Rumah Dinas Menteri Edhy Prabowo Lengang Pasca-penangkapan
›
Rumah Dinas Menteri Edhy...
Iklan
Rumah Dinas Menteri Edhy Prabowo Lengang Pasca-penangkapan
Rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di kompleks perumahan menteri Widya Chandra, Jakarta Selatan, lengang setelah penangkapannya oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di kompleks perumahan menteri Widya Chandra, Jakarta Selatan, lengang setelah Edhy Prabowo terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (25/11/2020) dini hari. Dari balik pagar, petugas keamanan rumah mencegah awak media supaya tidak mendekat untuk melihat dan mengambil gambar.
Setidaknya ada tiga petugas keamanan di pos keamanan yang terletak di sisi kanan rumah dekat gerbang masuk. Pada halaman rumah terparkir satu mobil warna putih dan satu motor patwal milik kepolisian. Satu mobil lain berwarna hitam terparkir di pinggir jalan depan rumah.
Tidak banyak aktivitas di rumah dinas salah satu politisi Partai Gerindra itu sejak pagi. Tampak petugas kemanan beberapa kali keluar masuk rumah termasuk meminta awak media tidak mendekat ke gerbang masuk dan tidak mengambil gambar. ”Jangan Bang, enggak boleh (memotret),” ujar seorang petugas keamanan.
Sekitar pukul 09.30, ada dua orang berboncengan dengan sepeda motor meninggalkan rumah dinas. Mereka tidak banyak berbicara dan tidak diketahui ke mana tujuannya. Seorang lagi keluar rumah pukul 10.20. Ia berjalan kaki keluar kompleks perumahan.
Di saat yang sama tiga orang lain di area rumah menutup terali pagar rumah dengan plakban. Mereka tidak menjawab pertanyaan mengapa menutup terali pagar dengan plakban.
Sebelumnya berseliweran kabar Edhy terjaring OTT oleh KPK di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, seusai kunjungan ke luar negeri. Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango membenarkan adanya penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan. Namun, belum bersedia menuturkan terkait dengan perkara apa penangkapan tersebut dilakukan.
Ketua KPK Firli Bahuri juga membenarkan bahwa Edhy terjaring OTT di Terminal 3 saat kembali dari Honolulu, Hawaii. Saat ini tengah berlangsung proses pemeriksaan di KPK.
”Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor bayi lobster. Sekarang sedang dimintai keterangan. Nanti akan disampaikan penjelasan resmi. Mohon beri waktu tim kedeputian penindakan bekerja dulu,” katanya.
Mengutip Kompas TV, saat ini Edhy sedang menjalani pemeriksaan penyidik KPK. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron
meminta publik bersabar menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. ”Kami akan melakukan ekspose lebih lanjut. Siapa saja, dalam kasus apa, nanti akan kami jelaskan lebih detail,” kata Ghufron.