Warga yang akan memanfaatkan liburan panjang kali ini agar mewaspadai tidak hanya penularan Covid-19, tetapi juga cuaca hujan yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Daerah pertemuan angin terbentuk memanjang di atas wilayah udara Indonesia sehingga meningkatkan potensi hujan lebat di sejumlah daerah, termasuk Jawa bagian barat. Masyarakat yang melakukan perjalanan selama libur panjang ini perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi.
”Konvergensi angin di bagian barat Indonesia ini terlihat jelas dari pantauan satelit, sedangkan di Nusa Tenggara Timur justru pola angin divergen terpencar sehingga akan cerah. Dinamika angin yang memicu peluang hujan ini merupakan dampak tidak langsung dari siklon tropis Molave,” kata Kepala Subbidang Peringatan Dini Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supari, di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Laporan dari Pusat Informasi Siklon Tropis BMKG, siklon tropis Molave masih berada di barat laut Filipina pada Rabu (28/10) dan diperkirakan akan berada di koordinat 15 Lintang Utara dan 109,7 Bujur Timur atau sekitar sekitar 1.560 km sebelah utara barat Laut Tarakan. Siklon ini terus bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
Sekalipun tidak melintasi wilayah Indonesia, siklon ini berdampak tidak langsung. Daerah yang berpeluang hujan lebat dan dapat disertai angin kencang pada 28-29 Oktober di antaranya Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. Hujan lebat juga berpeluang terjadi di seluruh Jawa, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Papua.
Khusus untuk wilayah Jawa Barat, menurut Supari, berdasarkan pemodelan cuaca BMKG, kemungkinan masih akan dilanda hujan hingga akhir pekan ini. ”Hampir setiap hari masih akan terjadi hujan lebat walaupun bukan kategori ekstrem. Jadi, untuk masyarakat yang hendak ke luar kota pada liburan panjang kali ini, sebaiknya berhati-hati,” ujarnya.
Menurut Supari, daerah Bogor dan Bandung, yang biasanya menjadi tujuan berlibur warga Jakarta, juga termasuk yang berpeluang dilanda hujan. Pada Rabu-Kamis, wilayah Bandung dan sekitarnya sedikit lebih cerah, tetapi Jumat dan Sabtu akan berpotensi hujan lebih tinggi.
”Untuk Bogor, tipe hujannya rata-rata dipengaruhi dinamika lokal karena pengaruh angin laut dari Jakarta yang menabrak pegunungan. Hujan tiap hari, biasanya berlangsung dari siang atau sore dan berakhir menjelang malam. Namun, kalau hujan sudah terjadi sampai tengah malam, bahkan dini hari, artinya ada tambahan dinamika regional sehingga warga perlu lebih waspada,” tuturnya.
Selain pengaruh La Nina, menurut Supari, kondisi cuaca di Indonesia saat ini juga dipengaruhi gangguan gelombang udara di sepanjang Khatulistiwa yang periodesasinya harian. ”Kita masih menganalisis faktor apa saja yang paling berpengaruh, tetapi data menunjukkan, selama dasarian pertama dan kedua bulan Oktober ini, sejumlah wilayah di Sumatera dan Jawa menunjukkan adanya peningkatan hujan hingga di atas 150 persen dari rata-rata normal tahunannya. Masuk dasarian tiga Oktober, kemungkinan juga di atas normal,” paparnya.
Gelombang tinggi
Selain potensi hujan lebat, gelombang tinggi saat ini berpeluang terjadi di sejumlah perairan seiring dengan terjadinya angin kencang. Seperti dilaporkan Kepala Subbidang Analisis dan Prediksi Meteorologi Maritim BMKG Rismanto Effendi, pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan berkisar 5-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Natuna Utara, perairan barat Sulawesi Selatan.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. Menurut analisis BMKG, gelombang berketinggian 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, utara Sabang, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Laut Natuna, Selat Karimata, dan Selat Makassar.
Adapun gelombang dengan ketinggian 2,5-5 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, serta perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah.