Siswa Sinarmas Worlds Academy Terus Mendulang Prestasi
›
Siswa Sinarmas Worlds Academy ...
Iklan
Siswa Sinarmas Worlds Academy Terus Mendulang Prestasi
Pembelajaran jarak jauh tidak menghalangi siswa Sinarmas Worlds Academy untuk terus meraih prestasi.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Meski belajar secara daring karena pandemi Covid-19, siswa sekolah Sinarmas Worlds Academy masih dapat terus berprestasi. Mereka tetap bersemangat mengikuti berbagai kompetisi. Menanggapi keputusan pemerintah untuk membuka kesempatan sekolah dengan tatap muka pada Januari mendatang, SWA masih akan terus mengkaji tentang hal ini.
“Pada dasarnya, setiap kegiatan ekstrakurikuler di SWA yang terkait dengan berbagai kompetisi. Salah satu target dari kegiatan tersebut adalah ikut kompetisi. Sekolah mendaftarkan dan mendukung siswa yang berkompetisi, baik dalam olah raga, matematika dan lainnya,” ujar Alex T. Nenes, anggota senior tim akademik SWA dalam jumpa pers virtual menyambut Hari Anak Internasional di Tangerang Selatan, Kamis (26/11/2020).
Sejumlah murid SWA berhasil menjadi pemenang Indonesia pertama dalam kompetisi robotik prestisius tingkat dunia, World Robot Olympiad (WRO) 2020 Kanada. Sekelompok murid SWA lainnya memenangkan kompetisi dunia dalam mencipta lagu yaitu 2020 Bow Seat Ocean Awareness Contest Music Category. Beberapa murid SWA juga menjadi pemenang dalam Kompetisi Sains Nasional-Matematika, Virtual Wushu Championship 2020, Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO) 2020, dan 2020 User Crative Content (UCC) Video Contest.
Sekolah SWA juga mengambil langkah ekstra dalam memastikan potensi dan perkembangan anak agar dapat tergali secara maksimal. SWA memiliki program khusus bernama Personal and Social Development (SEL). Melalui program SEL ini, konselor mengajak anak melakukan manajemen diri, membangun kesadaran diri, mendampingi anak dalam berlatih mengambil keputusan yang bertanggung jawab, membina anak mengembangkan keterampilan dalam membangun relasi sosial, serta meningkatkan kesadaran sosial mereka.
“Sekolah memfasilitasi agar murid ikut kompetisi karena akan belajar lebih banyak hal,” kata Danny Tania konselor sekolah SWA.
Dia melanjutkan, anak sudah mulai diajak untuk berkontirbusi terhadap lingkungannya. Anak butuh bimbingan, arahan, dan lingkungan yang positif. Melalui program SEL, anak diajarkan untuk mengenal dan memahami diri mereka, sehingga tidak akan kehilangan identitas dirinya. Anak juga diajarkan untuk lebih fleksibel, seperti pada saat pandemi ini ketika banyak penyesuaian harus dilakukan.
Menanggapi pengumuman pemerintah yang membuka kesempatan bagi dunia pendidikan untuk mulai mengadakan tatap muka, Alex mengatakan, SWA tetap akan mengikuti arahan dari otoritas pendidikan setempat dan menyusun protokol kesehatan juga berkomunikasi dengan para orang tua mengenai hal ini.
“Karena kesehatan dan keselamatan anak-anak merupakan hal yang utama,” kata Alex.
Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November. Pada tahun ini, UNICEF mengangkat tema yang sangat relevan dengan situasi pandemi yang terjadi yaitu untuk ‘membayangkan kembali masa depan yang lebih baik untuk setiap anak’. Sejalan dengan hal tersebut, SWA semakin fokus untuk membekali para muridnya dengan berbagai pengetahuan yang mendorong untuk menjadi seorang yang melek teknologi, sekaligus didukung dengan kecerdasan emosional, kreativitas, serta fleksibilitas dan adaptabilitas.