RB Leipzig mengalami mimpi buruk ketika Manchester United mulai memainkan Marcus Rashford pada babak kedua laga Grup H Liga Champions Eropa. Rashford mencetak tiga gol dan mencatat sejarah baru bagi tim ”Setan Merah”.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MANCHESTER, KAMIS — Penyerang Manchester United, Marcus Rashford, baru dimainkan pada menit ke-63, tetapi mampu mencetak tiga gol saat MU mengalahkan RB Leipzig, 5-0, di Stadion Old Trafford, Kamis (29/10/2020) dini hari WIB. Rashford sengaja disimpan oleh Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer di bangku cadangan dan dikeluarkan pada saat yang tepat.
Rashford bagai kartu as yang dimiliki MU untuk memenangi laga kandang pertama pada musim ini. Setelah Mason Greenwood berhasil mencetak gol pertama pada menit ke-21, tim ”Setan Merah” tampak kesulitan untuk kembali membobol gawang Leipzig.
Solskjaer lantas meminta Rashford tampil menggantikan Greenwood pada menit ke-63. Hasilnya, Rashford tidak butuh waktu lama untuk menaikkan intensitas serangan MU dan mencetak ketiga golnya. Pemain berusia 22 tahun itu bersiaga di garis terdepan untuk mengantisipasi umpan-umpan serangan balik.
Strategi itu membuahkan gol pertama Rashford pada menit ke-74 ketika MU mendapat bola. Bruno Fernandes langsung mengarahkannya kepada Rashford yang berlari sendirian di depan. Seusai gol itu, wasit masih menggunakan VAR (asisten wasit peninjau video) untuk memastikan bahwa Rashford tidak terperangkap offside.
Empat menit kemudian, Rashford kembali mencetak gol setelah memanfaatkan kesalahan pemain belakang Leipzig. Dua gol pertamanya merupakan kombinasi antara tekanan kepada pemain belakang Leipzig, kecepatan transisi menyerang, dan ketenangan Rashford saat berduel satu lawan satu dengan kiper tim lawan, Peter Gulacsi.
Tekanan yang diberikan pun berhasil membuat Leipzig semakin ceroboh dan melakukan pelanggaran terhadap Anthony Martial. Wasit lantas memberikan tendangan penalti kepada MU. Martial mengambil tendangan penalti itu dan menjadikan MU unggul 4-0.
Menyamai sang manajer
Gol terakhir MU pun tercipta berkat ketenangan Rashford yang mendapat umpan dari Martial pada menit ke-90+2 untuk mencetak gol terakhir. Rashford menjadi pemain kedua MU setelah Solskjaer yang mampu mencetak hattrick sebagai pemain cadangan. Solskjaer melakukan itu saat masih menjadi pemain MU pada laga kontra Nottingham Forest tahun 1999.
Solskjaer pun tidak bisa menahan kegembiraan saat melihat Rashford bisa menyamai prestasinya. Manajer asal Norwegia itu beranjak dari kursinya dan mengepalkan kedua tangannya ke udara sambil tersenyum lebar.
Rashford mengakui, Solskjaer telah menemukan cara yang paling efektif untuk memenangi laga seperti ini. ”Saya rasa manajer (Solskjaer) menginginkan saya untuk bisa meningkatkan tempo permainan,” ujar Rashford.
Seusai laga itu, Rashford menyampaikan pesan melalui media sosial bahwa ia tidak bisa berhenti tersenyum karena malam itu ia sangat bahagia. Selain bisa mencetak hattrick dan mengantar MU ke pucuk klasemen sementara Grup H dengan enam poin, Rashford malam itu juga mendapati bahwa petisi yang digalangnya telah ditandatangani lebih dari satu juta orang.
Dalam petisi itu, Rashford mendorong Pemerintah Inggris untuk terus memberikan makanan gratis kepada anak-anak. Program itu bisa meringankan beban keluarga-keluarga yang terdampak pandemi. ”Tidak ada yang bisa menghentikannya (Rashford), baik di dalam maupun di luar lapangan,” tulis mantan pemain Inggris, Gary Lineker, dalam akun Twitter miliknya.
MU menghadapi hari-hari yang berat akibat jadwal yang padat. Sebelum melawan Leipzig, mereka lebih dulu bertemu Chelsea. Pada tiga laga ke depan, mereka akan bertemu Arsenal dan Everton di Liga Primer Inggris. Di antara kedua laga itu, Setan Merah kembali tampil di Liga Champions untuk menghadapi Istanbul Basaksehir.
Semua laga itu terjadi dalam dua pekan sehingga MU harus tampil setiap dua atau tiga hari sekali. ”Setiap pemain bisa tampil dalam enam atau tujuh laga dalam dua pekan dan tentu sangat berat. Fernandes dan Rashford tampil lima kali dalam 14 hari. Dengan intensitas tinggi di sepak bola saat ini, Anda harus punya waktu untuk memulihkan kebugaran. Itulah mengapa kami punya skuad yang besar,” kata Solskjaer dikutip Manchester Evening News.
Rotasi pemain menjadi kunci bagi Solskjaer untuk bisa tetap menjaga performa tim di tengah jadwal padat. Ia masih punya banyak pilihan di lini depan dan lini tengah. Pemain sekelas Edinson Cavani pun sementara masih menjalani peran sebagai pemain cadangan pada laga kontra Leipzig.
Dengan strategi yang tepat, MU bisa nyaman di puncak klasemen Grup H karena telah mengalahkan Paris Saint-Germain dan RB Leipzig. Keduanya merupakan lawan yang tidak mudah karena PSG merupakan finalis Liga Champions musim lalu dan Lepzig bisa menembus babak semifinal.
Leipzig, pada laga pertama melawan Basaksehir, juga menang 2-0. Namun, Pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann melihat ada kesalahan besar pada laga kontra MU. ”Kami memulai laga ini dengan baik setelah jeda turun minum, tetapi MU mencetak gol kedua dan kami mulai berhenti bertahan. Itu satu-satunya keluhan saya hari ini,” ujar Nagelsmann dikutip UEFA. (AFP/REUTERS)