Blibli Gandeng Toko Kelontong dan Warung Kecil Masuk Ekosistem Digital
›
Blibli Gandeng Toko Kelontong ...
Iklan
Blibli Gandeng Toko Kelontong dan Warung Kecil Masuk Ekosistem Digital
Dalam upaya membantu pelaku usaha mikro bertransformasi digital, Blibli turut berperan melalui Blibli Mitra. Solusi ”omnichannel” ini bertujuan untuk mendorong akselerasi toko luring menjadi toko daring.
Oleh
SHARON PATRICIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam masa pandemi Covid-19, Blibli turut berupaya membantu pelaku usaha mikro, khususnya toko kelontong dan warung, untuk bertransformasi ke digital. Adopsi teknologi diyakini menjadi solusi bagi usaha mikro untuk bertahan dan berkembang seiring pemulihan ekonomi nasional.
Selama setahun terakhir hingga Oktober 2020, Blibli mencatat, sebanyak 16.000 toko kelontong dan warung di 333 kabupaten kota telah menjadi mitra. Hingga awal 2021, ditargetkan ada penambahan 16.000 warung dan toko kelontong yang bergabung dalam Blibli Mitra.
Penambahan mitra Blibli sejalan dengan target pemerintah. Pada 2020, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menargetkan ada 15.000 warung tradisional yang terlibat dalam Program Belanja di Warung Tetangga dari total 3,5 juta warung tradisional se-Indonesia.
Vice President Offline-to-Online Blibli David Michum menyampaikan, Blibli terus memantapkan kualitas pelayanan agar memenuhi kebutuhan pelaku usaha mikro. Dengan menjadi mitra, pengusaha mikro dapat menghubungkan toko luring (offline) ke ekosistem daring (online).
”Setahun berjalan, kami semakin percaya diri dan menyadari layanan ini penting untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Untuk itu, kami targetkan akan ada 16.000 lagi toko kelontong dan mitra yang bergabung dalam Blibli Mitra pada awal 2021,” kata David, Selasa (24/11/2020).
Paparan ini disampaikan dalam wawancara eksklusif Kompas bersama Blibli dengan tema ”Blibli Mitra Perkuat Usaha Mikro Melalui Adopsi Teknologi Digital”. Blibli Mitra merupakan solusi omnichannel dari Blibli yang menyediakan solusi teknologi offline-to-online bagi usaha mikro untuk meningkatkan daya saing.
Melalui Blibli Mitra, pengusaha mikro dapat menyediakan 12 produk digital, antara lain pulsa, paket data, kupon permainan, token listrik, pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan pembayaran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Blibli Mitra pun menjadi aplikasi pertama yang menyediakan tiket kereta api (KA) loop line rute KA Joglosemarkerto.
Blibli Mitra juga menyediakan berbagai fitur pengaturan bisnis, antara lain, cash flow management, pemantau keuangan, serta loyaltygamification, dan promo dari merek. Selain itu, Blibli Mitra mendorong digital upskilling melalui pendampingan mitra secara intensif serta menyediakan akses ke seller care 24 jam.
Selama pandemi, kata David, jumlah transaksi di Blibli Mitra meningkat hingga empat kali lipat. Produk digital yang sering dibeli adalah pulsa, paket data, dan token listrik, sementara untuk produk harian adalah kopi, mi instan, dan susu siap minum.
”Dalam waktu dekat, kami rencanakan ada layanan CoD (cash on delivery atau bayar di tempat) sehingga semakin memudahkan pelaku usaha mikro memenuhi kebutuhan produk. Produk-produk, baik digital maupun kebutuhan harian pun, akan terus kami tambah dan lengkapi,” kata David.
Pendampingan
Sebagai platform perdagangan elektronik (e-commerce), Blibli Mitra tidak hanya menyediakan layanan, tetapi juga memberikan pendampingan bagi pemilik toko kelontong dan warung. Pelatihan secara praktik langsung diberikan oleh tim pendamping agar pelaku usaha dapat menggunakan aplikasi Blibli Mitra.
”Kami berikan pelatihan untuk digital upskilling dalam bentuk pendampingan sehingga mitra yang bergabung menjadi aktif. Termasuk memberikan literasi digital dan menjamin keamanan siber,” ujar David.
Keamanan siber dikatakan menjadi prioritas utama dari Blibli, terkait juga untuk mengedepankan kepuasan pelanggan. Salah satunya, dilakukan dengan menggunakan nomor identifikasi pribadi (PIN) yang hanya diketahui oleh mitra.
Blibli juga sudah tersertifikasi ISO/IEC 27001 yang merupakan standar internasional dalam menerapkan sistem manajemen keamanan informasi. Dengan kata lain, data pelanggan Blibli dijamin keamanannya.
”Dalam masa pandemi, kami juga memastikan tim pendamping tetap menjalankan tugasnya dengan menerapkan protokol kesehatan. Khususnya terkait penggunaan masker dan jaga jarak,” kata David.
Mitra Blibli, Charisma Manggala Yuda (28), menyampaikan, pendampingan yang dilakukan Blibli terhadap mitra sangat membantu dalam beradaptasi dengan teknologi. Pemilik Warung Barokah di Bekasi ini juga merasa terbantu untuk mengembangkan usaha dengan adanya Blibli Mitra.
”Pendampingan itu sangat membantu karena awalnya saya juga kesulitan untuk menggunakan aplikasi Blibli Mitra. Namun, sekarang saya sudah bisa, bahkan di tengah pandemi omzet saya meningkat hingga 30 persen,” ujar Charisma.