Setelah Kasus Pembunuhan, Ratusan Warga Suriah Diusir dari Lebanon
›
Setelah Kasus Pembunuhan,...
Iklan
Setelah Kasus Pembunuhan, Ratusan Warga Suriah Diusir dari Lebanon
Lebanon tengah menghadapi krisis ekonomi dan harus menanggung sekitar 1,5 juta warga Suriah.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
BSHARRI, SABTU — Sedikitnya 270 keluarga pengungsi Suriah berbondong-bondong meninggalkan kota Bsharri, Lebanon, setelah diusir gegara kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh seorang warga Suriah, berinisial MK.
Mereka melarikan diri dan pergi terburu-buru tanpa sempat membawa barang-barang milik mereka. Padahal, di Lebanon setidaknya ada ribuan warga Suriah.
Komisi Tinggi Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jumat (27/11/2020), mengecam pembalasan kolektif oleh warga Lebanon terhadap warga (pengungsi) Suriah di Bsharri.
”Hukuman kolektif yang dilakukan seluruh komunitas tidak bisa diterima. Apalagi hanya karena perbuatan satu orang, banyak orang menjadi korban,” sebut pernyataan tertulis UNHCR.
Dari pengakuan banyak warga yang meninggalkan kota itu, mereka dikejar-kejar oleh warga Bsharri setelah ada warga Suriah yang dituduh menembak warga Lebanon hingga tewas. Insiden itu memicu ketegangan dan sikap permusuhan meluas terhadap warga Surih, yang selama ini mengungsi akibat perang Surih.
Wali Kota Bsharri Freddy Keyrouz mengatakan, semua warga Suriah yang tinggal di kota itu secara ilegal, harus segera keluar. Ia juga meminta pasukan keamanan setempat untuk menggeledah semua rumah warga Suriah di Bsharri setelah ia menerima laporan si pelaku pembunuhan menyimpan persenjataan.
Kantor berita Lebanon National News Agency melaporkan, terjadi penggusuran paksa atas warga Suriah setelah pembunuhan itu. Pemkot Bsharri membantah warga Suriah meninggalkan kota karena ketakutan. Koresponden AFP di Tripoli melihat puluhan keluarga Suriah berkumpul di luar kantor UNHCR.
”Ada sekelompok anak muda di Bsharri menghina kami, mengancam kami, dan mulai menyalakan api di dalam rumah. Kami langsung gendong anak dan lari keluar kota,” kata ibu lima anak, Umm Khaled (31), yang lari sejauh lebih dari 40 kilometer ke timur.
Yassin Hassan (30), warga Suriah yang sudah tinggal bertahun-tahun di Bsharri, mengaku dipukuli sekelompok laki-laki. ”Kami lari pergi saja tanpa membawa apa pun barang dari rumah,” ujarnya.
Selama ini, Tripoli menjadi daerah paling terbuka menerima pengungsi Suriah dari Lebanon. Sementaran, saat ini Lebanon tengah menghadapi krisis ekonomi dan kini harus menanggung sekitar 1,5 juta warga Suriah termasuk sekitar 1 juta orang yang terdaftar sebagai pengungsi di bawah perlindungan PBB.
”Kami menerima banyak pengungsi dari Bsharri. Kami minta mereka cari tempat tinggal sementara, tetapi kalau tidak ada, tinggal di penampungan sementara,” sebut UNHCR.
Kasus pembunuhan yang diduga dilakukan warga Suriah dan memicu anti-Suriah yang menjadi penyebab warga mengungsi itu malah sampai sekarang belum jelas. Kabarnya, ada perselisihan akibat masalah pribadi.
Warga yang diduga sebagai pelaku sudah menyerahkan diri ke polisi. Kini, proses penyelidikan masih berlangsung. Sebelum menyerahkan diri, ratusan warga turun ke jalan dan memprotes ke otoritas setempat.
Pemerintah Lebanon sudah meminta para pengungsi dari Bsharri untuk kembali saja ke Suriah. Namun, kelompok-kelompok pejuang hak warga Suriah memperingatkan kondisi Suriah belum aman dan para pengungsi yang kembali malah terancam jiwanya.
Ketegangan terjadi di Lebanon antara warga lokal dan pengungsi Suriah yang meninggalkan negaranya karena perang.
Ketegangan antara Lebanon dan Suriah ini juga sudah terjadi pada saat Suriah mendominasi Lebanon selama hampir tiga dekade dengan ribuan pasukan yang ditempatkan di Lebanon.
Mereka lalu mundur pada 2006 setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri yang kemudian memicu protes anti-Suriah besar-besaran.
Ada pernyataan yang dibacakan di Bsharri oleh anggota masyarakat dan disiarkan stasiun TV lokal meminta pihak berwenang setempat untuk segera mengevakuasi semua warga Suriah yang tinggal di Bsharri tak peduli mereka pekerja, pemukim, atau keluarga sampai ada penegakan hukum dan mekanisme cara menampung pekerja Suriah di Bsharri. (AFP/AP/LUK)