Tak hanya puisi-puisi berbahasa Indonesia, Inez Tagor (47) juga menggemari sejumlah karya sastra Perancis. Sajak yang paling disukai aktris ini ”Les 24 heures”.
Oleh
Dwi Bayu Radius
·2 menit baca
Tak hanya puisi-puisi berbahasa Indonesia, Inez Tagor (47) juga menggemari sejumlah karya sastra Perancis. Sajak yang paling disukai aktris ini adalah ”Les 24 heures”. Tak heran, karena ia lulusan Program Studi Perancis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
”Judul puisi itu artinya 24 jam. Ciptaan pengajar dan praktisi bahasa Perancis, Lily Artha,” kata Inez di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Puisi tersebut menjelaskan waktu yang dimiliki setiap orang sama. Tak ada pula manusia yang bisa memastikan kejadian-kejadian pada hari esok.
”Itu di luar kekuasaan kita. Artinya, hidup seperti roda berputar. Nasib orang berbeda-beda. Padahal, Tuhan kasih waktu yang sama,” kata Inez yang juga model dan pranatacara itu. Ia menggemari puisi-puisi yang menyadarkannya akan makna kehidupan.
”Pengingat saya saja supaya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Puisi itu tercantum dalam Soixante-dix Poèmes Contemporains yang ditulis Lily,” ucapnya. Inez lantas menunjukkan buku berisi 70 puisi yang ia anggap mudah dipahami itu.
”Memang, buat mereka yang ingin belajar. Sehalaman berbahasa Perancis. Halaman selanjutnya berisi terjemahan,” ucapnya. Buku tersebut juga memuat ”La séparation” atau perpisahan, puisi yang dinilai Inez bagus karena permainan kata-katanya.
”Kontradiksi seperti kelahiran dan kematian. Pernikahan dan perceraian. Macam suka duka kehidupan. Apa yang disangka membahagiakan bisa jadi menyengsarakan,” katanya.
Inez tak pernah menulis puisi, tetapi gemar membacanya karena kata-kata yang enak didengar, cenderung romantis, dan tidak panjang.