Cuti Bersama, 336.000 Kendaraan Meninggalkan Jakarta
›
Cuti Bersama, 336.000...
Iklan
Cuti Bersama, 336.000 Kendaraan Meninggalkan Jakarta
Pada libur panjang pekan ini, 336.000 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah timur, barat, dan selatan. Anies ingatkan warga berlibur sambil terapkan protokol kesehatan, hindari lonjakan kasus dari kluster keluarga.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pada libur panjang pekan ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat 336.000 kendaraan meninggalkan Jakarta. Angka itu berdasarkan pantauan kumulatif arus lalu lintas dari beberapa gerbang tol utama, yaitu Cikampek Utama dan Kalihurip Utama (arah timur), Cikupa (arah barat) dan Ciawi (arah selatan).
Dwimawan Heru, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui keterangan tertulis, Kamis (29/10/2020), menjelaskan, total volume hasil pantauan pada Rabu-Kamis (28-29/10/2020). ”Total volume lalu lintas yang meninggalkan Jakarta ini naik 40,5 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas new normal,” ujarnya.
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jakarta dari ketiga arah, terpantau 51,62 persen menuju arah timur, 26,61 persen menuju arah barat, dan 21,77 persen menuju arah selatan.
Rincian distribusi lalu lintas, ujar Dwimawan, untuk kendaraan yang menuju arah timur dari Gerbang Tol Cikampek Utama 1, terpantau 100.842 kendaraan meninggalkan Jakarta. Angka itu naik 93,7 persen dari lalu lintas normal baru. Untuk kendaraan yang menuju timur dari Gerbang Tol Kalihurip Utama 1, 73.078 kendaraan meninggalkan Jakarta, atau naik 53,1 persen dari lalu lintas normal baru. Total kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah timur adalah 173.920 kendaraan, atau naik sebesar 74,3 dari lalu lintas normal baru.
Dengan kepadatan yang ada, Kamis (29/10/2020) pukul 09.25, Jasa Marga kembali memberlakukan kebijakan lawan arus mulai dari Kilometer (Km) 47 sampai dengan Km 61 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek.
Diharapkan, lawan arus dapat mencairkan kepadatan di Km 48 yang merupakan titik pertemuan dua arus lalu lintas menuju Cikampek, antara kendaraan yang akan melalui Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek dan Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Kebijakan itu kemudian diperbarui pukul 11.30. Dengan diskresi kepolisian, lawan arus diperpanjang, dari semula Km 47-Km 61, mulai pukul 11.30 lawan arus menjadi dari Km 47 sampai dengan Km 65. Lawan arus di Km 47 - Km 65 berlangsung hingga pukul 14.15 .
Perpanjangan contra flow, menurut Dwimawan, untuk mencairkan kepadatan yang terjadi pada titik pertemuan dua arus lalu lintas menuju Cikampek, yaitu antara kendaraan yang akan melalui Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Kebijakan lawan arus, lanjut Dwimawan, merupakan diskresi kepolisian. Untuk mendukung kelancaran lawan arus, Jasa Marga menyiagakan petugas dan penyiapan rambu-rambu.
”Jasa Marga mengimbau seluruh pengguna jalan agar memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan, serta membawa bekal untuk menghindari kerumunan atau kepadatan di tempat beristirahat. Selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan,” tutur Dwimawan.
Kluster keluarga
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, kembali mengingatkan, meski pekan ini ada hari-hari libur, warga tetap diingatkan untuk tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan karena masih pandemi Covid-19.
”Kita masih ada dalam suasana pandemi dan hari-hari ke depan adalah hari libur. Pada saat hari hari libur terjadi interaksi yang lebih intensif. Kita mengunjungi keluarga, mengunjungi kolega, berkegiatan bersama. Di sini potensi penularan muncul. Padahal, kita tahu bahwa virus ini tidak mengenal tempat, bisa menular di mana saja, kapan saja. Tidak hanya menular di tempat publik, bahkan penularan di ruang ruang privat itu sangat tinggi,” papar Anies melalui media sosial Pemprov DKI Jakarta.
Untuk Jakarta, dari semua kluster penularan, 39 persen dari kasus positif yang ditemukan di Jakarta adalah kluster keluarga. ”Jumlah kluster 4.684 dan total positif sampai 36.659 kasus. Artinya banyak sekali penularan yang justru terjadi di dalam keluarga,” kata Anies.
Seringnya karena merasa kenal, merasa saudara, maka tidak menggunakan masker dengan baik, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan. ”Pada saat kita berada di kendaraan umum, kita disiplin menjalankan 3M. Kita berada di tempat tempat yang banyak orang, kita pakai masker. Tapi, ketika bertemu dengan keluarga, kolega, orang yang kita kenal, mendadak kita merasakan turun kedisiplinan itu. Ingat, bahwa ketika kita kenal seseorang, tidak berarti penularan lalu terhenti. Penularan bisa terjadi lewat orang yang dikenal ataupun tidak dikenal,” kata Anies mengingatkan.
Ia mengajak semua orang berlibur sambil menjaga kesehatan, menjaga keselamatan, melindungi sesama. Hal itu supaya tidak terjadi lonjakan penularan Covid-19 selama libur panjang.