135 Siswa Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Positif Covid-19
›
135 Siswa Perguruan Diniyyah...
Iklan
135 Siswa Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Positif Covid-19
Sebanyak 135 siswa Pondok Pesantren Perguruan Dininnyah Puteri Padang Panjang, Sumatera Barat, dinyatakan positif Covid-19. Siswa terpapar itu berstatus orang tanpa gejala dan menjalani isolasi di lingkungan sekolah.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS -- Sebanyak 135 siswa Pondok Pesantren Perguruan Dininnyah Puteri Padang Panjang, Sumatera Barat, dinyatakan positif Covid-19. Siswa terpapar itu berstatus orang tanpa gejala atau OTG dan menjalani isolasi di lingkungan sekolah. Penularan Covid-19 di pondok pesantren khusus siswa perempuan itu diduga bermula dari masa kunjungan orangtua.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Nuryanuwar, Kamis (26/11/2020), mengatakan, penularan Covid-19 di pondok pesantren tersebut diketahui pertama kali sekitar sepekan lalu. Sebelumnya, pihak RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi menginformasikan kepada Dinkes Padang Panjang bahwa ada satu siswa Diniyyah Puteri yang tes usap di rumah sakit dan positif Covid-19.
Dinkes Padang Panjang dengan bantuan pengurus Diniyyah Puteri kemudian melacak kontak erat siswa tersebut. Beberapa kontak erat ditemukan dalam kondisi kehilangan indera penciuman. Mereka dites usap dan hasilnya ditemukan lima orang positif Covid-19 pada pekan lalu.
“Lima orang positif Covid-19 kalau di sekolah termasuk banyak. Maka kami minta tes usap semua siswa," kata Nuryanuwar, ketika dihubungi dari Padang, Kamis siang. Tes usap lalu dilakukan pada semua siswa yang mencapai lebih dari 400 orang. Rabu (25/11/202) kemarin, hasilnya 49 orang positif Covid-19. Kamis (26/11/2020) ini, hasilnya 81 orang positif Covid-19
Nuryanuwar melanjutkan, saat ini, 135 siswa yang positif Covid-19 itu menjalani isolasi di lingkungan sekolah. Isolasi di lingkungan sekolah dinilai lebih baik bagi siswa tingkat SMP dan SMA itu dibanding diisolasi di tempat karantina Balai Diklat Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bukittinggi, Kecamatan Baso, Agam. Dari penilaian petugas kesehatan, tempat isolasi di lingkungan sekolah memadai dan lebih mudah dipantau.
Sementara itu, bagi siswa yang negatif Covid-19, kata Nuryanuwar, diizinkan dijemput orangtua untuk pulang dengan catatan orang yang menjemput bebas dari Covid-19. Sebagian lagi, ada pula orangtua yang mempercayakan anaknya tetap di sekolah dengan protokol kesehatan ketat karena sulit menjemput. Tempat isolasi bagi siswa positif Covid-19 dipisahkan dengan asrama siswa negatif Covid-19.
“Ada zonasi yang dibuat di sekolah. Pertama, zona bebas Covid-19. Kedua, zona tempat isolasi, orang lain tidak boleh mendekat ke sana,” kata Nuryanuwar.
Ditambahkan Nuryanuwar, selain 81 orang dari Diniyyah Puteri, ada 9 orang warga lain di Padang Panjang yang dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis (26/11/2020). Adapun total pasien positif Covid-19 di Padang Panjang sampai Kamis sebanyak 589 orang.
Secara terpisah, Pimpinan Pondok Pesantren Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Fauziah Fauzan mengatakan, sebanyak 135 siswa yang positif Covid-19 diisolasi di empat titik yang berjarak dari asrama. Empat titik itu adalah dua asrama yang terpisah dari asrama utama, kawasan sekolah, dan wisma penginapan sekolah.
Karena ada penularan Covid-19 di sekolah, ujian ditunda menjadi 15 Januari 2020 dan dilakukan di sekolah. (Fauziah)
Sementara itu, siswa lainnya yang negatif Covid-19 masih berada di asrama utama. Kata Fauziah, siswa yang negatif Covid-19 itu sudah boleh dijemput orangtuan mulai Kamis ini dengan catatan mereka sampai di rumah harus isolasi selama tiga hari. “Sementara itu, ada sekitar 60 siswa yang orangtuanya sudah konfirmasi tidak menjemput anaknya daripada bolak-balik (ke sekolah), kata Fauziah.
Menurut Fauziah, sebenarnya proses belajar-mengajar sudah selesai dan memasuki minggu tenang. Rencananya siswa akan mengikuti ujian semester pada 5-15 Desember 2020. Namun, karena ada penularan Covid-19 di sekolah, ujian ditunda menjadi 15 Januari 2020 dan dilakukan di sekolah.
Menurut Fauziah, penularan Covid-19 di Diniyyah Puteri diduga bersumber dari kegiatan kunjungan orangtua di sekolah pada periode 28-29 Oktober 2020 dan 6-7 November 2020, meskipun sebenarnya ada pembatasan interaksi dengan plastik dan lainnya. Sebab, sebelumnya, ketika siswa mulai masuk pada Agustus 2020 dan mengikuti tes usap, tidak yang positif Covid-19.
Setelah kunjungan, sekitar 13 November 2020, kata Fauziah, ada beberapa anak melaporkan kehilangan kemampuan indera penciuman dan indera perasa. Pihak sekolah kemudian mengisolasi 20 siswa di wisma penginapan sekolah. Setelah dua hari isolasi, orangtua menjenguk anak dan ada yang membawa anaknya mengikuti tes usap di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi dan hasilnya positif Covid-19.
“Kemungkinan tertularnya dari masa kunjungan orangtua. Kami tidak dapat memastikan. Namun, kalau dilihat dari tanggal mulai munculnya sejumlah siswa kehilangan kemampuan indera penciuman dan indera perasa, indikasinya dari sana (kunjungan orangtua),” ujar Fauziah.
Dari hasil itu, kemudian Dinkes Padang Panjang dan sekolah melakukan pelacakan dan melakukan tes usap pada seluruh siswa. Adapun sebagian guru yang sudah mengikuti tes usap hasilnya negatif Covid-19.
Sebelumnya, Sabtu (21/11/2020), sebanyak 14 orang sivitas akademika Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang juga dinyatakan positif Covid-19. Mereka diduga tertular dari rektor yang dinyatakan positif Covid-19 sepekan sebelumnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar, pada Rabu (25/11/2020) kasus positif Covid-19 di Sumbar bertambah 262 orang menjadi total 18.936 orang. Pada Rabu, tambahan kasus paling banyak berasal dari Padang sebanyak 96 orang dan Padang Panjang 53 orang.
Dari total 18.936 orang positif Covid-19 di Sumbar sejak 26 Maret 2020, sebanyak 413 orang di antaranya meninggal dan 16.124 orang sembuh. Adapun jumlah orang diperiksa hingga Sabtu sebanyak 248.462 orang dengan positivity rate (PR) 7,62 persen atau melampaui ambang batas ideal angka PR yang ditetapkan WHO sebesar 5 persen.