Pemulihan Pariwisata Otomatis Menggerakkan Sektor Lain
›
Pemulihan Pariwisata Otomatis ...
Iklan
Pemulihan Pariwisata Otomatis Menggerakkan Sektor Lain
Sektor pariwisata diyakini akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Pemulihan pariwisata di tengah tatanan kehidupan baru di masa pandemi Covid-19 diharapkan akan menggerakkan sektor ekonomi lain.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Meskipun saat ini sedang mengalami dampak dari pandemi penyakit akibat virus korona baru (Covid-19), sektor pariwisata diyakini akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemulihan pariwisata di tengah tatanan kehidupan baru dalam masa pandemi Covid-19 diharapkan akan menggerakkan sektor ekonomi lainnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menyatakan, industri pariwisata dan industri manufaktur berkontribusi penting bagi perekonomian Indonesia. Dari sisi pekerjaan, misalnya, sektor pariwisata di Indonesia disebutkan membuka lapangan kerja bagi sekitar 14,9 juta orang.
”Pariwisata menjadi prime mover sektor perekonomian lainnya,” kata Suharso dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020, yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (26/11/2020).
Pariwisata menjadi prime mover sektor perekonomian lainnya. (Suharso Monoarfa)
Adapun kegiatan Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 menjadi wadah koordinasi dan sinkronisasi strategi, program, dan kegiatan pemangku kepentingan pariwisata di Indonesia. Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Nusa Dua, Bali, mengangkat tema ”Akselerasi, Reaktivasi, dan Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.”
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani menyebutkan, rakornas tersebut diikuti jajaran dinas pariwisata dari 34 provinsi di Indonesia dan menghadirkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, baik secara langsung maupun melalui telekonferensi.
Pandemi Covid-19, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, memberikan dampak signifikan terhadap kepariwisataan nasional. Pendapatan negara dari devisa yang dihasilkan sektor pariwisata diakui menurun karena terimbas pande”mi Covid-19.
“Sekitar 13 juta orang yang bekerja di sektor pariwisata juga terkena dampak pandemi Covid-19,” kata Wishnutama dalam pidato pembukaan Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 di Nusa Dua.
Melalui video telekonferensi, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyebutkan, pariwisata menjadi faktor pendorong (pull factor) ekonomi. Pemulihan pariwisata, menurut Teten, juga menjadi kunci bagi bergeraknya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam pemaparannya pada Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Nusa Dua, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan, kegiatan ekonomi di Indonesia perlu dihidupkan pada masa pandemi Covid-19 sehingga masyarakat berkesempatan untuk berusaha. Terawan mengingatkan, protokol kesehatan menjadi penting diterapkan dalam kegiatan masyarakat, termasuk dalam kegiatan pariwisata.
Menteri lain yang juga dihadirkan dan memberikan pemaparannya dalam Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 secara dalam jaringan melalui video telekonferensi, di antaranya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Lebih lanjut, Wishnutama mengatakan, pandemi Covid-19 mengubah paradigma masyarakat terhadap kesehatan dan keselamatan serta keamanan. Terkait hal itu, menurut Wishnutama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong dan terus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan dengan standar kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE).
Wishnutama menambahkan, Kemenparekraf juga mengarahkan pengembangan kepariwisataan Indonesia menuju pariwisata berkualitas. Untuk itu, menurut Wishnutama, kerja sama dan sinergi serta kolaborasi semua pihak menjadi penting. ”Semua aspek pariwisata dan ekonomi kreatif harus saling mendukung,” katanya.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Secara daring, Suahasil menyatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 15,1 triliun pada 2021 untuk bidang pariwisata, termasuk alokasi anggaran sekitar Rp 5 triliun untuk pengembangan lima destinasi superprioritas.