Terima Kunjungan Pompeo, Presiden Jokowi: Pahami Kepentingan Negara Berkembang dan Negara Muslim
›
Terima Kunjungan Pompeo,...
Iklan
Terima Kunjungan Pompeo, Presiden Jokowi: Pahami Kepentingan Negara Berkembang dan Negara Muslim
Saat menerima Menlu AS Mike Pompeo, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar AS memperhatikan kepentingan negara-negara berkembang dan kepentingan negara-negara Muslim. Indonesia juga ingin AS memahami Asia Tenggara.
Oleh
Nina Susilo
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Richard Pompeo berkunjung kembali ke Indonesia, Kamis (29/10/2020). Pompeo diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, pukul 11.00. Dalam pertemuan, Presiden Jokowi antara lain meminta Amerika Serikat memahami kepentingan negara berkembang.
Presiden Joko Widodo menyambutnya di Ruang Teratai Istana Bogor dan mengajak Pompeo melihat beranda belakang Istana Bogor. Dari beranda ini, Presiden dan Pompeo bisa melihat pengunjung Kebun Raya Bogor yang bersantai dan menikmati hari libur. Keduanya sempat melambaikan tangan kepada para pengunjung.
Perbincangan resmi dilakukan di ruang kerja Presiden. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut.
”Kunjungan Anda di tengah pandemi ini menunjukkan kemitraan strategis Indonesia-Amerika. Saling kunjung para pejabat kedua negara juga sangat intensif, bahkan paling intensif,” kata Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sejauh ini, menurut Retno, para pejabat Indonesia dan AS kerap saling mengunjungi. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke Amerika Serikat pertengahan Oktober. Pertengahan September, Under Secretary of Defense for Policy James H Anderson mengunjungi Jakarta bertemu Menhan Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Selain itu, delegasi Kerja Sama Pembangunan Internasional AS juga ke Indonesia beberapa hari lalu.
Intensitas saling kunjung ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral. Kendati demikian, menurut Retno, menjelaskan pembicaraan dalam pertemuan Presiden Jokowi-Menlu Pompeo, hubungan tersebut tak bisa dibiarkan begitu saja. Namun, perlu usaha untuk memeliharanya secara serius. Dengan demikian, saling memahami sampai kerja sama konkret termasuk kerja sama ekonomi bisa terealisasi.
Presiden Jokowi, kata Retno, menekankan Indonesia ingin melihat kerja sama ekonomi kedua negara meningkat di masa datang. Hal ini termasuk perpanjangan general system of preference) fasilitas untuk produk-produk Indonesia.
Fasilitas ini ditangguhkan pada 2018, kemudian pada akhir Oktober 2019 kembali diberikan untuk lima produk Indonesia. Adapun beberapa produk tersebut adalah plywood bambu laminasi, plywood kayu tipis kurang dari 66 mm, bawang bombai kering, sirup gula, madu buatan, dan karamel.
Presiden Jokowi juga menyampaikan ingin melihat kerja sama pertahanan Indonesia dengan Amerika Serikat meningkat.
Selain itu, kata Retno, Presiden Jokowi juga mengatakan ingin melihat Amerika Serikat memahami kepentingan negara-negara berkembang dan kepentingan negara-negara Muslim. Indonesia juga ingin Amerika Serikat memahami Asia Tenggara dan bersama negara-negara Asia Tenggara mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di kawasan.
Menlu Pompeo menyatakan senang bisa berkunjung kembali ke Indonesia. Tahun 2018, Pompeo juga berkunjung ke Jakarta dan sempat bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Dalam akun Twitter-nya @SecPompeo, dia juga menyebutkan kegembiraannya ini. ”Glad to be back in Jakarta!” tulisnya sembari memamerkan fotonya tiba di Indonesia Kamis subuh dan disambut Mohammad Fachir, Wakil Menlu (2014-2019).
Menurut Retno, Pompeo menyampaikan komitmen kuatnya untuk melanjutkan kemitraan strategis dengan Indonesia, terutama di bidang ekonomi. Karena itu, AS akan mendorong lebih banyak pengusaha AS bekerja sama di Indonesia.
Pompeo juga menyebut Indonesia memiliki peran khusus di kawasan, bahkan sebagai ”jangkar” ASEAN. Karena itu, dengan peran besar tersebut, AS ingin menjalin hubungan yang lebih baik dengan Indonesia, termasuk kerja sama ekonomi dan pertahanan.
Menlu Pompeo, lanjut Retno, juga menyampaikan penghargaan atas peran Indonesia untuk masalah Afghanistan. Indonesia, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain memang sejak awal bekerja sama dan mencoba menghadirkan perdamaian di Afghanistan.
Menlu Pompeo juga bertemu dengan Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Kamis pagi, sebelum meluncur ke Istana Bogor. Dalam cuitannya di Twitter, Pompeo menyebutkan akan mendiskusikan masalah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dengan Menlu Retno.
Seusai pertemuan dengan Retno, dia menyebut pertemuan tersebut sangat konstruktif di akun Twitter-nya. Dia menyebut Menlu Retno sebagai penasihat yang sangat kuat dalam mengawal hukum internasional di Indo-Pasifik. Dia juga ingin memperkuat kemitraan strategis Indonesia-AS.
”@menlu_ri is a strong advocate for upholding international law in the Indo-Pacific. I look forward to strengthening the US-Indonesia strategic partnership,” tulis Pompeo.
Selain bertemu Menlu Retno dan Presiden Joko Widodo, Menlu Pompeo akan berpidato di acara Forum GP Ansor siang ini. Hal ini, menurut Retno, sebagai upaya untuk menjalin hubungan baik tak hanya dengan pemerintah, tetapi juga dengan pemangku kepentingan akar rumput di Indonesia.