Bank BUMN Jaga Konsistensi Pengembangan Pelaku Usaha Muda
›
Bank BUMN Jaga Konsistensi...
Iklan
Bank BUMN Jaga Konsistensi Pengembangan Pelaku Usaha Muda
Jika diakumulasi sejak 2007, total wirausaha muda yang pernah mengikuti rangkaian aktivitas Wirausaha Muda Mandiri telah mencapai lebih dari 50.000 pelaku usaha.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus berkomitmen mengembangkan komunitas pelaku usaha muda. Salah satu caranya adalah melalui perhelatan Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri 2020 yang diikuti hingga 11.067 pendaftar.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, latar belakang perhelatan kompetisi Wirausaha Muda Mandiri, yang dimulai sejak 2007, adalah cita-cita perseroan untuk melahirkan generasi muda pencipta lapangan pekerjaan berkelanjutan.
”Jika diakumulasi sejak 2007, total wirausaha muda yang pernah mengikuti rangkaian aktivitas Wirausaha Muda Mandiri telah mencapai lebih dari 50.000 pelaku usaha,” ujar Rudi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Jumat (27/11/2020).
Jika diakumulasi sejak 2007, total wirausaha muda yang pernah mengikuti rangkaian aktivitas Wirausaha Muda Mandiri telah mencapai lebih dari 50.000 pelaku usaha.
Jumlah tersebut belum termasuk pelaku usaha yang terlibat pada program lain yang merupakan turunan dari Wirausaha Muda Mandiri, seperti program Mandiri Sahabatku, program Coding Mom, dan termasuk program Mandiri Hackaton yang dilaksanakan Mandiri Capital Indonesia.
Rudi menambahkan, konsistensi itu tidak hanya berhenti pada tahap penjaringan, tetapi juga berlanjut pada tahap pendampingan dan pengembangan usaha. Salah satu contohnya, melalui pelibatan lembaga pelatihan profesional dan perguruan tinggi serta alumni Wirausaha Muda Mandiri.
”Kami juga konsisten mengikutsertakan finalis dan juara Wirausaha Muda Mandiri dalam ajang promosi maupun expo dalam skala nasional maupun lokal agar mereka dapat memperkenalkan produk mereka ke pasar,” katanya.
Para pemenang meraih hadiah sebesar masing-masing Rp 250 juta. Adapun hadiah yang diraih oleh pemenang kategori khusus masing-masing sebesar Rp 50 juta untuk Pemenang Terfavorit dan Rp 500 juta untuk Pemenang Best of The Best.
Pada malam penganugerahan kompetisi Wirausaha Muda Mandiri 2020, Jumat, perseroan mempersembahkan 10 pelaku usaha muda dengan inovasi terbaik dalam kategori Business Plan dan Business Existing.
Kelima pemenang dalam kategori Business Plan ialah Afakhrul Masub Bakhtiar dengan nama usaha Sabun Arang Bambu Majapahit dari kategori industri perdagangan dan jasa, Siti Nur Seha (Shaany) kategori industri boga, Cassandra Sari Damayanti (Rawhaus) kategori industri kreatif, Engga Dwi Marta (Go-PASS) kategori sosial, serta Riswanda Noorisa (Alinamed) kategori teknologi.
Adapun kelima pemenang lainnya dari kategori business existing dimenangi oleh Felicia Regina (Mirael Sugar Wax) kategori industri perdagangan dan jasa, Anju Hasiholan Daniel Pasaribu (Momchips) kategori industri boga, David Christian (Evo & Co) kategori industri kreatif, Febi Agil Idfillah (Neurafarm) pada kategori sosial, dan Abud Latif Wahid Nasution (Kepul) kategori teknologi.
Sementara itu, dalam keterangan resminya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso menyatakan, BRI berkomitmen memacu pengusaha skala UMKM untuk dapat merealisasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Selain membantu permodalan dengan biaya murah, BRI juga memiliki platform khusus bagi UMKM agar bisa memperluas pasar di era digital bernama pasar.id. Lewat platform ini, saat ini 16.000 lebih pedagang dari 5.000 pasar tradisional Indonesia yang bisa memasarkan produknya secara daring.
BRI juga memiliki platform khusus bagi UMKM agar bisa memperluas pasar di era digital bernama pasar.id. Lewat platform ini, saat ini 16.000 lebih pedagang dari 5.000 pasar tradisional Indonesia yang bisa memasarkan produknya secara daring.
Pemanfaatan teknologi untuk kegiatan UMKM, lanjut Sunarso, membantu mereka mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan memastikan terjaminnya pola konsumsi serta produksi pangan berkelanjutan.
”Hal-hal tersebut sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs yang sudah ditetapkan,” ujarnya.