Platform Donasi Dorong Minat Warga Bederma Selama Pandemi Covid-19
›
Platform Donasi Dorong Minat...
Iklan
Platform Donasi Dorong Minat Warga Bederma Selama Pandemi Covid-19
Kemunculan sejumlah platform donasi turut mendorong minat warga untuk bederma. Sejumlah warga di Jakarta, misalnya, memanfaatkan platform dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk berdonasi uang dan bahan pokok.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Selama pandemi Covid-19, minat warga untuk memberi derma terus tersalur lewat berbagai kanal. Platform donasi dari pemerintah turut mendorong agar kegiatan bederma itu tepat sasaran ke kalangan yang membutuhkan.
Warga memanfaatkan sejumlah platform donasi, salah satunya Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB). Platform tersebut diinisiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat situs https://corona.jakarta.go.id/id/platform-ksbb. Donatur bisa memilih besaran paket bantuan serta ditujukan untuk wilayah kelurahan tertentu.
Ridwan Juhana (46), pengusaha ternak hewan kurban di Setiabudi, Jakarta Selatan, turut berpartisipasi dua kali sejak Juni 2020. Donasi pertama ia lakukan sewaktu momen Lebaran, kemudian yang kedua dia lakukan bersama komunitas warga pada September 2020. Dia memilih program KSBB Pangan yang berupa makanan siap saji untuk warga.
”Pertama kali donasi waktu itu karena momen Ramadhan dan Lebaran, orang pada ramai-ramai sedekah. Pemprov DKI waktu itu juga ngadain program donasi, akhirnya saya nyumbang untuk paket makanan siap saji bareng warga. kecil-kecilan, yang penting bareng-bareng,” tutur Ridwan saat dihubungi, Jumat (27/11/2020).
Ridwan memerinci, sumbangan pertamanya sekitar Rp 450.000 itu ditujukan untuk patungan persediaan makanan siap saji. Sementara sumbangan pada September silam sebesar Rp 600.000 ditujukan untuk patungan pemberian bahan kebutuhan pokok per keluarga.
Ahmad Ilhamudin (48), warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, juga terlibat dalam program KSBB Pangan. Dia menyumbang secara kolektif bersama sejumlah warga dari Kelurahan Cempaka Putih Barat. Total sumbangan itu terkumpul senilai jutaan rupiah untuk ditujukan pada wilayah RW 012 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Selain donasi uang dan pangan, sejumlah warga juga mendonasikan perangkat gawai untuk sarana pembelajaran jarak jauh. Nurhayati (39), misalnya, mendonasikan ponsel pintar bekas untuk program KSBB Pendidikan.
”Sebenarnya itu ponsel bekas saya. Karena lihat banyak berita anak-anak tidak punya ponsel untuk belajar daring, akhirnya terpikir untuk donasi saja ke lembaga yang tepecaya,” ucap warga Pancoran, Jakarta Selatan, ini.
Kepala Biro Perekonomian Pemprov DKI Jakarta Mochammad Abbas menuturkan, KSBB menjadi program fasilitasi warga untuk membantu warga lain yang perekonomiannya sedang sulit karena situasi pandemi. Program ini membentuk kolaborasi dengan berbagai elemen warga, termasuk warga sipil, pengusaha, serta lembaga swadaya lainnya, yang ingin berkontribusi.
Sebenarnya itu ponsel bekas saya. Karena lihat banyak berita anak-anak tidak punya ponsel untuk belajar daring, akhirnya terpikir untuk donasi saja ke lembaga yang tepecaya.
Hingga November ini, ada sekitar 120 kolaborator dari berbagai kalangan yang berkontribusi untuk empat kanal KSBB, meliputi program bantuan pangan, usaha kecil menengah, penataan permukiman, serta pendidikan. Abbas menekankan, KSBB ini adalah program yang berbeda dengan bantuan sosial dari pemerintah.
”Kami menekankan kepada warga, kalau mau bantu sesama, ini ada alternatif platformnya. Sudah difasilitasi dan ada pendataan wilayah mana yang membutuhkan. Kami harap fasilitas ini membuat bantuan jadi lebih tepat sasaran,” ungkapnya.
Salah satu program yang kini sedang digenjot adalah KSBB Pendidikan. Abbas menyebutkan, berdasarkan pendataan dinas pendidikan periode September-Oktober 2020, ada 171.988 peserta didik yang tidak memiliki gawai selama proses belajar daring.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga berharap warga dapat turut bergotong royong membantu sesama dalam situasi pandemi. ”Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada bapak/ibu yang turun tangan, bergotong royong dalam menyelesaikan masalah dan membantu sesama,” ujarnya dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Sosiolog dari Universitas Indonesia, Paulus Wirutomo, berpendapat, platform donasi bersama dapat mendukung tumbuhnya sikap gotong royong di kalangan warga. Selama pandemi, sikap gotong royong pula yang dapat menolong sesama dalam melalui berbagai persoalan.
Meski begitu, Paulus juga mengingatkan agar platform tersebut tidak lantas menjadi ajang pemerintah untuk lepas tanggung jawab. Pemerintah harus tetap menjalankan kewajiban untuk menangani pandemi dan menyejahterakan warga.
”Jangan sampai ada kesan bahwa pemerintah tidak mampu menangani situasi saat ini sehingga akhirnya warga justru saling menolong diri mereka sendiri. Saya pikir, pemerintah tetap bertanggung jawab untuk seluruh persoalan yang dialami warga saat ini,” ungkapnya.