Menurut dia, setiap orang memiliki kebutuhan masing-masing dan makna kemewahan yang berbeda-beda. Verde Two hendak menjawab kebutuhan tersebut agar para penghuni terpuaskan dengan kenyamanan dan kemudahannya.
Apartemen ini memberikan solusi untuk mereka yang mendambakan pelayanan bintang lima di rumah sendiri. ”Menampilkan kesan understated luxury melalui desain rancang ruang yang anggun, tidak lekang oleh waktu, dengan material terbaik dan palet warna yang menawan,” ujar Hellen.
Dirancang dengan mengedepankan inovasi, Verde Two bisa menjadi tujuan tempat tinggal utama di jantung ibu kota Jakarta yang terletak di kawasan segitiga emas, Kuningan. Dengan desain Eropa, dipadukan dengan craftmanship unggulan Indonesia, Verde Two menerapkan desain oleh konsultan kelas dunia, yaitu Johnson Fain (Amerika Serikat) untuk desain arsitektur, Yabu Pushelberg (AS) untuk desain interior, dan SWA untuk desain lanskap.
Verde Two adalah salah satu properti premium di bawah naungan Farpoint dan Asia Green Real Estate yang mengedepankan kenyamanan dan fasilitas bintang lima dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para penghuninya. Hunian hasil kolaborasi bertaraf Internasional ini berdiri di atas lahan seluas 8.800 meter persegi.
Apartemen ini terdiri atas dua menara, yakni Monteverde dan Terraverde. Hunian premium ini menyediakan 25 fasilitas, baik yang disediakan di dalam maupun luar ruangan untuk mendukung gaya hidup para penghuninya.
Christina Tan, Luxury World Traveler and Photographer, mengatakan, hunian ideal adalah hunian yang dapat menjamin keamanan, menyediakan ruang yang cukup untuk beraktivitas dengan lokasi yang mudah dijangkau.
”Terus terang, saya terpukau dengan interiornya. Rumah idaman ini memiliki desain yang sangat luxury dan sangat nyaman ditinggali,” ujar Christina.
Hal ini juga diungkapkan oleh Mesty Ariotedjo, dokter anak dan co-founder We Care Indonesia, yang sudah menjadi penghuni Verde Two. Semasa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Mesty dan keluarga banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.
Menurut Mesty, fitur yang diprioritaskan khususnya dalam masa pandemi ini ialah sistem AC filtrasi ganda. Ini dapat secara efektif menyaring 99 persen partikel halus dan polutan yang berukuran lebih kecil dari PM 2.5 mikron (mikrometer).
Tentunya, kata Mesty, sirkulasi udara bersih dan sejuk ke dalam ruangan bisa mendukung kesehatan penghuni dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Layaknya menghirup udara segar dan bersih daerah pegunungan setiap harinya.
”Hal yang paling penting adalah fasilitas yang bisa membuat kita adaptif dan fleksibel selama pandemi ini. WFH tentunya membuat saya dan suami perlu benar-benar mengatur waktu untuk diri sendiri dan keluarga,” ujar Mesty.
Sistem ini diklaim dapat menghindari kondensasi dan jamur secara efisien, menghasilkan udara di dalam ruangan yang lebih bersih dan nyaman. Bagi Mesty, aspek lain yang diutamakan adalah ruang bermain anak-anak yang eksklusif dan outdoor space yang luas sehingga anak-anak dapat bermain dan beraktivitas dengan nyaman serta memenuhi kebutuhan mereka akan sinar matahari.
Ternyata, dalam mendukung gaya hidup yang berkelanjutan sambil terus berinovasi, Verde Two juga sudah menyediakan electric charging station sehingga penghuni dapat dengan mudah mengisi daya mobil listrik.
Di saat penghuni menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dan terdapat pembatasan dalam bepergian, fasilitas-fasilitas di Verde Two dihadirkan sebagai extra social space atau ruang ekstensi dari unit apartemen. Para penghuni dapat merasa nyaman dengan merasakan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung aktivitas mereka tanpa keluar rumah.
Sebanyak 312 unit yang dibangun di dalam dua menara, Terraverde dan Monteverde, luasan ruang apartemen ini dirancang berukuran 170 meter persegi dengan dua kamar tidur. Ada pula ruang ukuran 211 meter persegi dengan tiga kamar tidur di Terraverde.
Tidak ketinggalan, ada juga unit terbesarnya di Monteverde dengan tiga kamar tidur. Luasnya 230 meter persegi dengan lift pribadi ganda. Luasan tersebut dibanderol seharga mulai Rp 43 juta hingga Rp 48 juta per meter persegi (tidak termasuk pajak).