Banyak tokoh dan pejabat terpapar positif Covid-19. Namun, tak semua mau dipublikasikan.Padahal, penting untuk diketahui publik pencegahannya. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pun tercatat tokoh yang juga tertular.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terinfeksi positif virus Covid-19. Meski demikian, kondisi Surya Paloh tetap dalam keadaan sehat dan stabil. Kerja partai pun berjalan normal.
Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai Nasdem, Charles Meikyansah, saat dihubungi di Jakarta, Senin (23/11/2020), mengatakan, Surya dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta, sejak Selasa (17/11/2020). Awalnya, Surya diduga terjangkit demam berdarah akibat trombosit yang menurun.
“Beberapa hari kemudian dicek, beliau positif Covid-19. Saat ini, kondisinya stabil. Beliau dirawat agar mendapat perawatan yang lebih intensif,” ujar Charles.
“Beberapa hari kemudian dicek, beliau positif Covid-19. Saat ini, kondisinya stabil. Beliau dirawat agar mendapat perawatan yang lebih intensif”
Perawatan intensif bagi dibutuhkan, lanjut Charles, karena umur Surya yang juga telah sepuh. Adapun, pada 16 Juli lalu, Surya menginjak umur 69 tahun.
Sementara itu, istri dan anak Surya dalam keadaan baik. Mereka sudah dites usap dan hasilnya negatif Covid-19.
”Sekarang lagi dilacak semua orang yang bersama beliau (Surya) dalam 10 hari terakhir untuk juga dites usap,” ucap Charles.
Meski Surya tengah berada di rumah sakit, menurut Charles, kerja partai tetap berjalan seperti biasa. Hingga saat ini, tak ada pikiran untuk memilih pelaksana tugas (Plt) ketua umum Partai Nasdem.
“Jadi, perjalanan partai normal-normal saja karena sifat internal ada kesekjenan yang berjalan. Di samping ketua umum, kan, juga punya wakil ketua umum yang juga ketua Fraksi Nasdem di DPR,” kata Charles. Adapun, Pilkada 2020 kini ada di bawah kendali Ketua Koordinator Bidang Pemenang Pemilu Prananda Paloh.
Tak semua mau diumumkan
"Akan tetapi, keluarganya keberatan jika disampaikan ke publik. Pemerintah jadi tidak bisa memaksa keinginan pihak keluarga"
Selain tokoh nasional, sejumlah pejabat pemerintahan juga sempat diberitakan terpapar positif Covid-19. Selain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang pertama kali terpapar positif Covid-19 dan bersedia diumumkan secara resmi ke publik oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno bersama sejumlah dokter di RSPAD, juga ada sejumlah menteri lainnya yang ogah diumumkan.
Namun, mengapa tidak diumumkan ke publik para pejabat pemerintah yang terpapar positif Covid-19, Pratikno pernah menyatakan ke Kompas bahwa pemerintah sebetulnya ingin mengumumkannya ke publik. "Akan tetapi, keluarganya keberatan jika disampaikan ke publik. Pemerintah jadi tidak bisa memaksa keinginan pihak keluarga," ungkap Pratikno.
Menteri Agama Fachrul Razi juga baru-baru ini terpapar positif Covid-19, dan diumumkan ke publik sehingga pihak-pihak yang pernah berkomunikasi atau kontak dapat melakukan tes usap untuk memastikan penularannya. Pasalnya, jika tak diumumkan, penularan virus korona tak bisa dideteksi lagi ke mana penyebarannya melalui kontak dengan seseorang.