Saat vaksin belum ditemukan dan diproduksi secara massal, pengetatan sosial yang dikombinasikan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan sering mencuci tangan tetap menjadi alat ampuh untuk menekan penularan Covid-19.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Negara-negara Eropa sedang menghadapi peningkatan kasus Covid-19. Jumlah kasus baru harian cenderung naik di tengah aktivitas warga yang mulai normal.
Di Spanyol, Perdana Menteri Pedro Sanchez terpaksa mengumumkan status keadaan darurat, memberlakukan jam malam, dan melarang warga bepergian antardaerah. Kebijakan itu mulai diterapkan pada Minggu silam dan berlaku mulai pukul 23.00 sampai 06.00. Jam malam kemungkinan akan berlaku selama enam pekan.
Sekarang ada lebih dari 1,1 juta kasus Covid-19 di Spanyol. Pada Kamis pekan lalu, menurut Worldometers, tercatat rekor jumlah kasus baru, yakni 20.986 kasus, di negara itu. Padahal, pada gelombang pertama Covid-19 (Februari-Mei), jumlah kasus baru terbanyak ialah 10.856 yang terjadi pada 20 Maret. Saat itu, penularan mereda berkat penerapan karantina. Akan tetapi, mulai Juli, jumlah kasus harian terus meningkat seiring pelonggaran, dan mencapai puncaknya pada Kamis pekan silam.
Di Perancis, pada Minggu silam, untuk pertama kalinya jumlah kasus baru harian mencapai angka lebih dari 50.000. Jerman juga mengalami lonjakan kasus, demikian halnya dengan Italia.
Saat ini, di tengah peningkatan penularan Covid-19, negara-negara di Eropa tak memiliki pilihan selain melakukan kembali pembatasan secara ketat. Pada awal pandemi, mereka juga menerapkan karantina yang berdampak pada perekonomian.
Langkah pengetatan kembali yang ditempuh otoritas tak pelak memicu respons. Protes yang diwarnai kekerasan terjadi di seluruh Italia pada Senin silam setelah pemerintah menerapkan pembatasan untuk menekan gelombang kedua Covid-19 di negara itu. Bentrokan antara petugas dan demonstran terjadi di beberapa kota besar, termasuk Turin.
Demonstrasi terjadi untuk menentang kebijakan bahwa restoran, bar, tempat olahraga, dan bioskop harus tutup pada pukul 18.00. Para pengusaha kecil dan menengah mengeluh bahwa mereka masih berjuang bangkit setelah karantina pada awal pandemi dulu. Situasi yang sedang sulit ternyata harus dihantam dengan penerapan kembali pembatasan sosial.
Apa yang terjadi di Eropa menunjukkan bahwa penanganan pandemi memang sangat tidak mudah. Meski pembatasan sosial atau karantina merupakan cara paling efektif untuk menekan penularan, tetap saja penerapannya tidak seperti sekadar membalikkan telapak tangan. Ada ribuan bahkan jutaan pengusaha kecil dan menengah yang terdampak.
Saat vaksin belum ditemukan dan diproduksi secara massal, pengetatan sosial yang dikombinasikan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan sering mencuci tangan tetap menjadi alat ampuh untuk menekan penularan Covid-19. Pilihan tidak mudah harus diambil oleh otoritas, sedangkan dukungan masyarakat mutlak diperlukan di tengah perjuangan yang belum selesai ini.