Tugu Logam Misterius di Utah, Karya Seniman atau Alien?
›
Tugu Logam Misterius di Utah, ...
Iklan
Tugu Logam Misterius di Utah, Karya Seniman atau Alien?
Penemuan struktur logam di sebuah ngarai di Utah, Amerika Serikat diselubungi misteri. Dirahasiakan oleh otoritas, warganet malah bertindak sendiri untuk mencari tahu lokasi benda misterius tersebut.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·5 menit baca
UTAH, KOMPAS — Penemuan struktur logam di sebuah ngarai di Utah, Amerika Serikat pada awal pekan ini masih diselubungi misteri. Diduga kuat sebagai karya seniman seni rupa, kemisteriusan benda aneh ini memicu insting detektif dari warganet.
”Kami mengingatkan bahwa tindakan menggunakan, menduduki tanah publik tanpa izin adalah perbuatan ilegal. Tidak peduli dari planet mana Anda berasal,” bunyi keterangan resmi Badan Pertanahan Utah melalui keterangan persnya pada Rabu (25/11/2020) lalu.
Keberadaan alien tampaknya menjadi topik guyonan utama yang menyertai penemuan sebuah struktur logam, berbentuk prisma segitiga dengan tinggi sekitar 3 meter yang berdiri tertancap di dasar ngarai di antah-berantah Utah, AS.
Penemuan ini bermula pada survei yang dilakukan untuk menghitung populasi liar domba tanduk besar (bighorn sheep) oleh Pemerintah Negara Bagian Utah pada 18 November 2020. Departemen Keamanan Masyarakat, yang helikopternya digunakan dalam survei udara tersebut, baru memublikasikan temuan tersebut kepada publik sepekan kemudian.
Dalam video yang dipublikasikan otoritas, petugas yang turun dari helikopter untuk memeriksa tugu logam ini pun tidak bisa menahan untuk tidak mengeluarkan lelucon mengenai alien ketika menemukan benda yang tampak asing tersebut.
”Para penjelajah pemberani saat ini sedang turun untuk menginvestigasi sebuah bentuk kehidupan alien,” ujar salah satu petugas sambil terkekeh saat merekam para rekannya berjalan mendekati struktur logam tersebut.
Wujud monolit yang kaku dan sedikit mengilap terlihat sangat kontras dengan lekukan tebing dan batu berwarna merah. Sebuah pemandangan yang sungguh tidak lazim. ”Saya harus mengakui, itu adalah pemandangan paling aneh sepanjang pengalaman saya terbang,” kata Bret Hutchings, pilot helikopter yang menerbangkan tim surveyor biologi tersebut.
Korelasi antara keberadaan monolit di tengah lokasi tandus dengan alien memiliki korelasi yang kuat dengan film 2001: Space Odyssey (1968) karya Stanley Kubrick.
Dalam film yang menceritakan riwayat manusia dari zaman purba hingga revolusi kecerdasan buatan tersebut, sebuah monolit berwarna hitam milik alien seakan memegang peranan penting dalam evolusi peradaban manusia di bumi.
Saat monolit itu pertama kali muncul dalam film, terlihat berdiri di tengah-tengah bebatuan tandus—mirip dengan kondisi monolit di Utah.
Diceritakan bahwa sekelompok primata purba berhasil memanfaatkan tulang sebagai alat untuk pertama kali setelah menyentuh monolit misterius tersebut.
”Tahun 2020 berakhir dengan gaya Kubrick. Pemerintah Utah menemukan monolit di tengah gurun. Saatnya menyetel Requiem For Soprano karya György Ligeti,” kata Zack Sharf, editor publikasi film Indiewire, melalui akun Twitter-nya. Lagu Requiem for Soprano selalu muncul dalam film setiap saat monolit muncul.
Aksi detektif
Akan sangat menarik jika sungguh alien benar-benar memasang sebuah struktur logam misterius di bumi. Namun, tampaknya, tugu logam tersebut dibuat oleh manusia. Setidaknya ini hal yang diyakini oleh sejumlah warganet dalam diskusi yang muncul di platform Reddit.
Warganet dengan nama akun ”decian_falx” menunjukkan bahwa dalam foto dan video yang dipublikasikan oleh otoritas, terlihat jelas bahwa pada sisi benda tersebut terlihat ada sejumlah rivet atau sekrup baja biasa.
Ini menunjukkan bahwa struktur misterius tersebut dibuat dari lembaran baja antikarat (stainless steel) atau aluminium yang dirangkai menggunakan rivet baja, bukan sebuah benda logam yang pejal.
Warganet lainnya, dengan nama akun ”dfinnecy” menunjukkan bahwa dalam video terlihat ada bekas lubang hasil mesin gerinda yang terlihat di dasar monolit tersebut.
Akun bernama ”foresightfarsight”, pun menambahkan bahwa untuk memasang struktur semacam itu tidak perlu menggunakan alat berat dan bisa dibawa langsung sekelompok orang iseng.
”Banyak seniman atau orang iseng yang rela melakukan hal semacam ini hanya untuk sekadar iseng. Apalagi setelah festivel Burning Man dibatalkan,” tulisnya.
Juru bicara Departemen Keamanan Masyarakat Nick Street pun mengonfirmasi bahwa monolit tersebut tampaknya terbuat dari lembaran baja antikarat yang dirangkai menggunakan rivet biasa.
”Seseorang tampaknya menggunakan gerinda beton atau alat lainnya untuk menggali lubang yang ukurannya pas dengan benda ini. Meski ada jalan raya yang lokasinya dekat, tetapi orang yang mampu mengangkut bahan dan peralatan ini ke dasar ngarai terpencil ini hebat juga,” ujarnya.
Otoritas merahasiakan lokasi monolit tersebut, dengan alasan lokasi yang sulit dijangkau dapat menyebabkan masyarakat untuk tersesat dan membutuhkan pertolongan.
Namun, warganet yang penasaran tidak putus asa. Dengan membandingkan foto dan video yang tersedia, mereka bisa menemukan koordinat lokasi menggunakan aplikasi Google Earth. Warganet pun bisa menyimpulkan bahwa monolit tersebut berdekatan dengan Taman Nasional Canyonlands Utah.
Menggunakan aplikasi yang sama, sejumlah warganet juga berhasil menemukan estimasi pada tahun berapa monolit tersebut dipasang. Diduga, monolit tersebut dipasang pada periode antara 18 Agustus 2015 dan 21 Oktober 2016.
”Saya mencoba membandingkan citra satelit tanggal 18 Agustus 2015 dan 21 Oktober 2016. Selain kemunculan monolit tersebut, tampaknya permukaan tanah juga telah dihaluskan dan dibersihkan,” tulis warganet berakun ”evening_efficient”.
Dengan adanya kerangka waktu ini tampaknya menutup kemungkinan monolit ini adalah karya dari seniman seni rupa aliran minimalis John McCracken yang telah wafat pada 2011. Sebuah karya milik McCracken yang ditampilkan di galeri David Zwirner Gallery memang terlihat mirip dengan monolit Utah.
Kepada The Art Newspaper, seorang juru bicara dari David Zwirner menegaskan bahwa monolit misterius ini bukanlah karya dari McCracken. ”Kami menduga bahwa (monolit) ini adalah sebuah homage atau tribut penghargaan dari sesama seniman kepada McCracken,” ujarnya.
Hingga saat ini, siapa pembuat benda aneh ini masih menjadi misteri. Mungkin memang benar adanya sebuah kutipan dari Hermann Hesse, penulis penerima Nobel Sastra 1946, mimpi dan karya seni yang hebat memiliki satu kesamaan: misteri. (NYTIMES/THEGUARDIAN)