Singapura Kembangkan Model MICE Aman di Tengah Pandemi
›
Singapura Kembangkan Model...
Iklan
Singapura Kembangkan Model MICE Aman di Tengah Pandemi
Pameran dagang di tengah dan sesudah pandemi tidak akan sama lagi. Singapura mengembangkan model pameran dagang yang aman dengan protokol kesehatan untuk menggerakkan kembali sektor MICE.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS — Untuk menggerakkan kembali industri pariwisata dan perdagangan khususnya meetings, incentives, conferences, exhibitions atau MICE di tengah pandemi dengan aman, Singapura mengembangkan TravelRevive, sebuah model penyelenggaraan MICE di masa mendatang dengan protokol kesehatan. TravelRevive diluncurkan di Sands Expo & Convention Centre, Singapura, Rabu (25/11/2020)-Kamis (25/11/2020).
Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing mengatakan, Singapura tidak menunggu vaksin Covid-19 tersedia luas untuk publik atau menunggu pandemi berakhir untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata, khususnya MICE. Yang Singapura lakukan adalah menetapkan standar baru untuk penyelenggaraan kegiatan MICE dengan aman di tengah pandemi.
”Sebelum pandemi, ada tren di sektor pariwisata, yaitu keberlanjutan dan meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi digital. Sekarang ada kebutuhan tambahan, yaitu aspek kesehatan,” kata Chun Sing.
”Sebelum pandemi dunia sudah berubah. Selama dan setelah pandemi wisata tidak akan sama lagi. Masa depan telah berubah. Bagaimana acara diadakan dan wisata dijalankan dengan aman akan berbeda.”
Menurut Chun Sing, bagi pariwisata Singapura, hub di kawasan yang sangat bergantung pada kunjungan internasional, menutup perbatasan tidak menjadi opsi. Namun, untuk kembali menghidupkan industri MICE sambil menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19, Singapura melakukan pendekatan manajemen risiko.
Andrew Phua, Direktur Eksekutif Ekshibisi dan Konferensi Singapore Tourism Board, menuturkan, melalui TravelRevive, Singapura menata ulang masa depan bisnis MICE dengan protokol kesehatan yang ketat dan solusi yang kreatif.
TravelRevive yang diselenggarakan oleh ITB Asia dan Singapore Tourism Board merupakan model percontohan pertama acara pameran dagang yang menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat untuk menjamin penyelenggaraan acara bisnis yang aman di Singapura. Acara ini merupakan penyelenggaraan pameran dagang pertama di Asia Pasifik yang diadakan di tengah pandemi Covid-19.
Dikembangkan oleh Alliance for Action on Enabling Safe and Innovative Visitor Experiences (Alliance), model acara ini mewadahi interaksi yang normal para pesertanya sebagaimana dalam pengaturan pameran dagang biasa, tetapi dengan cara yang jauh lebih aman yang meminimalkan risiko infeksi.
Acara yang digelar selama dua hari itu juga memamerkan fitur interaksi virtual yang memungkinkan peserta lain dari seluruh dunia dapat tetap terhubung dalam bisnis perjalanan regional.
Ketat dan terkontrol
Beberapa aspek untuk memastikan keamanan dan kesehatan para peserta, antara lain, adanya persyaratan tes PCR sebelum keberangkatan, tes PCR saat kedatangan di Bandara Internasional Changi, tes antigen setiap hari sebelum memasuki acara, dan rencana perjalanan terkontrol yang harus mendapat persetujuan sebelumnya dari otoritas Singapura.
Di samping itu, Pemerintah Singapura juga memanfaatkan teknologi untuk menunjang penyelenggaraan MICE sekaligus menjadi bagian dari aspek intervensi kesehatan masyarakat. Ini dilakukan dengan penggunaan token yang akan merekam mobilitas peserta MICE selama di Singapura atau menggunakan aplikasi yang bisa diunduh pada telepon seluler. Kode QR yang ada pada token harus dipindai setiap kali masuk dan keluar gedung. Sementara jika memakai aplikasi, kode QR setiap gedung yang akan dimasuki harus dipindai oleh telepon seluler kita yang sudah memiliki aplikasi khusus di dalamnya.
Kecuali di kamar hotel masing-masing dan ketika makan, setiap warga asing yang berkunjung ke Singapura wajib memakai masker. Selama beraktivitas semua orang wajib menjaga jarak minimal satu meter dan harus bepergian dalam kelompok kecil maksimal lima orang.
Ada social distancing ambassador dan social distancing officer yang akan menegur bahkan memberikan sanksi jika pembatasan jarak dilanggar. Protokol jika ada peserta MICE positif Covid-19 pun sudah disiapkan.