NBA ingin mulai lagi sebelum Natal. Namun, mayoritas pemain menilai itu terlalu cepat. Situasi ini menghadirkan dilema bagi NBA menghadapi musim baru.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
NEW YORK, KAMIS — NBA hampir pasti akan mengawali musim baru lebih cepat, pada 22 Desember 2020, demi Olimpiade Tokyo dan menutupi kerugian finansial. Rencana ini ditanggapi negatif oleh mayoritas pemain. Jeda dua bulan dinilai tidak cukup untuk pemulihan kondisi. Pemain bintang pun terancam tidak tampil di awal musim.
NBA punya dua pilihan untuk musim baru, memulai pada akhir Desember atau Januari. Mereka terpaksa memulai lebih cepat karena musim reguler mendatang sudah harus selesai sebelum Olimpiade Tokyo, pada Juli 2021, mengingat banyaknya pemain nasional dari seluruh negara dalam liga.
Menurut jurnalis ESPN, Adrian Wojnarowski, dewan gubernur liga hampir pasti memilih Desember sebagai waktu dimulainya musim baru. Jika dimulai sebulan lebih cepat, NBA mengklaim bisa mendatangkan pemasukan hingga 500 juta dollar AS lebih besar.
”NBA ingin bermain sebelum Natal. Mereka bisa bermain lebih banyak, jadi ada pemasukan lebih dibandingkan mulai Januari. Mereka sedang bekerja sama untuk menyepakatinya dengan asosiasi pemain (NBPA),” kata Wojnarowski, Kamis (29/10/2020), dikutip ESPN.
Liga sengaja menjadwalkan tanggal tersebut untuk bisa memainkan laga Natal. Pertandingan di hari libur tersebut biasanya mendatangkan banyak penonton yang akan diikuti dengan pemasukan berlimpah.
Adapun jumlah laga musim reguler dipastikan berkurang musim ini karena Olimpiade. Jika mulai Desember, setiap tim akan bermain 72 laga, lebih sedikit 10 laga dibandingkan biasanya. Jumlah itu akan berkurang lagi seandainya dimulai Januari.
Pemasukan lebih ini nantinya akan sangat berguna bagi liga, pemilik klub, maupun pemain. Mengingat semuanya terdampak krisis finansial akibat pandemi Covid-19. NBA menyebutkan, pemasukan musim lalu menurun hingga 10 persen atau berkurang 1,5 miliar dollar AS dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terdapat di tiket masuk dan aksesoris pertandingan serta sponsor.
Respons negatif
Rencana ini mendapat tanggapan negatif dari para pemain. Bagi pemain, terutama finalis Los Angeles Lakers dan Miami Heat, mereka baru saja menyelesaikan musim lalu pada awal Oktober. Artinya, mereka hanya punya waktu jeda sekitar 2 bulan. Jeda itu sangat singkat dibandingkan musim-musim sebelumnya, empat bulan.
Jika kami mulai Desember, saya pikir banyak pemain kami yang merasa belum siap. Sebab, banyak pemain veteran di tim ini. Kami tidak punya banyak pemain muda untuk memulai lagi secepat itu.
”Jika kami mulai Desember, saya pikir banyak pemain kami yang merasa belum siap. Sebab, banyak pemain veteran di tim ini. Kami tidak punya banyak pemain muda untuk memulai lagi secepat itu,” kata guard Lakers Danny Green yang membawa tim juara musim lalu, kepada The Ringer.
Di skuad Lakers, pemain kunci mereka berusia di atas 30 tahun. Green sudah 33 tahun dan LeBron James dua bulan lagi memasuki usia 36 tahun. Begitu pun kedua pemain bebas kontrak berusia 34 tahun Rajon Rondo dan Dwight Howard yang masih berpeluang gabung Lakers musim depan.
Bukan hanya Green, pemain yang sedang bebas kontrak Jared Dudley juga mengkritik rencana itu. “Acara (liga) akan terus berlanjut, tetapi jangan menangis jika pemain bintang tidak tampil saat laga siaran langsung di tv, terutama pemain di klub yang bermain semusim penuh,” kata pemain berusia 35 tahun tersebut.
Direktur Eksekutif NBPA Michele Roberts menilai, akan berbicara lagi dengan liga untuk mendapatkan keputusan terbaik. Saat ini, pemain butuh kepastian agar mereka bisa menyiapkan diri untuk memulai kompetisi yang ekstra cepat tersebut.
”Tanggapan dari para pemain yang saya terima terhadap proposal sejauh ini sangatlah negatif. Asosiasi dan pemain akan menganalisis semua informasi (kelanjutan musim). Kami akan mengirimkan proposal balasan secepat mungkin,” sebut Roberts.
Di sisi lain, tidak semua pemain menilai rencana musim baru terlalu cepat. Pemain dari delapan tim yang tidak masuk ke ”gelembung” Orlando justru ingin segera bisa tampil lagi secepatnya. Mereka, antara lain, Golden State Warriors dan Chicago Bulls, sudah tidak bermain sejak Maret 2020. Artinya, pemain-pemain terancam kehilangan sentuhan jika musim selanjutnya ditunda lagi. (AP/REUTERS)