logo Kompas.id
Walakin dan Lain-lain
Iklan

Walakin dan Lain-lain

Kata ”baru” yang diperkenalkan atau kata lama yang belum diakrabi publik secara luas bisa diterima, bisa pula ditolak, terpulang kepada mayoritas pengguna bahasa Indonesia.

Oleh
L Wilardjo
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8I4eXJgC8ZVKPQZdVvgQsGuFens=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2FIMG_20200911_205719_1599832951.jpg

Akhir-akhir ini kata walakin sering muncul di Kompas. Pernah ada teman yang bertanya kepada saya, walakin itu apa artinya. Jawab saya: ”kendati demikian” atau ”walaupun begitu”. Jawaban itu saya kira-kirakan saja berdasarkan konteks penggunaan kata tersebut dalam kalimat pada  berita di Kompas. Namun, kemudian saya merasa penasaran, ingin tahu apakah jawaban kira-kira saya itu jitu atau sipi. Maka, saya pun membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut KBBI, walakin itu ’(walaupun begitu) tetapi; akan tetapi’. Jadi, aji pengawuran saya tidak meleset.

Padanan bagi lema walakin di KBBI itu kurang elok. Kalau sudah ada ”walaupun/meskipun”, seharusnya jangan ditambahi ”tetapi”. Cukup salah satu saja, ”walaupun” atau ”tetapi”. Rasa penasaran saya belum habis. Mengapa Kompas memakai kata walakin itu dan bukan walaupun begitu, tetapi”? Yang dapat menjawab ”kekepoan” saya ini, ya, Kompas sendiri.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000