Wisatawan Candi Borobudur yang Positif Diminta Pulang
›
Wisatawan Candi Borobudur yang...
Iklan
Wisatawan Candi Borobudur yang Positif Diminta Pulang
Tes cepat Covid-19 dilakukan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur mulai Rabu (28/10/2020) hingga Minggu (1/11/2020). Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dari pendatang.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Selama masa libur dan cuti bersama, Rabu hingga Minggu (28/10-1/11/2020), Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mewajibkan tes cepat bagi setiap wisatawan luar daerah yang berkunjung ke kawasan Candi Borobudur. Upaya ini dilakukan demi mengantisipasi munculnya kasus Covid-19 oleh pendatang dan wisatawan.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Oktora Kunto Edy mengatakan, hasil tes cepat ini bisa langsung diketahui dalam waktu singkat, sekitar 15 menit. Jika nantinya didapatkan hasil reaktif, hasil tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan tes usap. Hasil tes usap akan bisa diketahui dalam jangka waktu sekitar satu jam.
”Jika hasil tes usap menyatakan wisatawan tersebut positif Covid-19, yang bersangkutan tidak akan kami perbolehkan melanjutkan perjalanan dan diminta untuk segera kembali pulang,” ujarnya, Rabu (28/10/2020).
Kunto mengatakan, pasien positif Covid-19 tidak diberikan kesempatan untuk melakukan isolasi mandiri di Kabupaten Magelang karena pihaknya tidak menyediakan fasilitas untuk kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, demi mencegah penularan, pasien diminta benar-benar menjalankan protokol kesehatan dalam perjalanan pulang.
”Jika pasien patuh memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, maka dalam satu mobil sekalipun, penularan tidak akan terjadi,” ujar Kunto.
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang juga akan mengeluarkan surat keterangan tentang hasil tes cepat dan usap. Bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, surat keterangan tersebut bisa menjadi pengantar untuk penanganan selanjutnya di daerah asal masing-masing.
Tes cepat ini dilakukan kepada wisatawan yang ditentukan secara acak, dengan target 150 orang per hari. Penentuan target 150 orang ini ditetapkan dengan mengacu estimasi jumlah wisatawan Candi Borobudur diperkirakan 1.500 orang per hari.
Tes cepat ini dilakukan kepada wisatawan yang ditentukan secara acak, dengan target 150 orang per hari.
”Dengan tes ini, setidaknya kami bisa mengetahui gambaran dari 10 persen pengunjung yang datang,” ucapnya.
Tes cepat dilaksanakan di Tourist Information Center (TIC) Kabupaten Magelang di Jalan Balaputradewa, Kecamatan Borobudur. Pada Rabu ini, sejak layanan tes cepat dibuka pukul 08.30, hingga pukul 11.00, tenaga medis telah melakukan tes terhadap lebih dari 27 wisatawan yang berasal dari sejumlah kota, antara lain Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Ciamis. Sedikitnya tujuh orang dinyatakan reaktif dan kemudian menunggu giliran tes usap serta pemberitahuan tentang hasil tes.
Juli (55), wisatawan asal Surabaya, yang datang berwisata bersama keluarga, akhirnya terpaksa menunggu keluarnya hasil tes dan tidak bisa melanjutkan perjalanan setelah suaminya, Iwan Prihanto (55), dinyatakan reaktif.
”Bukannya gembira berwisata, sekarang ini kami justru cemas,” ujarnya.
Juli dan dua anaknya sudah menjalani tes cepat dan dinyatakan nonreaktif.
Sebelum pergi ke Borobudur, rombongan keluarga ini lebih dahulu berjalan-jalan ke Candi Prambanan dan mengunjungi salah seorang kerabat di Yogyakarta.
Sebelum berangkat hingga perjalanan liburan kali ini, Iwan diketahui tidak menunjukkan gejala sakit apa pun. Namun, mengingat riwayatnya yang sering ke luar kota dan hasil tes yang menyatakan reaktif, pada akhirnya kondisi Iwan tetap membuat keluarga cemas.
”Sebelum liburan, ayah (Iwan) memang sering pergi ke luar kota, ke sejumlah daerah di Jawa Timur, untuk urusan pekerjaan,” ujar Fania (21), putri Juli.