Demokrat Beri Perhatian Khusus untuk Menangkan Pilkada Kota Medan
›
Demokrat Beri Perhatian Khusus...
Iklan
Demokrat Beri Perhatian Khusus untuk Menangkan Pilkada Kota Medan
Partai Demokrat menaruh perhatian khusus untuk memenang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan. Hasil pemilihan disebut sangat memengaruhi Pemilihan Umum 2024.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Partai Demokrat menaruh perhatian khusus untuk memenangkan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan. Hasil pemilihan disebut sangat memengaruhi Pemilihan Umum 2024. Di Medan, Demokrat mengusung petahana Akhyar Nasution yang berhadapan dengan Bobby A Nasution, menantu Presiden Joko Widodo.
”Pilkada Kota Medan itu sangat spesial. Medan itu menjadi barometer peta politik Indonesia bagian barat,” kata Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam acara temu media, di Medan, Sumatera Utara, Senin (23/11/2020).
Acara itu dihadiri pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain, dan sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat.
Agus pun meminta semua mesin partai digerakkan untuk memenangkan Akhyar-Salman. ”Saya minta Akhyar-Salman harus menang. Saya tidak peduli berapa persen perolehan suaranya, yang penting hasilnya menang,” kata Agus.
Partai Demokrat mengusung Akhyar-Salman bersama Partai Keadilan Sejahtera. Pasangan itu berhadapan dengan Bobby A Nasution-Aulia Rahman yang diusung koalisi delapan partai, yakni PDI-P, Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, PSI, PPP, dan Hanura.
Agus mengatakan, hasil pemilihan kepala daerah akan sangat memengaruhi hasil Pemilihan Legislatif 2024 dan pada akhirnya memengaruhi pemilihan presiden. ”Kalau makin banyak kami memiliki kepala daerah, akan lebih banyak lagi suara yang diperoleh calon legislatif nanti,” katanya.
Kalau makin banyak kami memiliki kepala daerah, akan lebih banyak lagi suara yang diperoleh calon legislatif nanti.
Agus pun mengingatkan, perolehan kursi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat pada 2019 hanya 54 kursi, menurun dibandingkan pada 2009 yang menjadi pemenang pemilu dengan perolehan 148 kursi. Ia pun meminta perolehan kursi dari tiga daerah pemilihan di Sumut untuk ditingkatkan lagi dari saat ini hanya tiga kursi.
”Kita pernah dapat 10 kursi di Sumut. Gagah enggak itu. Mudah-mudahan kita bisa mengarah nanti ke situ,” kata Agus.
Dalam sambutannya, Akhyar pun menekankan bahwa saat ini dia merupakan kader Partai Demokrat. ”Saya ini kader Partai Demokrat,” kata Akhyar. Akhyar sebelumnya merupakan kader PDI-P yang menyeberang ke Demokrat karena tidak mendapat tiket dari partainya.
Akhyar mengatakan, dirinya optimistis bisa memenangi Pilkada Kota Medan. Ia menyebut ada lebih dari 300 kelompok relawan yang mendukungnya. ”Kami juga telah melakukan kunjungan langsung ke lebih dari 200.000 rumah,” kata Akhyar.
Akhyar pun menyatakan komitmen pasangan itu untuk merawat keberagaman di tengah masyarakat Kota Medan. ”Kota Medan selama ini aman, tentram, tanpa gejolak sosial,” kata Akhyar.
Zulkarnain mengatakan, sikap Partai Demokrat yang menolak persetujuan pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja juga sangat menguntungkan calon kepala daerah yang mereka usung. ”Penolakan RUU Cipta Kerja sangat menguntungkan pasangan Akhyar-Salman,” katanya.
Zulkarnaen mengatakan, secara keseluruhan, mereka menargetkan kemenangan minimal 60 persen di 23 kabupaten/kota di Sumut.