Penempatan Donny van de Beek di belakang Bruno Fernandes menjadi kunci utama Manchester United dalam mengalahkan Istanbul Basaksehir. Formula baru ini memperkokoh posisi MU di puncak Grup H.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MANCHESTER, RABU — Manchester United memiliki formula baru dalam meningkatkan peluang gol saat mengalahkan Istanbul Basaksehir, 4-1, di Stadion Old Traffod, Rabu (25/11/2020) pagi WIB. Tim berjuluk ”Setan Merah” ini menempatkan Donny van de Beek dalam posisi yang tepat untuk memanjakan para penyerang.
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer memberikan kesempatan kepada Van de Beek untuk menjadi gelandang jangkar mendampingi Fred. Mereka berdua berada di belakang Bruno Fernandes yang pada laga tersebut menyumbang dua gol.
Van de Beek dengan dibantu Fred menjadi motor pergerakan bola dalam serangan-serangan yang dibangun MU. Naluri pemain asal Belanda itu untuk terus menggerakkan bola ke depan memudahkan Fernandes, Marcus Rashford, ataupun Edinson Cavani untuk fokus menyerang. Van de Beek membuat para penyerang tidak perlu bersusah payah menjemput bola ke belakang.
Penempatan Van de Beek itu merupakan strategi Solskjaer untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Paul Pogba yang masih menderita cedera pergelangan kaki. Kesempatan ini berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Van de Beek dan membuat Solskjaer bisa tersenyum lagi.
Sejak dibeli MU dari Ajax Amsterdam seharga 35 juta pounds atau sekitar Rp 658 miliar pada September lalu, Van de Beek belum banyak tampil. Di Liga Inggris, ia baru tampil dalam enam laga sebagai pemain pengganti. Namun, ia sudah tiga kali tampil sebagai pemain utama pada ajang Liga Champions.
Impresif
Selain masih beradaptasi, kehadiran Paul Pogba dan Fernandes membuat Van de Beek sulit mendapatkan peran di tim inti. Penampilan impresif pada laga kontra Basaksehir ini justru membuka mata Solskjaer bahwa ia memiliki formula baru dengan menempatkan Van de Beek pada posisi yang tepat.
”Van de Beek bermain pada posisi yang tepat. Dia menjadi jembatan untuk para penyerang dan ini sangat penting,” kata mantan gelandang MU Paul Scholes, seperti dikutip Manchester Evening News.
Van de Beek akan tetap berusaha sebaik mungkin dalam bertahan sebagai gelandang jangkar, tetapi kualitas sebagai ”jembatan” itu yang akan paling menonjol.
Kemampuan Van de Beek dalam berubah posisi kembali diuji pada babak kedua ketika Fernades ditarik. Ia berada pada posisi yang lebih maju dan berkontribusi dalam membangun serangan yang berbuah gol Daniel James pada menit ke-90+2.
Perubahan posisi rupanya bukan hal baru bagi Van de Beek. ”Pada beberapa laga, saya bermain sebagai nomor 10 (gelandang serang), pada laga lainnya pelatih meminta saya untuk mengambil posisi pengendali bola. Hal itu tidak masalah karena saya mendapatkan peran itu (seperti sekarang) ketika masih berada di Ajax,” kata pemain berusia 23 tahun itu.
Satu hal yang pasti, penampilan Van de Beek pada malam itu melengkapi kepingan yang hilang dari MU. Jika ia melengkapi peran di lini tengah, striker Edinson Cavani melengkapi peran di lini serang. Cavani, eks striker Paris Saint-Germain (PSG), juga mendapat kesempatan tampil sebagai pemain inti pada laga itu.
”Saya rasa mereka berdua (Van de Beek dan Cavani) mulai terbiasa dengan cara bermain kami. Van de Beek bisa bermain di posisi berbeda, sedangkan Edinson adalah penyerang klasik yang lama tidak kami miliki,” kata Solskjaer dilansir laman MU. Sejak menjual Romelu Lukaku ke Inter Milan, MU memiliki pengganti dalam sosok Cavani.
Ditempel PSG
Kemenangan MU ini membuat mereka kokoh di puncak klasemen Grup H dengan 9 poin. Sementara itu, PSG mulai mendekat dengan merebut posisi kedua setelah mengalahkan RB Leipzig, 1-0, pada laga lainnya. PSG kini mengantongi enam poin menyamai poin Leipzig.
PSG, yang sedang berjuang mempertahankan performa pada saat beberapa pemain pilar mengalami cedera ataupun hukuman akumulasi kartu, tampak kesulitan meredam perlawanan Leipzig. Mereka terselamatkan oleh gol tendangan penalti yang dilakukan Neymar Junior pada menit ke-11.
Neymar, yang belum sepenuhnya bugar setelah mengalami cedera, mencetak gol pertamanya pada musim ini di Liga Champions. ”Kami adalah tim yang bisa tetap bersatu dan bermain baik ketika mengalami masa-masa sulit,” kata kapten PSG, Marquinhos.
Dengan kemenangan ini, PSG yang merupakan finalis musim lalu mampu menjaga peluang lolos ke babak 16 besar. Pada laga berikutnya, yang digelar pada awal Desember, mereka akan bertandang ke Stadion Old Trafford dan menjajal formula baru MU.
Sementara itu, Leipzig yang lebih banyak menyerang gawang PSG kehilangan kesempatan terbaik untuk mengamankan posisi di klasemen. Pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann pun pulang dengan rasa kesal. ”PSG tidak memiliki satu pun kesempatan untuk membobol gawang kami sepanjang laga dan hukuman penalti itu adalah sebuah lelucon,” kata pelatih berusia 33 tahun itu.
Penalti itu terjadi ketika Angel Di Maria dijatuhkan Marcel Sabitzer. Nagelsmann merasa Di Maria melakukan diving. (AP/AFP/REUTERS)