi bahwa bepergian meningkatkan kemungkinan terpapar virus sehingga tinggal di rumah menjadi cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Karena itu, perhatikan kiat-kiat berikut supaya minim risiko terpapar virus selama bepergian.
Saat bepergian, selalu kenakan masker, baik di luar maupun dalam ruangan. Hindari kontak dekat dengan menjaga jarak dan sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir selama 20 detik atau gunakan antiseptik dengan kadar alkohol 60 persen.
”Hindari kontak dengan siapa pun yang sedang sakit. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Jaga jarak sosial dan membatasi kontak dekat,” kata ahli CDC.
Selama bepergian, berhati-hatilah, terutama di area yang lebih sulit untuk menjaga jarak, seperti toilet dan area makan. Untuk itu, hindari menggunakan fasilitas kamar kecil dan area makan saat ramai.
Selain itu, minimalkan gerakan yang mendorong kontak dekat. Misalnya, berjabat tangan, membenturkan siku atau memeluk. Sebaiknya melambai dan secara verbal menyapa orang lain.
Saat berada di ruang publik, batasi kontak dengan permukaan benda yang biasa disentuh atau barang bersama. Terlebih dulu bersihkan atau disinfeksi permukaan benda jika memungkinkan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi, puncak kepadatan kendaraan saat liburan panjang terjadi pada 28 Oktober. Warga yang hendak bepergian hendaknya tidak terfokus pada satu hari itu demi menekan risiko penularan Covid-19.
Menurut Budi, kepadatan berpotensi timbul di tiga lokasi, yakni di jalan dari arah Jakarta ke timur (Jawa Barat, Tengah, dan Timur), di penyeberangan ke arah Sumatera, dan di bandara. ”Kami prediksi akan terjadi peningkatan pergerakan orang dan kendaraan 10-20 persen,” kata Budi.
Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiapkan 15 pos pengamanan libur panjang. Sebanyak 10 pos tersebar di jalan tol, yaitu Tol Jakarta-Cikampek, Jagorawi, dan Jakarta-Merak. Adapun dua pos didirikan di Semanggi dan Cawang. Kemudian, tiga pos disiapkan di Pangkalan Jati dan Bekasi Cyber Park, Kota Bekasi, serta di Pos Ganda Suka, Kabupaten Bekasi.
Guna mengantisipasi kemacetan akibat kenaikan volume kendaraan di jalan tol, polisi menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas, seperti pernah diterapkan pada libur panjang periode-periode sebelumnya. Jika arus besar, skenario contraflow (lawan arus) diberlakukan. Jika masih belum memadai, sistem one way (satu arah) diterapkan.