Album penuh kedua Laze ini terdengar organik—dimunculkan dari instrumen analog, seperti drum, gitar, dan bas—juga bernuansa pop.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·2 menit baca
Pada April silam, rapper Laze mengutarakan rencananya melepas album penuh pada akhir tahun yang penuh hambatan ini. Pada Jumat (13/11/2020), janji itu lunas dia bayar karena akhirnya album berjudul Puncak Kejanggalan resmi meluncur.
”Melepas karya, terlepas hasilnya bagus atau enggak, pasti selalu menyenangkan. Sekarang senang banget, sih. Walaupun sudah sering banget dengar lagunya di studio, ketika dirilis, rasanya dengar lagu baru. Mungkin karena dengarnya enggak pakai stres,” kata Havie Prakasya, nama lahir Laze, dalam konferensi virtual.
Album yang dirilis label PreachJa Records itu berisi 13 lagu dan satu track intro. Sampulnya berlatar biru dengan foto tumpeng yang pucuknya terpotong. Tumpeng tanpa pucuk itu mewakili kejanggalan-kejanggalan yang hendak ia utarakan.
”Kondisi puncak yang janggal itu, misalnya, ketika lo merasa sudah di ’atas’, tetapi ternyata tidak seindah yang dikira. Atau bisa juga, ilustrasi dari seseorang yang pura-pura terlihat keren, pura-pura kaya supaya dianggap berada di kondisi puncak. Jadi, di banyak ’puncak’ pasti ada kejanggalannya,” ujar Laze. Masa pandemi yang terasa janggal ini juga dia tuliskan dalam lagu ”Turun dari Langit”.
Album ini diproduseri oleh Randy MP, yang banyak menangani album pop, yang sebelumnya menangani Teza Sumendra. Hasilnya, album penuh kedua Laze ini terdengar organik—dimunculkan dari instrumen analog, seperti drum, gitar, dan bas—juga bernuansa pop. Apalagi, Laze juga berkolaborasi dengan musisi pop, seperti Hindia, Petra Sihombing, dan Ben Sihombing.
”Gue ingin menjangkau pendengar baru. Album ini bisa jadi pintu buat lebih banyak orang menikmati hip-hop,” kata Laze. Pengalaman kolaborasi dengan pemusik di luar hip-hop diakui Laze memberinya horizon baru, seperti bagaimana ”menyentuh” pendengar lewat musik. Dari mereka, Laze juga belajar membuat promosi yang tepat.
Salah satu strategi mendistribusikan musiknya adalah menggelar konser virtual pada Desember nanti. Konser itu gratis. ”Kenapa sebulan lagi? Gue kasih waktu dulu buat pendengar untuk mencerna lagu-lagu baru ini,” kata Laze.