Masa pandemi tak menyurutkan kreativitas di bidang industri kreatif. Kali ini, kolaborasi antara industri, desainer, dan perajin yang mengangkat kebudayaan Indonesia.
Oleh
Soelastri Soekirno
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk memaknai semangat Hari Sumpah Pemuda tahun 2020, LocknLock menggandeng desainer Didiet Maulana untuk menampilkan motif kain ikat pada produk mereka. Selain Didiet, jenama produk tempat makan itu juga menggandeng sembilan perempuan perajin asuhan Dewan Kerajinan Nasional Daerah DKI Jakarta untuk menjahit masker kain.
Motif kain ikat dari Didiet yang digunakan bernama Surya Mudita. Motif itu akan digunakan untuk tumbler, masker, tas tempat bekal makan, dan tote bag. Masker kain tiga lapis itu sudah mendapat label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Artini Asputri, Public Relation Manager LocknLock Indonesia, Selasa (27/10/2020), mengatakan, berkaitan dengan peringatan Sumpah Pemuda, LockNLock sengaja mencari sosok generasi muda Indonesia inspiratif. ”Mas Didiet yang dikenal sebagai pelestari budaya Indonesia lewat tenun ikat memenuhi syarat itu. Sekalipun ini masa pandemi, tetapi ia terus bergerak, misalnya menjadi mentor bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Kami ingin menampilkan sesuatu yang ada unsur Indonesia,” kata Artini dalam konferensi pers secara daring.
Didiet yang juga Direktur Kreatif Ikat Indonesia menyampaikan, kolaborasi dengan para perempuan perajin, LockNLock, dan PT Lazada Indonesia yang akan memasarkan secara eksklusif produk-produk tersebut merupakan salah satu cara memupuk optimisme terutama di tengah pandemi. Menurut Didiet, saat ini kita butuh level semangat dan perspektif baru untuk mengubah keadaan sulit ini menjadi sama-sama berkembang menjadi lebih baik secara bersama.
Didiet membuat motif Surya Mudita, yang artinya mentari kebahagiaan, selama dua bulan. Berbeda dengan warna motif tenun ikat ciptaannya yang kerap berwarna kalem, motif kali ini berwarna cerah. Dominan dengan warna kuning dan jingga. Ia menjelaskan motif bunga empat kelopak itu terinspirasi oleh suasana pagi.
”Saya mengasosiasikan pagi dengan spirit murni dan penuh inspirasi. Surya Mudita berarti mentari kebahagiaan yang menggugah rasa senang dan bahagia, optimisme,” tuturnya. Ia ingin membagikan kesenangan dan semangat kepada sesama lewat karya tersebut.
Mengenai kolaborasi dengan para perempuan perajin, Didiet menyatakan ingin memberi semangat sekaligus berbagi dengan para perajin Jakarta. ”Ternyata kemampuan mereka mengagumkan. Pengerjaan masker itu detailnya sangat rapi. Mereka memenuhi standar sebuah proyek dan membuat saya semakin terpacu untuk melibatkan perajin di setiap lini,” katanya.
Ketua Dekranasda DKI Jakarta Fery Farhati menyambut gembira ajakan kerja sama tersebut karena itu berarti juga mempromosikan karya dan kemampuan para perajin.