Simpati Rachel Amanda terhadap guru Matematikanya terus terbawa. Sampai-sampai ia pernah membayangkan ingin menjadi seorang guru.
Oleh
Nawa Tunggal
·2 menit baca
Penyanyi dan aktris Rachel Amanda (25) punya kesan mendalam terhadap guru Matematika semasa duduk di bangku SMP. Selain disiplin, tegas, serta jelas dalam menerangkan pelajaran, guru itu juga penuh pengertian dan mau memahami keadaan murid.
”Saat saya sering ketiduran di kelas karena sehari sebelumnya kelelahan shooting hingga hampir pagi, guru Matematika saya tidak ragu membangunkan saya. Namanya Bu Sofie. Saya juga sadar beberapa kali Bu Sofie tahu kalau saya ketiduran, tetapi tidak membangunkan saya,” ujar Rachel, Jumat (27/11/2020), di Jakarta.
Kesan terhadap guru Matematika biasanya galak dan keras tanpa pandang bulu. Rachel tidak merasakan hal itu meskipun sosok guru Matematikanya itu tetaplah tegas dan disiplin, disegani murid-muridnya.
”Dengan beliau, belajar Matematika menjadi menyenangkan,” ujar lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
Rachel yang menjadi aktris cilik untuk sinetron sejak usia empat tahun ini terus berkarier di dunia musik dan seni peran. Sudah puluhan sinetron dan film dibintanginya. Namun, sarjana psikologi ini juga getol membicarakan kesehatan jiwa.
Belum lama ini, Rachel menjadi salah satu narasumber Konferensi Ketahanan Jiwa-Raga: Penyehatan lewat Kebudayaan untuk Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020.
”Film jadi media penting untuk menyampaikan penyehatan lewat kebudayaan,” ujar Rachel, seraya menambahkan, dari hasil suatu studi, penonton bisa merasa lebih lega dan mensyukuri hidup ketika terbawa perasaan dan simpati dengan tokoh yang ada di film.
Begitu pula rasa simpati Rachel terhadap guru Matematikanya terus terbawa. Sampai-sampai ia pernah membayangkan ingin menjadi seorang guru. ”Guru yang saya idolakan adalah guru yang sabar dalam proses mengajar dan bisa jadi teman diskusi yang asyik bagi muridnya,” ujar Rachel, yang turut membintangi film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini, dirilis 2 Januari 2020.