Delapan Puskesmas Sidoarjo Terima Alat Uji Serologi Berbasis Laboratorium
›
Delapan Puskesmas Sidoarjo...
Iklan
Delapan Puskesmas Sidoarjo Terima Alat Uji Serologi Berbasis Laboratorium
Upaya memperkuat penanganan Covid-19 terus dilakukan di tengah lonjakan kasus di Jatim belakangan ini. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mendistribusikan alat uji serologi berbasis laboratorium kepada puskesmas.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Upaya memperkuat penanganan Covid-19 terus dilakukan di tengah lonjakan kasus di Jawa Timur belakangan ini. Guna meningkatkan kapasitas pengetesan, misalnya, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mendistribusikan alat uji serologi berbasis laboratorium kepada delapan puskesmas, Jumat (27/11/2020).
Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu daerah yang terdampak Covid-19 cukup berat, dengan jumlah kasus terbanyak kedua di Jatim, harus melakukan langkah cepat, tepat, dan strategis untuk menurunkan angka infeksi. Selain itu, mencegah penularan, morbiditas, dan mortalitas yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan, salah satu langkah strategis itu adalah mendistribusikan alat uji serologi Covid-19 yang berbasis laboratorium kepada delapan puskesmas dari total 26 puskesmas. Tujuannya mengoptimalkan pengetesan sebagai upaya deteksi dini dan pelacakan kontak erat pasien terkonfirmasi Covid-19.
”Uji cepat dengan metode serologi ini memiliki akurasi yang tinggi, tetapi dengan biaya yang relatif terjangkau dibandingkan dengan uji usap melalui metode reaksi berantai polimerase,” ujar Hudiyono.
Adapun delapan puskesmas yang menerima alat uji serologi Covid-19 itu adalah Puskesmas Sidoarjo, Taman, Krian, Waru, Porong, Sukodono, Tarik, dan Wonoayu. Kehadiran alat uji cepat serologi Covid-19 ini diharapkan semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Masyarakat dipersilakan langsung datang ke puskesmas jika memerlukan pelayanan uji cepat serologi Covid-19. Kelebihan uji serologi berbasis laboratorium menggunakan sampel darah ini hasilnya lebih akurat dibandingkan dengan uji cepat berbasis antigen atau antobodi. Namun, harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan uji usap.
Hudiyono mengatakan, selain mendistribusikan alat uji cepat serologi, Pemkab Sidoarjo juga melengkapi seluruh puskemas dengan fasilitas ambulans. Dari 26 puskesmas, tinggal dua yang belum memiliki ambulans. Kendaraan ini penting untuk memperlancar mobilitas pasien dan tenaga medis dalam penanganan kesehatan masyarakat.
Selain meningkatkan upaya penanganan pasien, pihaknya juga menggencarkan upaya preventif dan promotif dengan menyosialisasikan pentingnya memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan menggunakan sabun. Sosialisasi 3M itu digencarkan di berbagai kegiatan, terutama yang melibatkan masyarakat.
”Sosialisasi dan edukasi harus terus berjalan. Masyarakat harus terus diingatkan agar tidak lupa menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitasnya. Penerapan protokol kesehatan merupakan upaya paling efektif cegah penularan Covid-19,” ucap Hudiyono.
Operasi yustisi juga terus dilakukan di berbagai lokasi untuk menindak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Pelanggar dijatuhi sanksi berupa denda Rp 100.000 bagi yang tidak bermasker. Denda dijatuhkan oleh majelis hakim dalam sidang tindak pidana ringan secara massal di Gelora Delta Sidoarjo yang berlangsung setiap Kamis.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman menambahkan, risiko sebaran Covid-19 di wilayahnya masih perlu diwaspadai. Berdasarkan peta sebaran epidemologi, hingga Kamis (26/11/2020), Sidoarjo masih berada di zona oranye bersama dengan 25 kabupaten lain di Jatim.
Data Dinkes Sidoarjo menyebutkan, jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 sebanyak 7.510 orang. Dari jumlah tersebut, yang sembuh 6.944 orang atau sekitar 92 persen. Ini merupakan angka kesembuhan yang tinggi bahkan diklaim tertinggi di Jatim. Adapun pasien meninggal 489 orang.
Untuk mengoptimalkan penanganan pasien Covid-19 dan meningkatkan kesembuhan, pemda menyiapkan empat rumah sakit (RS) rujukan. Keempat rumah sakit itu adalah RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Mitra Keluarga Waru, dan RS Anwar Medika.