Ubah Himne hingga Logo, PKS Sasar Pemilih Milenial
›
Ubah Himne hingga Logo, PKS...
Iklan
Ubah Himne hingga Logo, PKS Sasar Pemilih Milenial
Dalam Munas V PKS, mars, himne, dan logo PKS diubah. Hal itu untuk menjaring pemilih milenial yang bakal dominan pada Pemilu 2024. Perubahan juga untuk menunjukkan PKS kini lebih terbuka untuk semua kalangan.
Oleh
RINI KUSTIASIH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera atau PKS fokus pada kaderisasi kepemimpinan nasional, terutama dengan memberikan tempat bagi anak-anak muda untuk menjadi pemimpin dan aktif di internal partai. Besarnya jumlah pemilih milenial juga membuat PKS memutuskan mengubah mars, himne, dan logo partai sehingga diharapkan bisa lebih menarik perhatian anak-anak muda.
Peluncuran mars, himne, dan logo partai yang baru itu dilakukan dalam Musyawarah Nasional (Munas) V PKS di Bandung, Jawa Barat. Munas juga secara resmi mengumumkan kepengurusan PKS periode 2020-2025.
Dalam puncak acara Munas PKS, Minggu (29/11/2020), yang disiarkan secara daring, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menekankan pentingnya pelibatan anak-anak muda dan penyiapan kader muda PKS menyongsong pergantian kepemimpinan nasional.
Menurut Syaikhu, kaderisasi anak-anak muda untuk kepemimpinan nasional adalah hal yang penting. PKS akan fokus menyiapkan kepemimpinan nasional yang kuat dengan basis kepemimpinan daerah. Kepemimpinan yang demikian itu diharapkan dapat mewujudkan masyarakat madani, adil, sejahtera, dan bermartabat.
”Kepemimpinan PKS siap berkolaborasi dengan seluruh elemen bangsa, yang bukan hanya mewujudkan negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, tetapi juga menghantarkan kesejahteraan sejati sampai akhirat,” ujarnya.
Upaya kaderisasi pemimpin muda, menurut Syaikhu, antara lain ditunjukkan PKS dengan menunjuk Gamal Albinsaid, seorang dokter muda, untuk memimpin bidang kepemudaan di PKS. Upaya memberikan tempat bagi anak-anak muda potensial akan terus dilanjutkan sebagai bagian dari upaya kaderisasi kepemimpinan nasional.
Tiga kriteria kepemimpinan
Syaikhu mengatakan, ada tiga kriteria utama kepemimpinan nasional yang akan disiapkan oleh PKS. Pertama, pemimpin yang memiliki akseptabilitas, yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Kader-kader PKS dan para pejabat publik PKS didorong tampil di masyarakat dan menjadi tokoh penting yang peduli terhadap nasib rakyat.
Kedua, pemimpin itu harus memiliki kapasitas untuk mengelola pemerintahan dengan profesional, transparan, akuntabel, dan demokratis. Ketiga, pemimpin yang memiliki kredibilitas.
Syaikhu mengatakan, tugasnya sebagai Presiden PKS ialah menyiapkan stok kepemimpinan ini sejak dini. Stok kepemimpinan ini juga harus didapatkan dengan proses penambahan suara masyarakat untuk PKS dalam Pemilu 2024.
Untuk mencapai sasaran itu, PKS menargetkan kemenangan dalam Pilkada 2020 sebesar 60 persen. Sebab, kemenangan dalam Pilkada 2020 itu akan menjadi tangga penting dalam pencapaian target selanjutnya, yakni 15 persen suara dalam Pemilu 2024. Pada Pemilu 2019, raihan suara PKS sebesar 8,21 persen.
Lebih terbuka
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, perubahan logo, himne, dan mars PKS dilakukan karena adanya kebutuhan partai lima tahun ke depan. Selain itu, perubahan juga mempertimbangkan bonus demografi dan tingginya jumlah pemilih milenial pada Pemilu 2024.
Untuk lambang, kini PKS menggunakan gambar padi diapit dua bulan sabit di dalam lingkaran berwarna oranye. Adapun tulisan ”PKS” dicantumkan dengan warna hitam di bawah lingkaran oranye tersebut. Sebelumnya, lambang PKS dominan warna hitam, yakni padi diapit dua bulan sabit berwarna kuning di dalam kotak persegi empat warna hitam. Adapun tulisan ”Partai Keadilan” ada di atas logo tersebut, dan tulisan ”Sejahtera” ada di bagian bawah logo.
Aboe mengatakan, perubahan lambang, mars, dan himne itu sudah dirumuskan sejak kepengurusan sebelumnya. ”Esensi perubahan ini ialah agar PKS tampil lebih segar, lebih dekat, dan terbuka untuk semua kalangan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri mengatakan, PKS ditargetkan ”naik kelas” dalam Pemilu 2024.
Kader PKS didorong untuk membuktikan diri siap membangun negeri dan membangun kerja sama serta konsensus dengan partai-partai lainnya di Indonesia.
”PKS harus mewujudkan gerakan politik yang mampu melayani rakyat agar rakyat Indonesia bertumbuh menjadi pemilik di negeri ini, merasakan keadilan sosial, kemakmuran, dan kemajuan hidup, sehingga menjadi rakyat yang sejalan dengan cita-cita kemerdekaan dan semangat para pendiri negara,” ujarnya.