Cuek Imbauan Terkait Covid-19, Warga AS Tetap Bepergian Jelang Thanksgiving
›
Cuek Imbauan Terkait Covid-19,...
Iklan
Cuek Imbauan Terkait Covid-19, Warga AS Tetap Bepergian Jelang Thanksgiving
Meski diingatkan soal risiko penularan Covid-19, warga AS tak memedulikan imbauan pemerintah agar merayakan liburan Thanksgiving di rumah masing-masing. Mereka memadati bandara untuk pulang kampung atau berlibur.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
WASHINGTON SELASA — Imbauan Pemerintah Amerika Serikat agar masyarakat tidak bepergian untuk menghabiskan liburan Thanksgiving di kampung halaman atau daerah lain tak digubris. Jutaan warga AS tetap saja pergi menjelang libur panjang selama sepekan yang dimulai pada Kamis lusa.
Tradisi itu memang selalu terjadi setiap akhir tahun dari dulu. Pandemi Covid-19 tampaknya tak bisa mengubah tradisi tersebut.
Sedikitnya 1 juta calon penumpang dilaporkan masuk bandara-bandara di seantero AS, Senin (23/11/2020) waktu setempat. Ini jumlah terbanyak sejak Maret lalu. Badan Keamanan Transportasi AS mengatakan, meski banyak, jumlahnya masih lebih rendah 60 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Banyaknya orang yang bepergian ini dikhawatirkan akan membuat kasus Covid-19 melonjak. Apalagi, AS kini memasuki musim dingin dan menjelang musim libur Natal. Kasus Covid-19 di AS sudah mencapai rata-rata 168.000 kasus baru per hari.
Jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 per Senin (23/11/2020) mencapai sekitar 255.000 orang dari 12 juta orang yang terinfeksi sejak awal pandemi. Rumah sakit-rumah sakit pun sudah kewalahan sampai harus banyak dibuka rumah sakit darurat.
Imbauan dan protokol kesehatan dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) dan pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, juga tidak didengarkan publik. Orang tidak hanya berbondong-bondong bepergian melalui jalur udara, tetapi juga jalur darat.
Asosiasi Mobil Amerika memperkirakan, akan ada 45 juta-50 juta orang yang melewati jalan tol selama musim liburan Thanksgiving. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlahnya mencapai 55 juta orang.
Pemerintah sejumlah negara bagian dan daerah sudah mengeluarkan lagi kebijakan pembatasan sosial selama beberapa pekan terakhir. Pemerintah juga mengimbau berulang kali agar warga tetap tinggal di rumah dan tidak berkumpul saat liburan.
Pesta di Gedung Putih
Saat pemerintah sibuk mengimbau dan memohon warganya untuk tidak bepergian dan tidak kumpul-kumpul saat musim liburan ini, Gedung Putih justru sedang merencanakan perayaan serta pesta Thanksgiving dan Natal. Ada pengiriman pohon cemara, kereta kuda, dan kalkun ke Gedung Putih, Senin lalu, yang menunjukkan adanya persiapan pesta Thanksgiving, Natal, dan Hanukah.
”Mau datang ke pestanya atau tidak, itu pilihan masing-masing. Sudah jadi tradisi orang datang dan menikmati dekorasi perayaan Natal Gedung Putih,” kata juru bicara Ibu Negara Melania Trump dan kepala staf, Stephanie Grisham.
Padahal, di Gedung Putih banyak yang sudah terinfeksi Covid-19, seperti Presiden AS Donald Trump, istrinya, dan kedua putranya. Belum lagi orang-orang dalam tim kampanye dan penasihat-penasihat Trump. Semuanya berada di Gedung Putih.
Grisham menegaskan, Gedung Putih akan memastikan keamanan dan keselamatan bagi siapa pun yang akan hadir. Jumlah yang datang dipastikan tidak akan banyak, harus mengenakan masker, dan menjaga jarak fisik. Selain itu, cairan pembersih tangan juga tersebar di seluruh lantai dasar.
”Tamu akan menerima makanan yang disajikan sendiri-sendiri oleh para koki di kios-kios makanan berpelindung kaca transparan. Semua makanan ditutupi. Semua petugas akan mengenakan masker dan sarung tangan,” kata Grisham.
Risiko kenaikan kasus
Fauci kembali mengingatkan potensi risiko kenaikan kasus Covid-19 setelah musim liburan akhir tahun. Ia memprediksi, akan ada 300.000 orang yang meninggal karena Covid-19 pada akhir tahun jika kondisi ini dibiarkan begitu saja.
”Acara-acara di dalam ruangan tetap saja berisiko. Sebaiknya orangnya tidak banyak-banyak dan lebih baik lagi hanya anggota keluarga yang tinggal serumah,” ujarnya.
Kepala Badan Kesehatan Masyarakat AS Jerome Adams mengingatkan rakyat AS bahwa saat ini situasi sedang kritis. ”Kepada seluruh rakyat AS, saya mohon bersabar sedikit lagi. Rayakan Thanksgiving dan Natal di rumah saja dan bersama orang-orang serumah. Lebih baik lagi di luar ruang,” ujarnya.
Namun, tetap saja imbauan itu tak didengarkan. Banyak warga yang sudah lelah dengan segala macam larangan dan pembatasan sehingga tak lagi mengindahkan anjuran menjaga kesehatan.
”Kami tidak akan membiarkan Covid-19 menakut-nakuti hidup kami. Saya sudah tes dan hasilnya negatif. Ya sudah, hidup terus berjalan saja,” kata Brian McDonough (47), pekerja bangunan yang akan berlibur dengan adiknya ke rumah saudara di Worth, Illinois.
Edie Taylor (29), ahli desain bangunan di Oakland, California, juga akan berlibur bersama keluarga di kampung halamannya di Birmingham, Alabama. Ia akan berada di sana sampai Tahun Baru. ”Memang menyeramkan, tetapi saya sudah merencanakan ini sejak lama,” ujarnya.
Donnalie Hope (78), warga Petersburg, West Virginia, juga bersiap-siap menerima kedatangan anaknya dan para tetangga untuk merayakan Thanksgiving bersama. Ia sudah memasak kentang tumbuk, puding jagung, dan kalkun.
”Saya akan usahakan nanti kami jaga jarak dan pakai sarung tangan selama di rumah. Kalau masker mungkin akan dilepas, tetapi setidaknya nanti kami coba jaga diri. Saya juga tidak mau kita dalam kondisi begini terus,” tuturnya. (REUTERS/AFP/AP)