Koarmada I menyelenggarakan latihan perang di Perairan Natuna, Kepulauan Riau, dengan melibatkan sembilan kapal perang dan sebuah pesawat udara.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Upaya TNI Angkatan Laut untuk memperkuat pertahanan di perairan Natuna semakin terlihat. Saat ini, Komando Armada I tengah menguji kemampuan personel dan KRI di wilayah itu sembari mempersiapkan perpindahan Gugus Tempur Laut dari Jakarta ke Natuna.
Komando Armada I (Koarmada I) mengerahkan sembilan kapal perang dan sebuah pesawat udara pada Latihan Operasi Dukungan Tembakan di Perairan Natuna Selatan dan sekitarnya, Rabu (25/11/2020).
”Pekan ini, Koarmada I menyelenggarakan latihan Operasi Dukungan Tembakan TA 2020 di Perairan Natuna Selatan dan sekitarnya,” kata Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K.
Pekan ini, Koarmada I menyelenggarakan latihan Operasi Dukungan Tembakan TA 2020 di Perairan Natuna Selatan dan sekitarnya.
Diharapkan dengan adanya latihan ini, Koarmada I bisa menilai dan menguji tingkat kemampuan personel dan unsur-unsur KRI Koarmada I. Latihan juga diharapkan dapat mengintegrasikan personel dan KRI dengan unsur terkait sebagai unsur pendukung.
Pada akhirnya, Abdul Rasyid mengharapkan pihaknya dapat memperoleh gambaran kemampuan operasional Koarmada I mulai dari tingkat perorangan hingga satuan dalam melaksanakan serta mendukung tugas-tugas TNI dan TNI AL.
”Latihan ini bersifat interoperability antarsatuan sehingga dibutuhkan kerja sama taktis unsur latihan yang meliputi komando, pengendalian, dan komunikasi, serta pelaksanaan latihan mengutamakan prosedur secara cermat dan benar guna terwujudnya zero accident,” kata Abdul Rasyid.
Ia melanjutkan, ”Koarmada I merupakan kotama operasional yang mengemban fungsi TNI Angkatan Laut di bidang pertahanan laut.”
Armada I mempunyai kewajiban dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai implementasi tugas TNI sebagai penangkal dan penindak setiap bentuk ancaman militer serta ancaman bersenjata. Gelar Operasi Militer Perang (OMP) Koarmada sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
Wilayah Natuna menjadi perhatian TNI AL terutama di bagian barat Indonesia. Sebelumnya, Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono mengatakan, TNI AL berencana memindahkan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I dari Jakarta ke Natuna secara permanen. Perpindahan itu dilakukan untuk merespons situasi Laut China Selatan (LCS) saat ini dan ke depan. Dengan berada di Natuna, operasi yang dilakukan Guspurla Koarmada I akan lebih efektif ketimbang berada di Jakarta.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Letkol Laut Fajar Tri Rohadi mengatakan, pada latihan kali ini, TNI AL mengerahkan sembilan kapal perang, yakni KRI Bung Tomo -357, KRI John Lie-358, KRI Sutedi Senoputra-378, KRI Tjiptadi-381, KRI Barakauda-633, KRI Kujang-642, KRI Surik-645, KRI Parang-647, dan KRI Bubara-868, serta satu pesawat udara, yakni Pesud CN-235 P-8303, yang melaksanakan kegiatan manuver lapangan dengan materi latihan communication, leaving harbour, mine field transit, ADEX, Photex, Screnex, DCEX, AAROFEX, Flashex, OOWEX, NSIC, Prep Gunex, Gunex 1, Gunex 2, Tacman, Asuwex, Aswex, dan Pubex.