logo Kompas.id
Hidup Bersama Merapi
Iklan

Hidup Bersama Merapi

Letusan hebat Merapi pada 2010 mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan hidup di daerah cincin api apabila tetap ingin tinggal dan memanfaatkan kesuburan lerengnya yang menghidupi.

Oleh
Ahmad Arif
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fVp7xsUwhy2RMbbwYj8jzQwYb9o=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200327_172924_1586427423.jpg
DRAWING/ILHAM KHOIRI

Ahmad Arif, wartawan Kompas

Satu dekade berlalu sejak Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta meletus hebat pada 26 Oktober, diikuti letusan pada 3 dan 5 November 2010. Rangkaian letusan itu menyebabkan 61.154 orang mengungsi, 368 orang terluka, dan 353 orang meninggal dunia, termasuk  juru kunci Merapi Mbah Maridjan.

Kehancuran terutama disebabkan oleh awan panas atau kerap disebut ”wedus gembel” yang meluncur hingga 15 kilometer melalui Kali Gendol.  Total material yang dimuntahkan pada 2010 itu 150 juta meter kubik.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000