Berburu Rumah di Pameran Virtual
Pasar properti tergoncang pandemi Covid-19. Tak dapat menggelar pameran secara terbuka, industri properti semakin kreatif dengan mengadakan pameran secara virtual.
Jaga jarak tak boleh menjadi penghalang memiliki rumah idaman. Industri properti terus berinovasi untuk menawarkan produk terbaiknya di kala pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menggelar pameran properti secara virtual.
Melalui pameran properti secara virtual, diharapkan interaksi antara produsen dan konsumen tetap berjalan lancar. Kini, pameran tak hanya berlangsung di skala nasional, tetapi sudah merambah ke internasional. Pandemi membuat pameran bisa menerobos keterbatasan ruang dan waktu. Pameran tak lagi dibatasi ruang, sebagaimana selama ini digelar setiap tahun, seperti di Jakarta Covention Center, JI Expo Kemayoran, dan ICE BSD.
Gagasan yang diusung tetaplah sama, yaitu mencari rumah idaman dari rumah saja. Dengan ujung jari melalui layar gawai maupun laptop, semua bisa terhubung secara interaktif. Salah satu inovasi itulah yang diusung PropertyGuru Group dengan menggelar Asia Virtual Property Expo 2020, 11 November-12 Desember 2020.
Boleh dibilang, pameran properti secara virtual bukanlah pertama kalinya di Indonesia. Pada Juli-Agustus lalu, Rumah.Com bekerja sama dengan Bank BNI pun telah menggelar pameran properti secara virtual. Kemudian, Dyandra Promosindo menggelar Pameran Property Fiesta Virtual Expo 2020 selama dua pekan (15 Oktober-1 November 2020).
Kali ini, tidak tanggung-tanggung, lebih dari 300 proyek properti dalam Asia Virtual Property Expo 2020 ini ditampilkan para pengembang terkemuka di 10 negara, seperti Tropicana Corporation Berhad, MRCB, dan Sunway di Paviliun Malaysia. Sementara paviliun Indonesia diikuti pengembang, antara lain, Sinarmas Land, Intiland, dan Pondok Indah Group atas kerjasama dengan Bank Negara Indonesia.
Paviliun Singapura diikuti oleh Sim Lian Group Limited, Kajima Development PteLtd dan Singapore Press Holdings Ltd, UOL Group bekerjasama dengan ERA. Ada pula pengembang Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Bahkan, Berkeley Group sebagai developer eksklusif dari Inggris dan Fragrance Group dari Australia di paviliun internasional.
Jeremy Williams, Chief Business Officer dari PropertyGuru Group, di Singapura, Selasa (10/11/2020), mengatakan, ”Kami sangat gembira dapat menyelenggarakan virtual property expo antar-negara yang terbesar di Asia. Covid-19 telah mengubah cara konsumen mengeksplorasi properti. Banyak di antara mereka yang mulai menggunakan tur virtual dan fitur digital sebagai bagian dari proses jual-beli properti.”
Di tengah tren baru ini, pameran itu hendak membawa proyek-proyek perumahan dan developer terbaik di wilayah regional Asia Tenggara ke ujung jemari para pencari properti di seluruh penjuru Asia, tanpa ada risiko penularan penyakit. Dengan pameran virtual ini, transaksi properti pun diharapkan berlangsung tanpa hambatan dan batasan, sambil menawarkan berbagai layanan yang dibutuhkan untuk membeli hunian.
”Ini adalah langkah nyata dari komitmen kami untuk terus-menerus mendigitalisasi industri properti. Kami ingin memberdayakan konsumen agar dapat melakukan find finance own rumah idaman mereka,” ujar Jeremy.
Membidik milenial
Berbagai keniscayaan perubahan cara membidik konsumen tak terhindarkan. Saat era tatap muka terbatas, teknologi digital mengambil peran strategisnya, terlebih untuk membidik kalangan milenial yang sebagian besar sudah begitu akrab dengan smartphone. Hanya sekali klik pada AVPE.PropertyGuru.com, sebanyak 82 pengembang dengan total 153 proyek hunian yang terdapat pada paviliun Indonesia dalam AVPE 2020 bisa begitu mudah terlihat.
Acapkali, pameran properti secara virtual memang terkendala lemahnya mekanisme interaktif antara pengunjung atau calon konsumen dan pihak pengembang. Respons lamban dari pengembang membuat pengunjung kecewa.
”Lama (respons), bisa menunggu jawaban pengembang selama 1-2 minggu. Karena itulah, kami tidak ingin pengalaman pahit bervirtual ini terus terjadi. Komunikasi kedua pihak harus mudah dan cepat,” kata Marine Novita, Country Manager Rumah.com, selaku penyelenggara yang menghadirkan Paviliun Indonesia dalam AVPE 2020.
Menurut Marine, teknologi PropertyGuru Fastkey (solusi end-to-end untuk sarana penjualan yang meghubungkan developer properti dengan agen dan pembeli) dapat memberikan pengalaman nyata dan imersif untuk setiap peraga proyek properti. Teknologi ini juga memberi sistem leads management yang menghubungkan calon pembeli dengan pihak marketing dan agen-agen terkait dalam Agent Marketplace yang terhubung di seluruh penjuru Asia Tenggara. Inilah teknologi 3D.
Asisten Wakil Presiden Pemasaran Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja, secara terpisah, mengatakan, selain Kota Podomoro Tenjo, ada juga beberapa proyek andalan Agung Podomoro Group yang dihadirkan dalam AVPE, yaitu Soho Pancoran, Podomoro City Deli Medan, Vimala Hills, Kota Kertabumi Karawang, Podomoro Park Bandung, dan Podomoro Golf View.
”Memang, pemasaran online saat ini sudah menjadi fokus kami. Kami sudah beberapa kali mengikuti virtual exhibition. Branding image dan tetap mencoba exist, serta pengembang terdepan di dunia properti menjadi tujuan kami. Tentunya, dengan menciptakan leads dan closing properti,” ujar Zaldy.
Direktur Marketing APG Agung Wirajaya mengatakan, di masa pandemi, orang mencari hunian ramah lingkungan, terintegrasi dengan alam dan orientasi utama sehat dengan desain banyak ruang terbuka. Sekarang ini, orang bukan hanya membeli rumah, tetapi membeli lingkungan.
Dhony Rahajoe, Managing Director Sinarmas Land, mengatakan, ”Era digital marketing makin tak terhindarkan, bahkan bisa diandalkan untuk mendongkrak penjualan properti saat ini. Sebetulnya, teknologi ini saling melengkapi dengan kunjungan ke lokasi riil. Para konsumen tentunya ingin melihat sendiri produk yang dibeli, mereka ingin merasakan ambience rumah dan lingkungannya. Karena itulah, rumah contoh tetap dibangun untuk melihat bangunannya secara riil.”
Keunggulannya pameran virtual memang sangat banyak. Berbagai model, baik residensial maupun komersial, bisa ditampilkan oleh pengembang. Untuk residensial, Sinarmas Land, misalnya, menampilkan kluster Zena dan Caelus (BSD), kluster Miami (Cibubur), dan Taman Banjar Wijaya (Tangerang). Sementara untuk komersial, Sinarmas Land menampilkan The Elements, Aerium, dan Southgate (Jakarta) serta Casa de Parco dan BSD Upper West (BSD City). Ada pula kluster hunian Grand City Balikpapan, Klaska Surabaya, dan Nuvasa Bay Batam.
Tentu, tidaklah mudah menunjukkan keasrian lingkungan dalam kemasan teknologi digital 3D. Tetap ada sesuatu yang berbeda dengan kondisi lingkungan riilnya, meskipun teknologi 3D sudah semakin detail disediakan.
DPP Real Estate Indonesia memperlihatkan peluang pameran properti virtual akan menjadi budaya masa depan. Dipastikan, semua penyelenggaran virtual membutuhkan improvement.
Baca juga: Anomali Pasar Hunian dalam Bayang-bayang Pandemi
”Secara riil, penyesuaian desain-desain yang mengarah pada kebutuhan gaya hidup new normal sudah mulai dilakukan oleh sejumlah pengembang. Rumah didesain untuk tempat bercengkerama keluarga, tetapi sekaligus bisa menjadi tempat nyaman untuk bekerja dari rumah atau belajar dari rumah,” ujar Wakil Ketua DPP REI Ikang Fawzi.
Lantas, akankah era kemudahan ”cari rumah dari rumah” ini berjalan efektif mendongkrak penjualan properti?