Sosialisasi Protokol Kesehatan dalam Pilkada di Papua Belum Masif
›
Sosialisasi Protokol Kesehatan...
Iklan
Sosialisasi Protokol Kesehatan dalam Pilkada di Papua Belum Masif
Sejumlah daerah yang melaksanakan pilkada di Provinsi Papua berstatus zona merah Covid-19. Namun, sosialisasi protokol kesehatan di daerah-daerah tersebut belum optimal.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sosialisasi protokol kesehatan di 11 daerah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah di Provinsi Papua belum masif. Padahal, sejumlah daerah yang menggelar pilkada nanti berstatus zona merah atau berisiko tinggi penyebaran Covid-19.
Hal ini diungkapkan sejumlah anggota masyarakat di daerah yang melaksanakan pilkada di Papua, Selasa (24/11/2020). Terdapat 11 kabupaten yang menggelar pilkada di Papua tahun ini, yakni Yahukimo, Asmat, Supiori, Pegunungan Bintang, Mamberamo Raya, Waropen, Nabire, Yalimo, Keerom, Merauke, dan Boven Digoel.
Kepala Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Adhi Luhur Nabire Romo Aria Prambantara saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, sosialisasi protokol kesehatan dalam pilkada di Nabire lebih dominan melalui siaran radio milik pemerintah. Sementara sosialisasi secara langsung, seperti bagi para pemilih pemula di SMA YPPK Adhi Luhur, belum terlaksana hingga kini.
”Hingga kini, para siswa kami yang menjadi pemilih pemula belum mendapatkan sosialisasi tentang mengikuti tahapan pilkada, seperti kampanye dan pemungutan suara, sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19,” ungkap Aria.
Sementara itu, Uskup Agats Monsinyur Aloysius Murwito, yang berada di Kabupaten Asmat, mengatakan, sosialisasi protokol kesehatan dalam pelaksanaan tahapan pilkada di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, berjalan secara rutin. Masyarakat rajin menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Namun, Murwito mengatakan, pelaksanaan protokol kesehatan untuk pilkada di daerah pedalaman belum terlihat sama sekali. Masyarakat pun enggan menggunakan masker karena merasa daerahnya aman dari Covid-19.
”Fenomena yang terjadi di pedalaman Asmat, yakni munculnya rasa tidak percaya dengan Covid-19. Padahal, kami dari gereja sudah berupaya memberikan masker secara gratis kepada masyarakat, tutur M”urwito.
Anggota Komisi Pemilihan Umum Papua, Zufri Abubakar, memaparkan, pelaksanaan protokol kesehatan dalam tahapan pilkada sangat penting. Ini mengingat banyak daerah yang melaksanakan pilkada di Papua masih berstatus zona merah Covid-19.
Dari 11 daerah yang menggelar pilkada tahun ini di Provinsi Papua, enam daerah berstatus zona merah Covid-19, yakni Nabire dengan jumlah kumulatif kasus positif sebanyak 368, Merauke (170 kasus), Keerom (139), Asmat (94), Supiori (13), dan Boven Digoel (38).
Zufri menyatakan, KPU Papua telah mengeluarkan surat edaran bagi jajaran KPU di 11 daerah yang menggelar pilkada tersebut. Surat ini berupa instruksi untuk meningkatkan intensitas sosialisasi protokol kesehatan jelang pemungutan suara pada 9 Desember 2020.
”Kami bersama tim gugus tugas penanganan Covid-19 dan aparat kepolisian terus meningkatkan pengawasan pelaksanaan setiap tahapan pilkada. Apabila ada pelanggaran protokol kesehatan, tim gugus tugas dan aparat akan menindaklanjutinya,” ujarnya.