Para ilmuwan menemukan bahwa semua anjing mungkin memiliki nenek moyang yang sama dari satu populasi serigala purba yang sekarang punah.
Oleh
Subur Tjahjono
·2 menit baca
LONDON, JUMAT — Salah satu pertanyaan yang muncul bagi pencinta anjing adalah mengapa anjing di dunia ini sangat beragam bentuknya. Penelitian membuktikan bahwa keragaman yang terlihat pada populasi anjing modern sudah ada sekitar zaman es 11.000 tahun yang lalu.
Laporan penelitian diterbitkan di jurnal Science edisi Jumat, 30 Oktober 2020, menunjukkan bagaimana anjing menyebar ke seluruh dunia dengan tuan manusianya, tetapi juga menemukan periode menarik ketika sejarah bersama manusia dan anjing dipisahkan.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh The Francis Crick Institute di London, Inggris, mengurutkan genom 27 anjing, beberapa di antaranya hidup hampir 11.000 tahun yang lalu, di seluruh Eropa, Timur Dekat, dan Siberia. Mereka menemukan bahwa pada saat ini, jauh sebelum domestikasi hewan lain, setidaknya sudah ada lima jenis anjing dengan nenek moyang genetik yang berbeda.
Pontus Skoglund dari The Francis Crick Institute, London, Inggris, mengatakan, ”Beberapa variasi yang Anda lihat antara anjing yang berjalan di jalan hari ini berasal dari zaman es. Pada akhir periode ini, anjing sudah tersebar luas di belahan bumi utara”.
Dia menambahkan, ini menyiratkan bahwa keragaman muncul jauh lebih awal, jauh ke masa lalu, selama pemburu pengumpul zaman batu, paleolitik, jauh sebelum pertanian muncul.
Anjing Eropa sekitar 4.000 atau 5.000 tahun yang lalu sangat beragam dan tampaknya berasal dari populasi yang sangat berbeda dari anjing Timur Dekat dan Siberia.
Anjing sudah lama diteliti merupakan keturunan serigala. Namun, kapan dan di mana anjing pertama kali menyimpang dari serigala berdasarkan analisis data genetik menunjukkan hal itu terjadi pada 25.000-40.000 tahun yang lalu.
Penelitian ini mendukung gagasan bahwa ada asal tunggal dari serigala hingga anjing. Para ilmuwan menemukan bahwa semua anjing mungkin memiliki nenek moyang yang sama dari satu populasi serigala purba yang sekarang punah.
Dengan mengekstraksi dan menganalisis DNA purba dari bahan kerangka anjing, para peneliti dapat melihat perubahan evolusioner yang terjadi ribuan tahun yang lalu. Misalnya, anjing Eropa sekitar 4.000 atau 5.000 tahun yang lalu sangat beragam dan tampaknya berasal dari populasi yang sangat berbeda dari anjing Timur Dekat dan Siberia. Namun seiring berjalannya waktu, keragaman ini hilang.
”Meskipun anjing-anjing Eropa yang kita lihat hari ini datang dalam berbagai bentuk yang luar biasa, secara genetik mereka hanya berasal dari subset yang sangat sempit dari keanekaragaman yang dulu ada,” kata Anders Bergstrom, peneliti lainnya dari Laboratorium Genomik Kuno, The Francis Crick Institute, London, Inggris.
Penelitian baru ini mendokumentasikan beberapa kali ketika gerakan manusia berkontribusi pada ekspansi anjing. ”Memahami sejarah anjing tidak hanya mengajarkan kita tentang sejarah hewan ini, tetapi juga tentang sejarah kita sendiri,” kata Bergstrom. (AFP)