Kemenangan Barcelona atas Dinamo Kiev tidak hanya bermakna tiket ke babak 16 besar Liga Champions. Barca memiliki harapan masa depan cerah dengan penampilan menjanjikan sejumlah pemain muda.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
KIEV, RABU – Ronald Koeman secara perlahan mulai menampilkan misi utamanya di Barcelona guna meremajakan skuad sekaligus menghadirkan kembali bintang baru lulusan La Masia, akademi “El Barca”. Dalam laga keempat Grup G Liga Champions melawan Dinamo Kiev, Rabu (25/11/2020) dini hari WIB, di Stadion NSK Olimpiyskiy, Koeman menurunkan 11 pemain utama dengan usia termuda sejak Desember 2011.
Dalam pertandingan yang dimenangkan Barca dengan skor telak 4-0 itu, Koeman menurunkan pemain inti dengan rata-rata usia 24 tahun dan 206 hari. Adapun rata-rata usia skuad Barca di musim ini ialah 25 tahun dan 182 hari.
Terakhir kali Barca menurunkan 11 pemain inti dengan rata-rata usia di bawah 25 tahun terjadi pada pertandingan Liga Champions musim 2011-2012. Pada laga melawan Bate Borisov, 6 Desember 2011 lalu, usia skuad Barca ialah 23 tahun dan 93 hari.
Mayoritas pemain muda yang diturunkan Koeman memang diimpor “Blaugrana” dari tim lain di antero Eropa, misalnya Sergino Dest (20) dari Ajax Amsterdam, Junior Firpo (24) dari Real Betis, Pedri (18) dari Las Palmas, serta Trincao (20) dari SC Braga. Walakin, Koeman tidak melupakan pemain dari La Masia.
Tanpa ragu pelatih berkebangsaan Belanda itu menurunkan Oscar Mingueza (21) untuk mengisi posisi bek tengah yang ditinggalkan Gerard Pique akibat cedera. Kemudian, Carles Alena (22) dimainkan sejak awal untuk menemani Miralem Pjanic sebagai gelandang bertahan. Penampilan keduanya menjadi angin segar kehadiran calon bintang baru dari La Masia ketika Lionel Messi dan Pique telah mendekati penghujung masa emas karier sebagai pesepakbola.
Mingueza mulai mengenyam pendidikan sepak bola di akademi terkenal milik Barca sejak 2014. Sementara itu, Alena tiba lebih dulu di La Masia pada 2013. Keduanya adalah putra asli Catalan.
Laga melawan Dinamo menjadi kesempatan debut mereka bermain sebagai pemain inti Barca. Alhasil, momen berharga itu tidak disia-siakan keduanya untuk mencuri perhatian.
Setelah menjalani tahun-tahun penuh kerja keras, pengorbanan, dan penderitaan akhirnya saya menjalani debut di Liga Champions dan meraih kemenangan bersama tim terbaik di dunia.
“Setelah menjalani tahun-tahun penuh kerja keras, pengorbanan, dan penderitaan akhirnya saya menjalani debut di Liga Champions dan meraih kemenangan bersama tim terbaik di dunia. Saya berharap ini adalah sebuah permulaan dari hal-hal lebih besar di masa depan,” ujar Mingueza dilansir laman UEFA.
Sementara itu, Alena yang musim lalu dipinjamkan ke Real Betis bertekad berjuang lebih keras demi mendapatkan lebih banyak menit bermain di bawah komando Koeman.
“Kesempatan bermain di Liga Champions membuat saya merasakan perasaan seperti pertama kali bermain sepak bola yang penuh kebahagiaan. Saya perlu menjaga kerja keras untuk berkompetisi memperebutkan tempat utama di Barca,” kata Alena.
Tidak hanya Mingueza dan Alena, Koeman juga memberikan kesempatan perdana tampil di tim utama kepada Konrad De La Fuente (19). Penyerang sayap tim nasional Amerika Serikat itu tampil di tujuh menit akhir laga setelah mengganti Trincao. Fuente merupakan rekan seangkatan Mingueza di La Masia.
Koeman juga kembali memberikan kepercayaan bermain kepada gelandang, Riqui Puig (21). Di awal musim ini, Puig baru bermain dua kali sebagai pemain pengganti. Padahal pada musim 2019-2020, Puig, yang bergabung ke La Masia pada 2013, dimainkan 12 kali di seluruh ajang, termasuk lima kali sebagai pemain inti.
Permainan ideal
Secara umum, Koeman pun senang dengan penampilan para pemain mudanya. Menurut Koeman, penampilan Barca di Kiev menunjukkan permainan yang ideal dan sesuai keinginannya karena mampu mendominasi lawan sekaligus efektif memanfaatkan peluang di depan gawang lawan. Selain mencetak empat gol, “Blaugrana” mencatatkan 70 persen penguasaan bola.
“Saya melihat para pemain yang memiliki ambisi besar untuk menang. Ini adalah gambaran yang baik untuk masa depan tim ini,” kata Koeman dikutip Sport.
Berkat hasil di laga keempat itu, Barca mampu menjaga tren kemenangan 100 persen di fase grup Liga Champions musim ini. Barca telah menghasilkan 13 gol dan baru kebobolan dua gol. Hasil itu membuat “Blaugrana” telah mengunci satu tempat di babak 16 besar.
Di sisi lain, Juventus dipastikan mendampingi Barca untuk mewakili grup G. Kedua tim akan memperebutkan posisi puncak grup pada pertandingan pemungkas fase grup, 9 Desember mendatang.
Performa di Liga Champions amat kontras dengan hasil di Liga Spanyol. Barca berada di urutan ke-13 setelah menjalani delapan pertandingan. “Blaugrana” hanya mampu mengumpulkan 11 poin dari 24 poin total maksimal poin yang bisa diraih.
Menurut Santi Nolla, Direktur Mundo Deportivo, penampilan mengesankan para pemain muda serta pemain pengganti, seperti Martin Braithwaite yang mencetak dua gol dan sebuah asis, adalah sebuah oase bagi Koeman setelah skuad Barca tampil tidak konsisten di awal musim ini.
“Barcelona memiliki sejumlah pemain yang sabar menunggu kesempatan dan bermain cemerlang ketika mendapatkan kesempatan. Saya berharap Koeman mampu menghargai penampilan para pemain di Kiev, sehingga mampu bersikap adil dan berani memainkan mereka di laga-laga selanjutnya,” tulis Nolla dalam kolomnya di Mundo Deportivo edisi Rabu kemarin.
Apresiasi juga diberikan oleh Pelatih Dinamo, Mircea Lucescu. “Pemain muda Barcelona lebih baik dibandingkan kami. Mereka sangat dinamis dan bermain dengan semangat luar biasa, mustahil bagi kami untuk menghentikan mereka,” ucap Lucescu yang berusia 75 tahun itu. (REUTERS)