logo Kompas.id
Teknologi dan Industri...
Iklan

Teknologi dan Industri Kelautan Sulit Berkembang

Pembangunan kelautan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi masih lemah. Apalagi sistem rantai pasok secara terpadu belum diterapkan, kurang inklusif, dan tidak ramah lingkungan.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KmWuQEfOI7t2zyAe0iZdzaZowfc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20180424INA16_1571807236-e1571808030210.jpg
KOMPAS/NINA SUSILO

Keramba jaring apung lepas pantai diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa (24/4/2018), di Pangandaran, Jawa Barat. Keramba jaring apung lepas pantai ini mengadopsi teknologi dari Norwegia dan digunakan untuk membudidayakan ikan kakap putih.

JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo saat dilantik pertama kali tahun 2014 pernah menyampaikan keinginannya menjadikan kembali Indonesia sebagai poros maritim dunia. Namun, hingga kini, keinginan itu tak mudah diwujudkan.

Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo dalam diskusi virtual tentang pemanfaatan teknologi kelautan dan kemaritiman dari Jakarta, Jumat (27/11/2020), mengatakan, besarnya potensi laut Indonesia belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal. Itu terlihat dari rendahnya kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap produk domestik bruto (PDB) yang baru mencapai 3,7 persen.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000