Teh dan Kopi Turunkan Risiko Kematian Penderita Diabetes
›
Teh dan Kopi Turunkan Risiko...
Iklan
Teh dan Kopi Turunkan Risiko Kematian Penderita Diabetes
Diabetes tak bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan agar tidak memburuk. Penelitian di Jepang mendapati, minum teh dan kopi bisa menurunkan risiko kematian, termasuk pada penderita diabetes.
Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
·4 menit baca
Jumlah penderita diabetes terus meningkat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tahun 1980 ada 108 juta penderita diabetes di seluruh dunia. Pada 2014, jumlah itu naik menjadi 422 juta orang.
Tahun 2016 diperkirakan ada 1,6 juta kematian akibat diabetes. Karena itu, WHO menobatkan diabetes sebagai penyebab kematian tertinggi ketujuh. Selain itu, ada 2,2 juta kematian terkait kadar gula darah tinggi. Prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara berkembang dan negara miskin dibandingkan negara maju.
Untuk meningkatkan kesadaran, setiap tahun dilakukan kampanye yang berpuncak pada tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia.
Diabetes merupakan penyakit kronis akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tak mampu memanfaatkan insulin yang diproduksi tubuh secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah.
Hiperglikemia atau peningkatan kadar gula darah merupakan akibat dari diabetes yang tak terkontrol. Dalam jangka panjang, hal ini akan menimbulkan kerusakan pada berbagai organ tubuh, terutama pembuluh darah, jaringan saraf, mata, jantung, dan ginjal.
Secara umum ada dua jenis diabetes. Pertama, diabetes tipe 1 yang merupakan bawaan lahir berupa kurangnya produksi insulin sehingga penderita perlu suntikan insulin setiap hari. Selain itu, ada diabetes tipe 2, kebanyakan akibat kegemukan dan kurang gerak. Semula, diabetes tipe 2 terjadi pada orang paruh baya atau lanjut usia. Namun, kini semakin banyak orang muda dan anak-anak yang terkena.
Gejala diabetes antara lain sering kencing (poliuria), haus terus-menerus (polidipsia), selalu lapar tetapi berat badan turun, terjadi gangguan penglihatan, dan keletihan. Gejala ini sering kali tak disadari sehingga diabetes terdiagnosis terlambat, ketika komplikasi sudah terjadi.
Penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko terkena serangan jantung atau stroke karena diabetes merusak pembuluh darah. Gangguan aliran darah menyebabkan kerusakan saraf di kaki sehingga meningkatkan risiko infeksi, luka sulit sembuh pada kaki, yang pada gilirannya memerlukan amputasi. Gangguan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan kebutaan. Selain itu, diabetes bisa bermuara pada gagal ginjal.
Laman Mayo Clinic menambahkan, komplikasi lain diabetes, antara lain, berupa depresi, penyakit alzheimer, gangguan kulit, dan gangguan pendengaran. Tidak mengherankan, risiko kematian akibat diabetes menjadi tinggi.
Manfaat teh dan kopi
Namun, ada kabar gembira. Di BMJ Open Diabetes Research & Care, 21 Oktober 2020, tim peneliti dari Fukuoka, Jepang, Komorita Y, Iwase M, Fujii H, dan kolega memaparkan, konsumsi teh hijau dan kopi mampu menurunkan risiko kematian, termasuk pada penderita diabetes tipe 2.
Para peneliti mengikuti 4.923 penderita (2.790 laki-laki, 2.133 perempuan) diabetes tipe 2, berusia rata-rata 66 tahun, selama lima tahun. Mereka adalah pasien yang dirawat di rumah sakit dan klinik diabetes serta terdaftar pada The Fukuoka Diabetes Registry. Penelitian prospektif itu bertujuan melihat efek pengobatan dan gaya hidup pada rentang hidup pasien diabetes tipe 2.
Responden mengisi sejumlah pertanyaan tentang makanan dan minuman yang mereka konsumsi, termasuk berapa banyak minum teh hijau dan kopi setiap hari. Juga informasi tentang gaya hidup, seperti aktivitas olahraga, merokok, minum alkohol, serta jumlah jam tidur. Untuk mengetahui faktor risiko lain, para pasien diukur tekanan darah, tinggi dan berat badan, serta ada pemeriksaan laboratorium terkait darah dan urine.
Dalam perjalanan penelitian, 309 orang (218 laki-laki, 91 perempuan) meninggal. Penyebab utama adalah kanker (114) dan penyakit kardiovaskular (76). Sisanya akibat komplikasi lain.
Dibandingkan dengan pasien yang tidak minum teh atau kopi sama sekali, mereka yang minum salah satu atau keduanya berisiko lebih rendah untuk meninggal karena sebab apa pun. Risiko kematian terendah tampak pada mereka yang minum teh atau kopi dalam jumlah banyak.
Minum empat cangkir teh, sekaligus dua cangkir kopi atau lebih, bisa menurunkan risiko kematian hingga 63 persen.
Sebagai gambaran, minum secangkir teh hijau setiap hari bisa menurunkan peluang kematian 15 persen. Dengan menghabiskan empat cangkir atau lebih, peluang kematian turun hingga 40 persen. Sementara itu, minum secangkir kopi bisa menurunkan peluang kematian 12 persen dan minum dua cangkir atau lebih menurunkan peluang kematian hingga 41 persen. Risiko kematian turun makin banyak jika pasien minum teh dan kopi setiap hari. Bahkan, minum empat cangkir teh, sekaligus dua cangkir kopi atau lebih, bisa menurunkan risiko kematian hingga 63 persen.
Teh hijau yang bersifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri dilaporkan memberi manfaat kesehatan, termasuk mencegah penyakit kronis, seperti diabetes, dan menurunkan risiko kematian. Sama halnya dengan kopi, senyawa bioaktifnya, termasuk fenolik dan kafein, memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimutagenik.
Gaya hidup sehat, yakni pola makan sehat, rutin berolahraga, menjaga berat badan, serta tidak merokok bisa mencegah atau menunda timbulnya diabetes tipe 2. Hal itu penting karena diabetes tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan agar tidak memburuk. Cara mengendalikannya sama, yakni mengatur pola makan dan rajin berolahraga. Tentu saja dibarengi obat dan terapi untuk mengatasi penyakit komplikasi.