logo Kompas.id
Jelang Pemilu Myanmar
Iklan

Jelang Pemilu Myanmar

Demokrasi tak sekadar menggelar pemilu secara rutin dan kubu oposisi bisa beralih menjadi penguasa. Hal yang lebih substansial, demokrasi harus mampu memastikan warga etnis mayoritas ataupun minoritas hidup sejahtera.

Oleh
Redaksi
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vlSPjnl-ImQTlZ5Ux2mQPxgmawE=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FMYANMAR-VOTE_92727394_1604012878.jpg
AFP/THET AUNG

Pemimpin pemerintahan Myanmar Aung San Suu Kyi (75) memberikan suara lebih awal dari jadwal pemilu, di Naypyidaw, Myanmar, Kamis (29/10/2020). Di tengah pandemi, pemungutan suara lebih awal dianjurkan bagi warga berusia lebih dari 60 tahun.

Myanmar tak lama lagi menggelar pemilu untuk kedua kalinya sejak pemerintahan militer berakhir tahun 2011. Kubu Aung San Suu Kyi diperkirakan kembali menang.

Setelah pemerintahan militer berakhir, pemilu pertama berlangsung tahun 2015. Ketika itu, partai tempat Suu Kyi bernaung, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), menang besar. Suu Kyi pun menjadi pemimpin pemerintahan dengan jabatan state counsellor. Setelah sekian lama mengalami represi militer, peraih Nobel Perdamaian itu akhirnya beralih sebagai salah satu pemimpin Myanmar.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000