Jumlah Pelancong yang Reaktif Covid-19 di Bandar Lampung Bertambah
›
Jumlah Pelancong yang Reaktif ...
Iklan
Jumlah Pelancong yang Reaktif Covid-19 di Bandar Lampung Bertambah
Jumlah pelancong yang reaktif Covid-19 di Bandar Lampung bertambah. Sebagian besar warga yang teridentifikasi reaktif Covid-19 berasal dari luar daerah.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Jumlah pelancong yang terkonfirmasi reaktif Covid-19 di Bandar Lampung bertambah. Sebagian besar dari mereka berasal dari daerah lain.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bandar Lampung Ahmad Nurizki menuturkan, Pemerintah Kota Bandar Lampung sudah melakukan tes cepat terhadap 2.229 orang selama Senin-Kamis (26-29/10/2020). Dari jumlah itu, terdapat 63 orang reaktif Covid-19.
Menurut dia, dari jumlah itu, 57 orang reaktif Covid-19 berasal dari luar Bandar Lampung. Sementarar enam orang lainnya adalah warga Bandar Lampung yang baru kembali dari luar daerah.
”Untuk warga dari luar Kota Bandar Lampung yang reaktif Covid-19, kami minta pulang ke daerah asalnya. Sementara warga Bandar Lampung diminta isolasi mandiri di rumah,” kata Ahmad di Bandar Lampung, Jumat (30/10/2020).
Warga Bandar Lampung yang reaktif Covid-19 akan terus dipantau petugas selama seminggu ke depan. Jika hasil tes cepat kedua masih menunjukkan hasil reaktif Covid-19, mereka harus menjalani tes usap tenggorokan.
Hingga Jumat, petugas gabungan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bandar Lampung masih memeriksa dan menyekat pintu masuk menuju Bandar Lampung. Pemeriksaan dilakukan di dua titik, yaitu Kecamatan Rajabasa dan Kecamatan Sukarame.
Menurut Ahmad, Pemkot Bandar Lampung menyiapkan 5.000 alat tes cepat. Tes ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 selama cuti bersama akhir pekan ini. Tes diprioritaskan bagi warga luar daerah yang masuk ke Bandar Lampung. Selain itu, warga Bandar Lampung yang baru kembali dari luar daerah juga harus menjalani tes cepat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lampung, pada Jumat, terdapat 37 kasus baru Covid-19. Adapun jumlah akumulasi kasus Covid-19 di Lampung sebanyak 1.794 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 74 orang di antaranya meninggal.
Bandar Lampung menjadi daerah paling banyak kasus Covid-19 dengan jumlah 825 orang. Penularan virus Sars-Cov-2 yang terus bertambah membuat Bandar Lampung kembali ke zona merah Covid-19.
Selain Bandar Lampung, pemerintah Kabupaten Pringsewu juga menyiapkan layanan tes cepat massal bagi warga luar daerah. Tes cepat dilakukan bersamaan dengan Operasi Zebra Krakatau 2020 di jalan lintas barat Sumatera, tepatnya di pintu masuk Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Lampung Friandi Indrawan mengatakan, tingkat hunian hotel pada masa cuti bersama pekan ini meningkat menjadi 60-70 persen. Jumlah itu lebih tinggi ketimbang hari biasa selama pandemi, berkisar 40-50 persen.
Menurut dia, pengelola hotel di Lampung juga berkomitmen menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah daerah. Pengelola tidak segan meminta pengunjung yang kurang sehat atau menunjukkan gejala Covid-19 untuk tidak menginap di hotel. Alternatif lainnya, pengunjung harus menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19 jika ingin tetap menyewa kamar hotel.
Dia menambahkan, sebagian besar wisatawan luar daerah memilih berlibur ke pantai di Kabupaten Pesawaran atau obyek wisata alam lainnya di Bandar Lampung. Namun, ada pula wisatawan dari Bandar Lampung yang memilih staycation di hotel selama masa cuti.
Sementara itu, arus balik wisatawan yang berlibur ke Bandar Lampung diprediksi mulai terjadi Sabtu pekan ini. Berdasarkan data pengelola Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, kendaraan masuk ke Bandar Lampung melalui gerbang Jalan Tol Kota Baru meningkat 59 persen pada puncak arus 28 Oktober lalu.
Saat itu, terpantau 7.023 kendaraan yang masuk ke Bandar Lampung. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan hari biasa yang hanya 4.430 kendaraan.