Peran Muslimat NU Saat Pandemi Covid-19 Diperlukan
›
Peran Muslimat NU Saat Pandemi...
Iklan
Peran Muslimat NU Saat Pandemi Covid-19 Diperlukan
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi kontribusi Muslimat NU dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. Muslimat aktif mengedukasi dan mendampingi masyarakat dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Muslimat Nahdlatul Ulama bukan hanya badan otonom NU yang mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia di berbagai bidang. Lebih jauh lagi, Muslimat NU adalah mitra strategis pemerintah yang mampu berkontribusi besar dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Harapan agar Muslimat NU terus berkontribusi dan membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional dan Musyawarah Kerja Nasional Muslimat NU Tahun 2020 yang disampaikan secara daring dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Rakernas dan mukernas sendiri dilangsungkan baik secara virtual maupun fisik dari Batu, Jawa Timur. Dalam pembukaan acara tersebut, hadir antara lain Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Said Aqil Siroj, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Amany Burhanuddin Umar Lubis.
Wapres Amin juga mengapresiasi kontribusi Muslimat NU yang lahir pada 29 Maret 1946 dan kini beranggota 32 juta orang. Dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19, Muslimat NU aktif memotivasi, mengedukasi, dan mendampingi masyarakat dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Kampanye adaptasi kehidupan baru dengan mengedepankan protokol kesehatan juga dilakukan.
Covid-19, menurut Said Aqil, juga menunjukkan secara jelas bahwa tidak ada satu orang pun atau satu negara pun yang bisa hidup sendiri. Karena itu, Covid-19 harus diatasi secara bersama, lintas negara, lintas organisasi, lintas profesi.
”Ini mengingatkan kita bahwa harus mendahulukan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia). Tanpa itu, tidak mungkin kita bisa mengatasi Covid-19,” ujar Said Aqil.
Karena itu, Said juga mengingatkan Muslimat NU untuk terus membuka jaringan seluas-luasnya dalam membangun kebesaran Muslimat itu sendiri. Muslimat NU tak boleh kaku, tetapi harus fleksibel berjejaring dengan siapa pun di mana pun, dari kelompok agama, etnis, suku, budaya apa pun.
Sejauh ini, menurut Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Muslimat NU aktif membagikan bantuan sembako. Pengurus Cabang Muslimat NU Malaysia, misalnya, sudah membagikan 17.000 paket sembako. Para pengurus dari PP Muslimat NU juga rutin membagikan sembako ke permukiman kumuh serta membagikan masker di jalan-jalan.