logo Kompas.id
Jurassic Park Pulau Rinca
Iklan

Jurassic Park Pulau Rinca

Asumsi saya, Pulau Komodo dan Pulau Rinca masuk zona inti dari kawasan TN Komodo. Kalau dugaan ini benar, pembangunan Jurassic Park sesungguhnya tidak diperkenankan karena akan mengubah bentang alam.

Oleh
PRAMONO DWI SUSETYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LAdRw0r9Q_ievqty_hQtO4Bi7Ag=/1024x567/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_11172480_30_0.jpeg
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Wisatawan mancanegara berkunjung ke Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu. Pulau Rinca banyak dikunjungi wisatawan yang ingin melihat komodo (Varanus komodonensis) dan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) karena jaraknya relatif dekat dengan Pelabuhan Bajo.

Mendengar wawancara KompasTV dengan Kepala Biro Humas Pemda NTT, Selasa (27/10/2020), tentang pembangunan Jurassic Park oleh Kementerian PUPR, saya mengernyitkan dahi. Aneh saja buat saya yang pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK.

Bagaimana mungkin habitat satwa komodo di Pulau Rinca bisa dibagi menjadi dua? Lima hektar (ha) dihuni oleh enam satwa komodo yang viral di media sosial dan media televisi nasional. Satwa komodo dalam jumlah lebih banyak di kawasan sisanya, seluas lebih dari 20.000 ha.

Editor:
agnesaristiarini
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000